Warga Diimbau Waspada, Jauhi Bibir Sungai
On Jumat, November 28, 2025
| Lima korban dilaporkan meninggal dunia setelah terseret arus air sungai yang meluap ke permukiman penduduk. |
| Lima korban dilaporkan meninggal dunia setelah terseret arus air sungai yang meluap ke permukiman penduduk. |
| Bantuan ini diserahkan di Posko Utama Tanggap Darurat Kota Padang yang bertempat di Palanta Rumah Dinas Wali Kota Padang. |
| Workshop Endoscopy sekaligus peresmian Endo-Laparoscopy Education and Training Center di RSUP Dr. M. Djamil Padang, Jumat (28/11/2025). |
| Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, melakukan sidak ke Posko Bencana Sumbar di Kantor BPBD Sumbar, Jumat (28/11/2025). |
Anggota Komisi III DPR Hinca Panjaitan mengatakan, langkah cepat pemerintah sangat dibutuhkan karena situasi di lapangan telah menyentuh level darurat dan mengancam keselamatan warga.
"Ini urusan kemanusiaan. Negara harus hadir penuh, baik makanan, air, bantuan medis, maupun penyelamatan warga yang masih terancam," kata Hinca di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis 27 November 2025.
Menurut Hinca, fenomena cuaca ekstrem yang memicu hujan hingga 150 milimeter per hari dan angin kencang berkecepatan lebih dari 56 km/jam itu tidak biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya.
"Sudah banyak video yang kita lihat di media sosial, semua menyayat hati. Air deras membawa pohon, jembatan putus, kota gelap karena listrik padam. Ini bukan situasi yang bisa ditunda," kata Hinca.
Legislator Partai Demokrat itu mengaku berkomunikasi intens dengan keluarga, komunitas, dan relawan di berbagai daerah.
Termasuk Toba Raya, Tapanuli Tengah, Sibolga, hingga Medan selama tiga hari terakhir.
Bahkan kediaman ibu mertua Hinca di Medan kini terendam air hingga melebihi lutut.
"Biasanya alur sungai menuju Belawan tidak pernah seperti ini. Siang ini ibu mertua saya harus diungsikan karena air masuk ke rumah. Medan gelap karena hujan ekstrem dan listrik padam," kata Hinca. (*)
Sumber: RMOL
BENTENGSUMBAR.COM - Pakar telematika, Roy Suryo menegaskan tidak ingin berdamai dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) terkait tudingan fitnah ijazah palsu. Imbas hal tersebut, Roy telah ditetapkan sebagai tersangka.
Pakar telematika, Roy Suryo. Ia menegaskan tidak ingin berdamai dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) terkait tudingan fitnah ijazah palsu.
Roy memandang, perdamaian bisa tercapai apabila dua pihak sama-sama mengakui adanya perdamaian tersebut. Perdamaian juga bisa dilakukan tanpa syarat apa pun.
"Karena denger-denger woah ada yang minta kami minta maaf. Apanya yang minta maaf? Dia yang harusnya minta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia karena telah membohongi rakyat," ucap Roy dalam program Interupsi bertajuk 'Roy Suryo Cs Melawan, Tolak Damai dengan Jokowi' disiarkan di iNews, Kamis (27/11/2025).
Karena itu, Roy secara tegas mengisyaratkan bahwa dirinya tidak ingin mengunjungi Jokowi untuk melakukan proses perdamaian.
Dia meminta Jokowi sebaiknya membuka kepada publik terkait dokumen ijazahnya tersebut.
"Datang ke tempat netral, rakyat buka ijazahnya buka di depan publik seperti yang dilakukan tadi oleh pak Arsul Sani, itu bagus, itu negarawan. Meskipun yang ada di Poland itu mengatakan ada masalah, tetapi orangnya itu negarawan," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Damanik menyebut, pihak Jokowi belum pernah secara langsung atau melalui kuasa hukum melemparkan wacana mediasi terkait tudingan ijazah palsu.
"Kita sama-sama tahu kenapa rencana mediasi ramai di publik, ketika R-KUHAP disepakati, diputuskan, kemudian Ketua Komisi III (DPR), saya rasa wacana mediasi itu bagus, hanya kan seperti kata Prof Jimly ini, mau atau tidak kedua belah pihak?," kata Freddy.
Dia menambahkan, dengan pernyataan Roy Suryo tidak ingin berdamai dengan Jokowi, maka satu-satunya jalan untuk menyelesaikan persoalan ini melalui pengadilan.
"Memang sebagai orang hukum melihat ini kan sudah lama menjadi perhatian publik, polemik, ini memang saya melihat satu-satunya jalan adalah diputuskan melalui putusan pengadilan. Artinya, putusan pengadilan akan memberikan kepastian hukum bagi para pihak walaupun ada yang tidak setuju dengan putusan tersebut," ujarnya. (*)
Sumber: iNews.id
| Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy, usai menerima bantuan Presiden di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Jumat (28/11/2025). |
BENTENGSUMBAR.COM - Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar Andre Rosiade menyebutkan, DPP Partai Gerindra mengirimkan bantuan senilai Rp500 juta untuk masyarakat terdampak banjir bandang dan longsor di Sumatra Barat. 
Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar Andre Rosiade.
Bantuan tersebut dikirimkan langsung oleh Bendahara Umum DPP Gerindra Thomas Djiwandono, pada Jumat (28/11/2025).
Andre menyampaikan duka cita mendalam atas musibah yang menimpa Sumbar.
“Kami turut berduka atas jatuhnya korban jiwa dan kerusakan akibat bencana ini. DPP Gerindra yang dipimpin Pak Prabowo langsung merespons cepat dengan mengirimkan bantuan Rp500 juta,” kata Andre yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini.
Andre mengatakan seluruh bantuan yang dikirimkan DPP akan dibelanjakan dalam bentuk kebutuhan pokok di Sumbar, lalu disalurkan ke daerah-daerah yang terdampak paling parah.
Dengan melibatkan DPC Gerindra Kabupaten/Kota yang daerahnya terdampak.
“Bahan bantuan dibeli di Sumbar agar ekonomi lokal bergerak, kemudian kami distribusikan langsung ke titik bencana,” jelas Andre.
Andre mengatakan, Gerindra Sumbar bersama relawan terus bergerak sejak awal bencana. Bantuan dari DPP ini akan memperkuat dukungan di lapangan.
“Kami di DPD Gerindra Sumbar langsung mengoordinasikan penyaluran bantuan ini agar tepat sasaran,” kata Andre yang juga Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Sementara itu, Bendahara Umum DPP Gerindra, Thomas Djiwandono, menegaskan bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian partai terhadap masyarakat Sumbar.
“Kami di DPP Gerindra di bawah arahan Ketua Umum Pak Prabowo berkewajiban hadir ketika masyarakat sedang tertimpa musibah. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita di Sumbar,” ujar Thomas.
Ia memastikan dukungan Gerindra tidak berhenti pada bantuan awal ini saja.
“Kami terus memantau kondisi di lapangan. Jika dibutuhkan tambahan bantuan, kami siap bergerak lagi,” tambahnya.
Partai Gerindra menegaskan komitmen untuk selalu hadir membantu masyarakat ketika bencana terjadi.
“Insya Allah bantuan ini bermanfaat. Kami akan terus mendampingi masyarakat sampai situasi kembali pulih,” kata Andre.
Bendahara Umum DPP Gerindra Thomas mengatakan, bahwa pihaknya langsung mengirimkan bantuan begitu laporan bencana masuk ke DPP.
“Begitu kami menerima laporan dari Sumbar, Pak Prabowo langsung meminta kami menyiapkan bantuan. Ini adalah bentuk kepedulian dan empati Gerindra terhadap masyarakat Sumatera Barat,” ujar Thomas.
Thomas menegaskan Gerindra tidak ingin hanya hadir melalui pernyataan, tetapi melalui tindakan nyata.
“Kami tidak ingin sekadar menyampaikan belasungkawa. Kami ingin memastikan masyarakat yang terdampak benar-benar merasakan kehadiran Gerindra,” katanya.
Ia juga menyampaikan rasa hormat kepada para relawan dan kader yang bekerja di lapangan.
“Saya menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya untuk kader dan relawan Gerindra di Sumbar yang sejak hari pertama sudah turun membantu masyarakat. Mereka bekerja tanpa kenal lelah,” tutur Thomas. (*)

Pengusaha dan investor nasional Sandiaga Uno menegaskan bahwa World Islamic Entrepreneurs Summit (WIES) 2025 memiliki peran besar dalam memperkuat ekosistem usaha Indonesia dan dunia Islam.
BENTENGSUMBAR.COM – Pengusaha dan investor nasional Sandiaga Uno menegaskan bahwa World Islamic Entrepreneurs Summit (WIES) 2025 memiliki peran besar dalam memperkuat ekosistem usaha Indonesia dan dunia Islam.
Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu menyebut WIES lahir dari rangkaian pengalaman para inisiator dalam membaca peluang dan tantangan ekonomi di lapangan.
Sandiaga menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara di WIES 2025, pada Jumat, (28/11/2025) di Pangeran Beach Hotel, Padang.
Ia juga memantau perkembangan bencana banjir bandang yang melanda sejumlah daerah di Sumatera Barat, Aceh, dan kawasan utara lainnya.
“Kami mendoakan seluruh keluarga yang terkena musibah agar diberi perlindungan Allah SWT dan dapat segera pulih,” ujarnya.
Pada sesi berikutnya, Sandiaga menyampaikan apresiasi terhadap dukungan pemerintah dalam penyelenggaraan WIES tahun ini.
Ia menilai sinergi pemerintah dan pelaku usaha sangat menentukan penguatan iklim investasi nasional.
“Kami membawa aspirasi pengusaha dari berbagai sektor, termasuk para pelaku usaha besar yang terus berupaya meningkatkan kontribusi ekonomi,” jelasnya.
Sandiaga menegaskan semangat penyelenggaraan WIES tetap terjaga meski Sumbar menghadapi bencana.
Ia berharap forum ini menghadirkan empati sekaligus membuka peluang usaha yang konkret. Tahun ini, partisipasi negara peserta juga meningkat signifikan.
“Kehadiran mereka membawa nilai tambah bagi inovasi, pemikiran baru, dan penguatan jejaring ekonomi,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa WIES 2025 tidak hanya fokus pada perputaran uang, tetapi juga pada kapital.
Bentuk kapital itu dapat berupa saham, kolaborasi, joint venture, atau kerja sama perluasan pasar. Sandiaga menekankan pentingnya memperkuat agenda ekonomi hijau dalam WIES tahun ini.
“Krisis iklim dan anomali cuaca adalah kenyataan yang kita hadapi. Ekonomi hijau menjadi agenda yang tidak bisa kita abaikan,” ucapnya.
Dalam pandangannya, jaringan WIES sangat berpotensi memperluas usaha dan membuka peluang sektor baru. Kolaborasi WIES dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat juga dinilai mampu mengangkat isu-isu strategis global.
Ia menyebut WIES harus berkembang menjadi forum kelas dunia seperti World Economic Forum versi dunia usaha Islam.
Dengan intellectual property yang kini dikelola Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Sandiaga optimistis WIES dapat menjadi pusat diskusi global mengenai teknologi masa depan.
Forum ini diharapkan membahas isu artificial intelligence, robotika, machine learning, perdagangan internasional, dan tren ekonomi modern.
Menutup pernyataannya, Sandiaga mengajak pelaku usaha untuk hadir langsung di Padang.
“Selain berwisata, kita bisa membangun silaturahmi dan kerja sama produktif. Di balik silaturahmi selalu ada kebijaksanaan yang melahirkan peluang baru. Kita ingin membangun kolaborasi yang saling menguntungkan—win-win,” tutupnya. (G)