HEADLINE
Hasan Nasbi: Akar Masalah Banjir Sudah Puluhan Tahun, Bukan Salah Menteri yang Baru Menjabat    
Senin, Desember 08, 2025

On Senin, Desember 08, 2025

Hasan Nasbi: Akar Masalah Banjir Sudah Puluhan Tahun, Bukan Salah Menteri yang Baru Menjabat
Mantan Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menegaskan bahwa evaluasi terhadap kinerja menteri sepenuhnya menjadi kewenangan Presiden Prabowo Subianto. 
BENTENGSUMBAR.COM
- Mantan Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menegaskan bahwa evaluasi terhadap kinerja menteri sepenuhnya menjadi kewenangan Presiden Prabowo Subianto. 

Ia mengingatkan bahwa kesalahan seorang menteri tidak bisa disimpulkan hanya dari satu kejadian, melainkan harus ditelusuri dari akar persoalan yang telah berlangsung puluhan tahun.

Pernyataan Hasan disampaikan merespons munculnya sindiran antarmenteri setelah banjir melanda tiga provinsi di Sumatera. 

Ia menilai adu komentar tersebut justru mengaburkan persoalan substansial.  

“Kalau saya sih mau menggaris bawahi dua hal yang berhak memperingatkan anggota kabinet itu bosnya kabinet. Bosnya kabinet itu presiden. Hanya presiden yang bisa memberikan peringatan kepada anggota kabinet, baik itu secara tertutup maupun terbuka. Kalau sesama anggota kabinet itu di ruang tertutup,” katanya melalui akun Instagram, Minggu (7/12/2025).

Hasan mengingatkan bahwa saling sindir antar pejabat hanya memperburuk citra kekompakan kabinet. 

“Ketika bukan Pak Purbaya (Menteri Keuangan) yang menyenggol menteri lain, kelihatan enggak kalau kabinet jadi tidak solid? Kan berbalas-balasannya jadi tidak solid. Padahal kita justru sekarang lagi butuh solid-solidnya ini,” ujarnya. 

Ia menekankan bahwa tudingan terhadap menteri tertentu tidak tepat jika hanya berdasarkan bencana yang baru terjadi, apalagi jika pejabat tersebut baru menjabat sekitar satu tahun. 

“Ini bukan kesalahan satu orang dua orang. Coba lihat dulu kesalahannya menteri yang bersangkutan? Gara-gara satu kejadian mereka baru jadi menteri satu tahun, bener enggak ini kesalahan mereka?” tegasnya. 

Hasan menilai akar persoalan lingkungan harus ditinjau lebih jauh ke belakang. 

“Apakah ini kesalahan kita sudah berpuluh-puluh tahun misalkan. Kita tarik 50 tahun, kita tarik 40 tahun, kita tarik 30 tahun, ini kan yang harus ditelusuri,” tambahnya. 

Ia menutup pernyataannya dengan seruan agar kritik diarahkan pada penyelesaian masalah jangka panjang, bukan saling menyalahkan. 

“Soal pertobatan nasuha ya ayo taubatan nasuha. Semua kita pertaubatan nasuha, tapi dudukkan perkara pada tempatnya, jangan main jurus pukul rata,” tutupnya. (*) 

Wawako Maigus Nasir: Sejumlah Infrastruktur Juga Mengalami Kerusakan    
Minggu, Desember 07, 2025

On Minggu, Desember 07, 2025

Wawako Maigus Nasir: Sejumlah Infrastruktur Juga Mengalami Kerusakan
Wakil Wali Kota Maigus Nasir menyampaikan bahwa bencana hidrometeorologi di Kota Padang menyebabkan sekitar 30 ribu jiwa terdampak.
BENTENGSUMBAR.COM – Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Padang melaksanakan gotong royong membersihkan lumpur sisa banjir bandang dan longsor yang melanda Kota Padang pada pekan lalu. 

Aksi gotong royong dipusatkan di kawasan SMAN 12 Padang, Kelurahan Gurun Laweh, Kecamatan Nanggalo, Minggu (7/12/2025). 

Kegiatan diawali apel bersama yang dipimpin Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir.

Kelurahan Gurun Laweh menjadi salah satu wilayah dengan dampak terparah. Hingga kini, material lumpur masih menumpuk di rumah dan halaman warga. 

Meski alat berat telah dikerahkan, besarnya volume material membuat proses pembersihan membutuhkan waktu lebih lama.

Wakil Wali Kota Maigus Nasir menyampaikan bahwa bencana hidrometeorologi di Kota Padang menyebabkan sekitar 30 ribu jiwa terdampak.

“Sejumlah infrastruktur juga mengalami kerusakan, seperti Irigasi Gunung Nago dan Irigasi Koto Tuo, yang berdampak pada lebih dari 3.000 hektare lahan. Fasilitas pendidikan termasuk SMAN 12 Padang juga tidak luput dari kerusakan,” jelasnya.

Ia menambahkan, sejak 25 November Wali Kota Padang telah menetapkan masa tanggap darurat. 

Karena itu, seluruh ASN diimbau ikut bergerak dan berperan aktif dalam upaya penanganan bencana.

“Kita mengetuk hati siapapun agar turut merasakan apa yang dirasakan korban, sehingga tumbuh motivasi dan semangat untuk membantu,” ujarnya. (*)

Stroke, Bahan Dapur dan Madu    
Minggu, Desember 07, 2025

On Minggu, Desember 07, 2025

Stroke, Bahan Dapur dan Madu
Zamri Yahya, SH.i, WU. Untuk mengganti obat kimia, saya minum rebusan alami saja ditambah madu dan makan buah-buahan.
SAYA
hampir tidak minum obat kimia sepulang dari rumkit.

Da Ujang, ahli terapis di Lubeg, menyarankan saya makan alami, menghindari daging dan kuning telur, karena membuat saya lemah: dua makanan kesukaan saya. 

Untuk mengganti obat kimia, saya minum rebusan alami saja ditambah madu dan makan buah-buahan.

"Kemudian, makanlah (wahai lebah) dari segala (macam) buah-buahan lalu tempuhlah jalan-jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).” Dari perutnya itu keluar minuman (madu) yang beraneka warnanya. Di dalamnya terdapat obat bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir." (QS. An Nahl ayat 69).

Kulit pisang, Jahe, bawang, daun salam, cengkeh, kulit manis dan bahan dapur lainnya jadi sasaran saya. 

"Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe." (QS.Al Insan ayat 17).

"Dan orang-orang yang benar, betapa diberkatinya mereka! Mereka akan berada di tengah-tengah pohon bidara yang tidak berduri, rumpun-rumpun pisang, naungan yang luas, air yang mengalir, buah-buahan yang melimpah, tidak pernah pada musimnya, dan tidak terlarang." (QS.Al Waqiah 27-33).

Hampir setiap hari saya beli buah dan memakannya, duitnya bantuan kawan juga. Seperti anggur dan kurma. 

"Lalu, dengan (air) itu Kami tumbuhkan untukmu kebun-kebun kurma dan anggur. Di sana kamu mendapatkan buah-buahan yang banyak dan dari sebagiannya itu kamu makan." (QS. Al-Mu'minun · Ayat 19).

Terutama buah surga: pisang. Dalam Al Quran, bidara dan pisang disebut buah surga yang turun ke dunia. 

Karena saya yakin firman Tuhan: Buah-buah dan madu adalah obat dari penyakit. 

"Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan." (QS.An Nahl (Lebah) ayat 69).

Tapi effeknya, saya agak kurusan, badan "bulek" Saya hilang. 

Walau masih rapuh, saya berjalan seperti orang normal, tapi belum bisa bawa mobil karena taku menambrak orang.

Pernah saya coba dua kali bawa mobil. Anak istri saya tegang. Tangannya selalu pegang rem tangan. 

Sampai rumah ortu, terpaksa urang sumando saya bawa mobil pulang. Kali kedua, mamak rumah jadi sopir pulang ke rumah. 

Orang stroke itu harus banyak sabar, ikhlas dan istiqamah. Karena kita sering menerima ketidakpercayaan orang lain bahwa kita mampu tegak di kaki sendiri. 

Olahraga pun saya lakukan yang sederhana saja. Jalan kaki  abis sholat subuh dan abis makan, lantas mengayunkan tangan sampai tegak lurus.

Padang, 7 Desember 2025
BY

Waspada! Warga Batu Busuk Diimbau Jauhi Perbukitan    
Minggu, Desember 07, 2025

On Minggu, Desember 07, 2025

Waspada! Warga Batu Busuk Diimbau Jauhi Perbukitan
Imbauan itu disampaikan untuk menghindari bencana longsor di tengah hujan yang kembali mengguyur Kota Padang pada Minggu (7/12/2025) ini. 
BENTENGSUMBAR.COM
- Warga Batu Busuk dan sekitarnya diimbau untuk menjauhi perbukitan. 

Imbauan itu disampaikan untuk menghindari bencana longsor di tengah hujan yang kembali mengguyur Kota Padang pada Minggu (7/12/2025) ini. 

Camat Pauh, Titin Masfetrin menyebut bahwa imbauan untuk menjauhi perbukitan itu disampaikan kepada warganya, setelah ditemukan rengkahan-rengkahan di Bukit Cendawan.

"Sesuai informasi dari Dinas Kehutanan Prov. Sumbar setelah dilakukan survei pada akhir minggu lalu, didapati rengkahan-rengkahan di Bukit Cendawan. Untuk itu, kepada warga Batu Busuk yang bermukim di sekitar perbukitan kami imbau untuk menjauhi perbukitan," katanya kepada Diskominfo Kota Padang, Minggu (7/12/2025). 

Dengan hujan yang kembali mengguyur Kota Padang, T Masfetrin pun mengimbau seluruh warganya untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan. 

Selain longsor, bencana banjir juga mengintai apabila kondisi cuaca masih hujan. 

"Diharapkan warga Batu Busuk berhati-hati dan sedapatnya berpindah dulu ke lokasi yg menjauhi lokasi Bukit Cendawan," pungkasnya.

Sepanjang Minggu (7/12/2025), hujan dengan intensitas tinggi dan sedang memang kembali mengguyur Kota Padang.

Untuk itu, warga diminta tetap waspada dan diminta langsung melakukan evakuasi apabila terjadi bencana alam.  (Taufik)

SMAN 12 Dibersihkan ASN Pemko Padang    
Minggu, Desember 07, 2025

On Minggu, Desember 07, 2025

SMAN 12 Dibersihkan ASN Pemko Padang
Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 12 Padang berada di lokasi bencana banjir bandang. Letaknya di Gurun Laweh, Kecamatan Nanggalo. 
BENTENGSUMBAR.COM
- Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 12 Padang berada di lokasi bencana banjir bandang. Letaknya di Gurun Laweh, Kecamatan Nanggalo. 

Saat banjir bandang melanda, Jumat pekan lalu, lumpur setinggi dada orang dewasa menerjang sekolah ini. Ketika sudah surut, ASN Pemko Padang datang membersihkannya, Minggu (7/12/2025). 

"Kita melihat banyak rumah di sekitar sini dan sekolah yang terendam banjir serta lumpur, kita harus saling membantu membersihkannya bersama-sama," ujar Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir saat apel bersama sebelum gotong royong dimulai. 

Puluhan ASN dari sejumlah OPD berkumpul di halaman depan SMA 12. Kelas dibersihkan. Meja dan kursi belajar yang sebelumnya semrawut posisinya, ditata kembali. 

Lumpur yang memenuhi drainase juga diangkat. Berbekal cangkul, skop serta karung, semua lumpur diangkut untuk kemudian dibuang.

"Semoga setelah ini sekolah dapat difungsikan kembali," ujar Maigus. 

Selain membersihkan SMA 12, seluruh ASN juga membersihkan rumah-rumah warga dari material lumpur. Drainase yang tertutup lumpur dikeruk kembali. 

Saat gotong royong itu nampak hadir sejumlah kepala OPD di lingkup Pemko Padang. Hadir Sekdako Andree Algamar, Asisten III Corri Saidan, Asisten II Didi Aryadi, Kepala Diskominfo Boby Firman, dan lainnya. 

Sejak banjir bandang menerjang kawasan Gurun Laweh, setiap siswa SMA 12 diwajibkan datang ke sekolah.

Mereka yang tidak terdampak banjir berkumpul di sekolah untuk gotong royong. Membersihkan sekolah dari bekas banjir.(Charlie)

Gubernur Mahyeldi Tinjau Proses Rekapitulasi Data Dampak dan Penanganan Bencana Hidrometeorologi di Sumbar    
Minggu, Desember 07, 2025

On Minggu, Desember 07, 2025

Gubernur Mahyeldi Tinjau Proses Rekapitulasi Data Dampak dan Penanganan Bencana Hidrometeorologi di Sumbar
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah meninjau langsung proses rekapitulasi data dampak dan penanganan bencana hidrometeorologi. 
BENTENGSUMBAR.COM
– Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah meninjau langsung proses rekapitulasi data dampak dan penanganan bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah daerah di provinsi tersebut. Ia menyebut, peninjauan ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan terkini di lapangan dan mengukur evektivitas langkah penanganan yang telah dilakukan.

“Besok masa status tanggap darurat  akan berakhir, kesahihan data penting karena akan menjadi dasar pengambilan kebijakan selanjutnya,” tutur Mahyeldi saat melakukan peninjauan ke Posko Terpadu Penanggulangan Darurat Bencana  Sumbar, yang berlokasi di Aula Kantor Gubernur Sumbar, Minggu (7/12/2025).

Dalam peninjauan tersebut, Gubernur Mahyeldi didampingi Pangdam XX/Tuanku Imam Bonjol Mayjen TNI Arief Gajah Mada, Sekdaprov Sumbar Arry Yuswandi, Kalaksa BPBD Sumbar Era Sukma Munaf, serta sejumlah perangkat daerah. Mereka bersama-sama mengecek sejumlah titik terdampak dan memastikan kesiapsiagaan tim di lapangan.

Sementara itu, tercatat jumlah masyarakat terdampak mencapai 247.402 jiwa, dengan rincian: 228 orang meninggal dunia, 98 orang hilang, 112 orang luka-luka, serta 20.604 orang mengungsi.

“Kami memastikan seluruh unsur pemerintah daerah bergerak cepat. Penanganan darurat harus diprioritaskan, terutama evakuasi, pembukaan akses jalan, serta distribusi logistik,” tegasnya.

Terkait mitigasi jangka panjang, Gubernur Mahyeldi menyampaikan bahwa Pemprov Sumbar telah menggalakkan penanaman pohon di hutan produktif yang berpotensi rawan bencana. Pemerintah juga telah mengidentifikasi titik-titik rawan longsor dan melarang warga mendirikan bangunan di area tersebut.

Ia menyebut penanaman pohon bambu yang telah dilakukan sejak sembilan bulan lalu merupakan langkah penting, karena tanaman tersebut terbukti mampu menahan aliran air saat curah hujan tinggi.

“Ini sejalan dengan pepatah ‘bagaikan aur dengan tebing’, yang menggambarkan pentingnya saling membantu dan melengkapi. Akar bambu mencengkeram tebing agar tidak longsor, sementara tebing menopang bambu untuk tumbuh,” jelasnya.

Makna pepatah itu, kata Gubernur, mencerminkan pentingnya kerja sama semua pihak dalam menjaga wilayah dari bencana. Pemerintah pun berkomitmen terus berkolaborasi dengan TNI, Polri, instansi terkait, relawan, dan masyarakat.

“Penanggulangan bencana tidak bisa dilakukan satu pihak saja. Kami meminta seluruh pihak tetap siaga, menjaga komunikasi, dan mematuhi arahan petugas di lapangan serta jangan terpengaruh dengan isu-isunyang tidak jelas sumber informasinya,” tambahnya.

Sementara itu, Pangdam XX/Tuanku Imam Bonjol Mayjen TNI Arief Gajah Mada menyampaikan dalam kesempatan ini, tadi pihaknya secara simbolis menyerahkan empat batang pohon bambu kepada pemerintah provinsi. Itu merupakan simbol energi, edukasi, efisiensi, dan ekonomi dan sinerginya dengan Pemerintah Daerah dalam menjaga kelestarian lingkungan.

“Bambu tumbuh cepat, kokoh, lentur saat diterpa angin, serta memiliki akar kuat yang mampu beradaptasi dengan lingkungan,” ujarnya.

Ia menambahkan, Pemprov Sumbar sebelumnya telah melakukan penanaman bambu di beberapa daerah rawan bencana. “Kami hanya melanjutkan. Salut untuk Gubernur Sumbar yang sudah memulai lebih dulu,” katanya.

Mayjen Arief juga menegaskan bahwa kunjungannya bertujuan untuk menyamakan pola tindakan dalam penanganan korban terdampak bencana hidrometeorologi.

Hingga kini, ia menyebut, tim gabungan masih melakukan pemantauan dan pendataan kerusakan, sembari memastikan kebutuhan dasar warga terdampak terpenuhi. (Adpsb/nov/bud)

Alumni 88/91 SLTP/SLTA Sawahlunto Salurkan Bantuan untuk Korban Galodo Muaro Pingai    
Minggu, Desember 07, 2025

On Minggu, Desember 07, 2025

Alumni 88/91 SLTP/SLTA Sawahlunto Salurkan Bantuan untuk Korban Galodo Muaro Pingai
Banjir bandang dan longsor menyebabkan ribuan warga terdampak, ratusan rumah rusak, serta aktivitas masyarakat lumpuh di berbagai daerah.
BENTENGSUMBAR.COM
- Duka mendalam masih menyelimuti Pulau Sumatera menyusul rangkaian bencana alam yang melanda sejumlah wilayah, mulai dari Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat. 

Banjir bandang dan longsor menyebabkan ribuan warga terdampak, ratusan rumah rusak, serta aktivitas masyarakat lumpuh di berbagai daerah.

Di Sumatera Barat, salah satu wilayah yang terdampak cukup parah adalah Nagari Muaro Pingai, Kecamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok.

Bencana banjir bandang yang menerjang kawasan tersebut mengakibatkan kerusakan permukiman, lahan pertanian warga, serta memutus sebagian akses transportasi masyarakat.

Di tengah kondisi tersebut, Alumni angkatan 88/91 SLTP/SLTA Kota Sawahlunto menggalang donasi untuk membantu para korban bencana. 

Bantuan berupa paket sembako tersebut dihantarkan langsung ke lokasi terdampak oleh perwakilan alumni pada Minggu, 7 Desember 2025.

Terlihat dilokasi, warga bersama relawan dan aparat TNI dan unsur lainnya bahu-membahu membersihkan reruntuhan serta lumpur yang menggenangi jalan dan rumah warga.

Tomo (53), salah satu warga yang menjadi perwakilan penerima bantuan mengucapkan terimakasih atas kedatangan rombongan Alumni 88/91 SLTP/SLTA karena hal tersebut sangat membantu warga yang membutuhkan.

"Alhamdulillah Wa Syukurillah, terimakasih atas kedatangan rekan rekan atas kepedulian kepada kami warga Muaro Pingai dengan menyalurkan bantuan berupa sembako, semoga berkah dan mendapat balasan dari Allah Swt, dilimpahkan Rahmat dan Rezki buat rekan rekan semua," ucap Tomo yang juga salah satu Alumni 88/91 dan berdomisili di Nagari tersebut.

Bendahara kegiatan, Etrawati, menuturkan bahwa penggalangan dana dilakukan secara swadaya oleh para alumni sebagai bentuk kepedulian terhadap para korban musibah.

“Donasi yang kami kumpulkan berasal dari rekan-rekan alumni dan umum yang tergerak melihat kondisi saudara-saudara kita di Muaro Pingai. Bantuan ini kami prioritaskan untuk kebutuhan mendesak, seperti bahan makanan berupa beras, minyak, Sarden, Mi Instan, Gula dan makanan ringan,” ujar Etrawati.

Sementara itu, Koordinator kegiatan, Marjafri, menyampaikan bahwa penyaluran bantuan ini dilandasi oleh rasa empati dan persaudaraan antar sesama.

“Musibah ini adalah duka bagi kita semua. Kami hanya berusaha mengambil bagian dalam meringankan beban saudara-saudara kita di Muaro Pingai. Bantuan ini mungkin tidak besar, tetapi kami berharap dapat benar-benar bermanfaat bagi para korban,” kata Marjafri.

Lebih jauh ia menyampaikan bahwa ini adalah penyaluran tahap pertama dimana penggalangan dana terus berjalan dan donasi yang terkumpul nanti akan disalurkan kedaerah lain yang juga ditimpa bencana. 

“Kami berharap para korban diberi kekuatan dan kesempatan untuk kembali bangkit menjalani kehidupan sebagaimana semula,” tutupnya.

Hingga saat ini, warga Muaro Pingai masih membutuhkan berbagai bentuk bantuan, baik logistik maupun dukungan untuk perbaikan rumah dan lahan pertanian yang rusak akibat terjangan banjir bandang. (Tim)

Gubernur Mahyeldi Terima Bantuan IKPI Sumbagteng untuk Korban Bencana Hidrometeorologi di Sumbar    
Minggu, Desember 07, 2025

On Minggu, Desember 07, 2025

Gubernur Mahyeldi Terima Bantuan IKPI Sumbagteng untuk Korban Bencana Hidrometeorologi di Sumbar
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah menerima secara langsung bantuan kemanusiaan dari Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) Wilayah Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng). 
BENTENGSUMBAR.COM
- Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah menerima secara langsung bantuan kemanusiaan dari Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) Wilayah Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng). 

Bantuan tersebut diserahkan oleh Gazali selalu Ketua Pengda IKPI wilayah Sumbagteng, sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat Sumbar yang terdampak bencana alam dalam beberapa waktu terakhir, di Posko Terpadu Penanggulangan Darurat Bencana Alam di Wilayah Sumbar (Aula Kantor Gubernur), Kota Padang, Minggu (7/12/2025).

Adapun bantuan yang disalurkan IKPI Sumbagteng terdiri dari 200 dus mie instan, 2.000 kilogram beras, serta 200 paket obat-obatan. Seluruh bantuan ini rencananya akan segera didistribusikan kepada warga di sejumlah daerah yang membutuhkan.

Gubernur Mahyeldi menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada IKPI Sumbagteng atas kepedulian yang diberikan. Ia menegaskan bahwa bantuan seperti ini sangat membantu pemerintah daerah dalam mempercepat upaya penanganan dampak bencana.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kepedulian IKPI Sumbagteng. Bantuan ini sangat berarti bagi masyarakat yang sedang menghadapi masa sulit. Sinergi seperti ini menunjukkan bahwa kita semua memiliki kepedulian yang sama terhadap sesama,” ujar Mahyeldi.

Sementara itu, perwakilan IKPI Sumbagteng, Gazali menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan bentuk komitmen lembaga dalam mendukung pemulihan kondisi masyarakat. Mereka berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban warga yang terdampak dan membantu memenuhi kebutuhan dasar selama masa pemulihan.

"Kami berharap bantuan ini segera disalurkan ketempat saudara-saudara kami tertimpa bencana banjir bandang dan longsor," ucap Gazali.

Menyikapi permintaan tersebut, Pemerintah Sumbar akan segera menyalurkan bantuan tersebut melalui jalur distribusi resmi agar tepat sasaran dan dapat dimanfaatkan secepat mungkin oleh masyarakat yang membutuhkan. (adpsb)