HEADLINE
Wako Fadly Amran dan Sekda Andree Algamar Hadiri Kegiatan BPK RI: Pemeriksaan Ini adalah Bentuk Komitmen Bersama    
Senin, November 10, 2025

On Senin, November 10, 2025

Wako Fadly Amran dan Sekda Andree Algamar Hadiri Kegiatan BPK RI: Pemeriksaan Ini adalah Bentuk Komitmen Bersama
Kegiatan BPK RI dihadiri Wako Fadly Amran, bersama Sekda Andree Algamar, para Asisten dan seluruh pimpinan OPD di lingkup Pemko Padang.
BENTENGSUMBAR.COM
- Pemerintah Kota (Pemko) Padang bersama Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Perwakilan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), menggelar Exit Meeting Pendahuluan dan Entry Meeting Pemeriksaan Terinci Kepatuhan atas Pertanggungjawaban Belanja Barang dan Jasa, Belanja Subsidi, serta Belanja Modal Tahun Anggaran 2025.

Kegiatan yang berlangsung di Ruang Abu Bakar Ja’ar, Balai Kota Aie Pacah, Senin (10/11/2025) ini, dihadiri Wali Kota Padang, Fadly Amran, bersama Sekretaris Daerah (Sekda), Andree Algamar, para Asisten dan seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemko Padang.

Sementara dari pihak BPK RI Perwakilan Sumbar, hadir tim pemeriksa yang dipimpin oleh Wakil Penanggungjawab II, Roni Altur, beserta jajaran auditor.

Fadly Amran menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada tim BPK RI yang terus menjalankan tugas pengawasan terhadap tata kelola keuangan daerah. 

Menurutnya, kegiatan pemeriksaan ini menjadi bagian penting dalam memastikan seluruh proses pengelolaan keuangan daerah berjalan sesuai dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi. “Pemeriksaan ini adalah bentuk komitmen bersama untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih. Upaya ini selaras dengan Program Unggulan (Progul) Pemko Padang yakni "Padang Amanah" dengan aktivasinya mewujudkan pemerintahan yang akuntabel dan profesional,” ujar Fadly Amran.

Fadly juga mengimbau kepada seluruh OPD agar menyiapkan seluruh dokumen dan data yang diperlukan dengan baik, serta memberikan informasi yang dibutuhkan secara cepat dan tepat. “Pemerintah Kota Padang berkomitmen untuk selalu terbuka dan kooperatif dalam setiap proses pemeriksaan. Semoga proses pemeriksaan ini berjalan lancar, dan menghasilkan rekomendasi konstruktif bagi peningkatan kualitas pengelolaan keuangan daerah di Kota Padang,” tambah Wali Kota.

Wakil Penanggungjawab II BPK RI Perwakilan Sumbar, Roni Altur, menyampaikan bahwa pemeriksaan terinci yang dilakukan pihaknya bertujuan untuk menilai kepatuhan Pemko Padang terhadap peraturan perundang-undangan, khususnya dalam pengelolaan belanja barang dan jasa, subsidi, serta belanja modal tahun berjalan. “Kami mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin dengan baik antara BPK dan Pemko Padang. Pemeriksaan untuk memastikan bahwa setiap rupiah uang negara dikelola dan dipertanggungjawabkan secara benar,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa hasil pemeriksaan nantinya akan menjadi dasar bagi BPK dalam memberikan rekomendasi perbaikan serta masukan strategis bagi pemerintah daerah guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran publik. (*)

Usai Hari Pahlawan, Mahyeldi Tegaskan Wakaf Sebagai Solusi Pembangunan Berkelanjutan    
Senin, November 10, 2025

On Senin, November 10, 2025

Usai Hari Pahlawan, Mahyeldi Tegaskan Wakaf Sebagai Solusi Pembangunan Berkelanjutan
Mahyeldi menekankan bahwa wakaf harus dioptimalkan sebagai instrumen pembangunan berkelanjutan yang mampu memperkuat ekonomi masyarakat. 
BENTENGSUMBAR.COM
- Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah, menegaskan komitmennya untuk menjadikan Konferensi Wakaf Internasional yang akan digelar di Padang pada 15–16 November 2025 sebagai momen penting kebangkitan ekonomi umat. Hal ini disampaikan Mahyeldi saat menjawab pertanyaan media usai menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2025 di halaman Kantor Gubernur Sumbar, Senin (10/11/2025).

Mahyeldi menekankan bahwa wakaf harus dioptimalkan sebagai instrumen pembangunan berkelanjutan yang mampu memperkuat ekonomi masyarakat. “Wakaf perlu dikelola secara produktif agar benar-benar memberi manfaat bagi umat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mahyeldi menyampaikan bahwa Sumatera Barat akan menjadi tuan rumah konferensi berskala internasional tersebut. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pondok Modern Darussalam Gontor, dengan target peserta mencapai lebih dari seribu orang dari dalam dan luar negeri. Gubernur Mahyeldi menjelaskan beberapa langkah strategis yang akan menjadi fokus dalam penguatan pengelolaan wakaf produktif di Sumbar.

Pertama, penguatan ekonomi umat. Menurutnya, wakaf tak boleh hanya dipahami sebagai amal ibadah, tetapi juga sebagai solusi nyata untuk membangun kesejahteraan masyarakat. “Jika dikelola secara profesional, wakaf bisa menjadi kekuatan ekonomi baru dan mengurangi kesenjangan sosial,” jelasnya.

Kedua, menciptakan gerakan nyata. Mahyeldi berharap hasil konferensi tidak berhenti pada tataran konsep, tetapi mampu melahirkan langkah konkret yang berdampak langsung pada masyarakat.

Ketiga, menjadikan Sumbar pusat percontohan wakaf produktif. Melalui konferensi ini, Mahyeldi ingin menjadikan Sumatera Barat sebagai contoh daerah yang berhasil mengelola wakaf secara modern, transparan, dan berdaya guna di tingkat nasional maupun global.

Keempat, peningkatan literasi wakaf. Ia menyoroti pentingnya edukasi dan kesadaran masyarakat mengenai wakaf produktif, mengingat masih banyak aset wakaf di daerah yang belum dimanfaatkan secara optimal.

Konferensi Wakaf Internasional 2025 akan mengusung tema “Wakaf untuk Pembangunan Berkelanjutan” dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk ulama dan akademisi dari negara-negara seperti Mesir, Maroko, dan Arab Saudi.

Mahyeldi berharap kegiatan ini tidak hanya memperkuat posisi Sumbar di kancah internasional, tetapi juga melahirkan rekomendasi strategis untuk pengembangan ekosistem wakaf secara global. (adpsb/cen)

Wako Sawahlunto Tegaskan keberanian, Keikhlasan dan Pengabdian Para Pahlawan Jarus Diwujudkan dalam Tindakan Nyata    
Senin, November 10, 2025

On Senin, November 10, 2025

Wako Sawahlunto Tegaskan keberanian, Keikhlasan dan Pengabdian Para Pahlawan Jarus Diwujudkan dalam Tindakan Nyata
Upacara berlangsung lancar dan khidmat dengan peserta dari jajaran ASN serta pelajar SD hingga SMA dan tamu undangan dari Forkopimda, DPRD, serta pejabat eselon.
BENTENGSUMBAR.COM
- Hal tersebut disampaikan Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra saat memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan Tingkat Kota Sawahlunto di Lapangan Ombilin, Senin, 10 November 2025.

Upacara berlangsung lancar dan khidmat dengan peserta dari jajaran ASN serta pelajar SD hingga SMA dan tamu undangan dari Forkopimda, DPRD, serta pejabat eselon.

Riyanda menegaskan bahwa nilai dan keteladanan pahlawan tetap menyala sebagai panduan yang membimbing pemerintah dan masyarakat dalam bekerja memajukan Sawahlunto.

"Keberanian, keikhlasan, dan pengabdian para pahlawan harus diwujudkan dalam tindakan nyata melalui pelayanan publik yang lebih maju dan kontribusi aktif warga terhadap pembangunan kota", kata Riyanda 

Pemerintah Kota Sawahlunto berharap momentum Hari Pahlawan memperkuat tekad seluruh jajaran ASN dan elemen masyarakat untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan melalui kerja yang disiplin, tulus, dan berorientasi pada kemajuan kota.

Pewarta: Marjafri

Maklumat: 

Wartawan BentengSumbar. com dalam bertugas meliput dan investigasi dilengkapi id. card. 

Narasumber dapat meminta wartawan BentengSumbar. com memperlihatkan kartu Identitas jika diperlukan.

Wako Fadly Amran: Memaknai Hari Pahlawan tentunya kita pun juga ingin berdampak    
Senin, November 10, 2025

On Senin, November 10, 2025

Wako Fadly Amran: Memaknai Hari Pahlawan tentunya kita pun juga ingin berdampak
Wako Fadly Amran, bertindak sebagai pembina upacara dalam peringatan Hari Pahlawan yang digelar di lapangan upacara Balaikota Aia Pacah, Senin (10/11/2025).
BENTENGSUMBAR.COM
- Wali Kota Padang, Fadly Amran, bertindak sebagai pembina upacara dalam peringatan Hari Pahlawan yang digelar di lapangan upacara Balaikota Aia Pacah, Senin (10/11/2025). Upacara ini diikuti oleh Wakil Wali Kota Padang Maigus Nasir, jajaran Forkopimda Kota Padang, dan para veteran. 

“Memaknai Hari Pahlawan tentunya kita pun juga ingin berdampak. Walaupun kita tidak bisa sepenuhnya berjasa seperti para pahlawan, namun sebagai anak bangsa kita akan teruskan perjuangan itu. Inilah cara kita memaknai Hari Pahlawan di kehidupan modern hari ini,” ujar Fadly.

Wali Kota menambahkan bahwa momentum Hari Pahlawan harus menjadi pengingat bagi setiap warga negara untuk memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan bangsa.

“Kita ingin Indonesia yang berkemajuan. Masing-masing anak bangsa berkewajiban mengisinya dengan sebaik-baiknya,” lanjutnya.

Pada kesempatan tersebut, Pemerintah Kota Padang melalui Baznas juga memberikan santunan kepada para veteran dan janda perintis yang hadir. Salah satu veteran yang hadir bahkan telah berusia 103 tahun.

“Kita berkewajiban untuk membantu para veteran dan janda perintis. Ini adalah salah satu cara kita mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan,” tutur Fadly Amran.

Selain itu, Fadly juga memberikan apresiasi kepada para kader terbaik Kota Padang sebagai bentuk penghargaan dan motivasi dalam memperingati Hari Pahlawan.

Menutup sambutan dari Menteri Sosial RI, Fadly menyampaikan pesan khusus kepada generasi muda agar terus berprestasi dan mengharumkan nama bangsa.

“Berprestasilah, berikan yang terbaik, harumkan nama bangsa, khususnya Kota Padang. Dengan demikian, kita pun turut mengenang dan melanjutkan perjuangan para pahlawan kita,” pungkasnya. (*)

Peduli Kesehatan, Nadya Himbau Kaum Muda Kenali Manfaat JKN Lebih Awal    
Senin, November 10, 2025

On Senin, November 10, 2025

Peduli Kesehatan, Nadya Himbau Kaum Muda Kenali Manfaat JKN Lebih Awal
Menurut Nadya, generasi muda saat ini kerap abai terhadap pentingnya perlindungan kesehatan karena banyak yang merasa masih muda dan sehat. 
BENTENGSUMBAR.COM
- Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan, seorang mahasiswi asal Payakumbuh, Nadya Atthahira (21), tampil menjadi contoh generasi muda yang peduli akan jaminan kesehatan masyarakat. Ia mengimbau kaum muda agar memahami dan memanfaatkan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak dini, sebagai langkah preventif untuk mewujudkan masa depan yang lebih sehat dan sejahtera.

Menurut Nadya, generasi muda saat ini kerap abai terhadap pentingnya perlindungan kesehatan karena banyak yang merasa masih muda dan sehat, sehingga menunda untuk bergabung dengan program JKN. Padahal, kesadaran sejak dini dapat memberikan banyak manfaat, tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi keberlangsungan sistem jaminan sosial di Indonesia.

“Masih banyak teman-teman sebaya saya yang belum memahami sepenuhnya apa itu program JKN, mereka menganggap program ini hanya penting bagi orang tua atau mereka yang sudah berkeluarga. Padahal, justru kita sebagai generasi muda harus peduli dan menjadi bagian penting dari program JKN agar tercipta pemerataan akses kesehatan untuk 
semua,” kata Nadya, Senin (10/11).

Nadya menilai, generasi muda memiliki peran strategis untuk memastikan keberlanjutan program JKN ini. Dengan jumlah penduduk usia produktif yang besar, partisipasi aktif dari kalangan muda dapat memperkuat fondasi program JKN di masa depan.

“Kalau generasi muda sadar dan ikut berpartisipasi, program JKN ini akan semakin kuat. Kita tidak pernah tahu kapan sakit datang, jadi lebih baik kita mempersiapkan diri dari sekarang
dengan mendaftar menjadi peserta JKN dan meskipun kita tidak pernah sakit, tetapi iuran yang kita bayarkan setiap bulannya dapat membantu peserta JKN lain yang sedang membutuhkan,” ucap Nadya.

Sebagai mahasiswa aktif, Nadya mengaku awalnya juga sempat tidak terlalu memahami pentingnya program JKN. Namun, setelah beberapa kali mengalami kondisi kesehatan yang 
membutuhkan perawatan medis, ia menyadari betapa besar manfaat program JKN dalam meringankan beban masyarakat, terutama bagi pelajar dan keluarga menengah ke bawah.

“Awalnya saya pikir BPJS Kesehatan hanya dibutuhkan saat kita sakit parah atau dirawat di rumah sakit saja dan ternyata untuk hal-hal sederhana, seperti tambal gigi dan demam pun 
sangat membantu. Bahkan, semua biaya pengobatan ditanggung, jika mengikuti prosedur dengan benar,” ujar Nadya.

Nadya menceritakan pengalamannya beberapa waktu lalu ketika harus menambal gigi karena giginya berlubang dan menimbulkan rasa nyeri, sehingga ia mendatangi fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) tempatnya terdaftar sebagai peserta JKN. Dengan menunjukkan kartu JKN, ia langsung mendapatkan pelayanan tanpa dikenakan biaya tambahan sama sekali.

“Prosesnya mudah sekali, saya hanya datang ke puskesmas tempat saya terdaftar dan dokter langsung memeriksa gigi saya dengan cepat dan ramah. Setelah itu dilakukan perawatan dan penambalan, saya sempat kaget karena semua biaya gratis, tidak perlu bayar sama sekali,” cerita Nadya.

Tidak hanya dirinya, sang ibu pun pernah merasakan manfaat yang sama saat terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD). Kondisi itu sempat membuat keluarga panik karena membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit dan beruntung ibunya sudah menjadi peserta 
JKN sejak lama. 

"Waktu itu ibu saya juga pernah dirawat di RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh selama beberapa hari karena penyakit DBD. Semua biaya, mulai dari pemeriksaan darah, rawat inap, sampai obat-obatan ditanggung oleh BPJS Kesehatan, tentunya kami sangat bersyukur karena tidak perlu memikirkan biaya besar,” ungkap Nadya.

Dari berbagai pengalaman tersebut, Nadya semakin menyadari bahwa program JKN bukan hanya sekadar kartu jaminan kesehatan, melainkan bentuk nyata dari gotong royong 
masyarakat Indonesia di bidang kesehatan. Menurutnya, program JKN ini sangat membantu terutama bagi mahasiswa yang belum memiliki penghasilan tetap.

“Sebagai mahasiswi, saya tahu betul bagaimana sulitnya mengatur keuangan dan jika harus mengeluarkan biaya besar untuk berobat, pasti berat. Tetapi dengan memiliki BPJS Kesehatan, semua jadi lebih ringan,” ucap Nadya.

Nadya juga menyampaikan apresiasinya kepada BPJS Kesehatan atas pelayanan yang semakin baik dan mudah diakses. Menurutnya, sistem rujukan dan pelayanan digital seperti 
Aplikasi Mobile JKN sangat membantu generasi muda dalam mendapatkan informasi dan layanan tanpa harus datang langsung ke kantor.

“Sekarang semua serba mudah, lewat Aplikasi Mobile JKN kita bisa cek informasi tagihan dan status kepesertaan JKN, ubah FKTP dan kelas rawat, cek kartu JKN digital, hingga daftar antrean online untuk berobat ke fasilitas kesehatan. Hal ini membuat layanan JKN semakin modern dan cocok dengan gaya hidup anak muda,” jelas Nadya.

Nadya berpesan agar generasi muda bisa melakukan gerakan kecil sejak dini untuk menumbuhkan budaya sadar kesehatan. Ia percaya bahwa generasi muda yang sehat dan paham akan pentingnya perlindungan kesehatan akan menjadi modal besar bagi kemajuan bangsa.

“Saya ingin teman-teman generasi muda jangan menunggu sakit dulu untuk peduli kesehatan. Mulailah dari hal kecil, seperti mendaftar menjadi peserta JKN, menjaga pola hidup sehat dan menyebarkan informasi positif tentang program JKN di lingkungan sekitar atau media sosial,” imbau Nadya.

Nadya berharap agar BPJS Kesehatan dapat terus berkembang dan memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh masyarakat Indonesia. Ia merasa bersyukur karena pemerintah telah hadir memperhatikan kesehatan masyarakatnya lewat program JKN.

“Berkat program JKN, saya dan ibu bisa mendapatkan pengobatan yang layak tanpa harus memikirkan biaya. Semoga program JKN ini bisa terus ditingkatkan dan semakin banyak anak muda yang sadar akan pentingnya jaminan kesehatan,” pungkas Nadya. (HM)

Gubernur Mahyeldi Terima Audiensi Dato’ Ahmad Azzam, Bahas Penghargaan Buya Hamka dan Pengembangan Wisata Religi Maninjau    
Senin, November 10, 2025

On Senin, November 10, 2025

Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menerima audiensi Dato’ Haji Ahmad Azam Ab Rahman, Presiden WADAH.

BENTENGSUMBAR.COM - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah menerima audiensi Dato’ Haji Ahmad Azam Ab Rahman, Presiden Wadah Pencerdasan Umat Malaysia (WADAH) yang juga Penasihat kepada Menteri Luar Negeri dan Perdana Menteri Malaysia untuk urusan hubungan antarbangsa, di Istana Gubernuran Padang, Senin (10/11/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Dato’ Ahmad Azzam hadir bersama rombongan sebanyak 25 orang. Pertemuan ini membahas sejumlah topik penting, antara lain penghargaan terhadap Buya Hamka di tingkat internasional, rencana penguatan kerja sama lintas negara di bidang sosial dan budaya, serta pengembangan potensi wisata religi di kawasan Maninjau.

Dato’ Ahmad Azzam menyampaikan bahwa Buya Hamka merupakan sosok ulama besar dan cendekiawan Islam yang sangat dihormati di Malaysia. Ia menjelaskan, karya dan pemikiran Buya Hamka telah menjadi sumber inspirasi di berbagai lembaga pendidikan tinggi, seperti Universiti Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM), Universiti Kuala Lumpur (UNIKL), dan Universiti Islam Antarabangsa Sultan Abdul Halim Mu’adzam Shah (UniSHAMS) di Kedah. Menurutnya, Malaysia memberikan penghargaan yang tinggi terhadap kontribusi Buya Hamka bagi dunia Islam dan peradaban Melayu. Karena itu, pihaknya ingin memperkuat kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam upaya melestarikan nilai-nilai perjuangan dan pemikiran tokoh besar asal Minangkabau tersebut.

Selain membahas kiprah Buya Hamka, Dato’ Ahmad Azzam juga menyoroti potensi wisata sejarah dan religi di kawasan Maninjau, yang semakin diminati wisatawan Malaysia. Ia menilai, daya tarik wisata yang terkait dengan Buya Hamka memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh, namun masih memerlukan dukungan infrastruktur yang memadai, khususnya fasilitas penginapan.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Mahyeldi menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Dato’ Ahmad Azzam atas perhatian dan kecintaannya terhadap Buya Hamka dan Minangkabau. Ia juga mengajak pihak Malaysia, khususnya para perantau dan pelaku usaha, untuk berinvestasi di sektor pariwisata Sumatera Barat, termasuk pembangunan hotel di kawasan Maninjau yang dapat melengkapi keberadaan Masjid dan Museum Buya Hamka. “Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sangat terbuka terhadap kolaborasi dan investasi yang mendukung pengembangan potensi daerah, terutama di sektor wisata sejarah dan religi. Kehadiran tokoh-tokoh seperti Dato’ Ahmad Azzam tentu memperkuat hubungan baik antara Sumatera Barat dan Malaysia,” ujar Mahyeldi.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Mahyeldi juga menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan tokoh masyarakat dalam menjaga serta mengembangkan warisan intelektual para ulama dan cendekiawan Minangkabau.

Selain Buya Hamka, pertemuan tersebut turut menyinggung peran tokoh-tokoh Minang lainnya yang berpengaruh di tingkat internasional. Dato’ Ahmad Azzam menekankan perlunya dokumentasi sejarah dan penghargaan terhadap tokoh-tokoh asal Minangkabau yang telah memberi kontribusi besar di berbagai negara, seperti Raja Sulaiman di Filipina dan Rumah Gadang Fatimah di Thailand.

Menanggapi hal itu, Gubernur Mahyeldi menyambut baik usulan tersebut. Ia menilai, inisiatif seperti ini penting untuk memperkuat identitas dan kontribusi Minangkabau di kancah global. Mahyeldi juga menekankan perlunya mempererat hubungan lintas negara antara Sumatera Barat dan Malaysia dalam bingkai ukhuwah Islamiyah dan kebersamaan umat. “Sumatera Barat dan Malaysia memiliki ikatan sejarah, budaya, dan nilai keislaman yang sangat kuat. Kerja sama di bidang pendidikan, sosial, dan kebudayaan perlu terus kita tingkatkan agar warisan intelektual dan spiritual para pendahulu dapat terus memberi manfaat bagi generasi berikutnya,” tutur Gubernur Mahyeldi.

Di akhir pertemuan, Dato’ Ahmad Azzam menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat Gubernur Mahyeldi dan menyatakan komitmennya untuk terus memperkuat hubungan kerja sama antara Malaysia dan Sumatera Barat, baik dalam bidang pendidikan, kebudayaan, maupun keagamaan. (adpsb/cen)

Sikapi Defisit Anggaran dan Efisiensi, Pemko Sawahlunto Gelar Coffee Morning    
Senin, November 10, 2025

On Senin, November 10, 2025

Sikapi Defisit Anggaran dan Efisiensi, Pemko Sawahlunto Gelar Coffee Morning
Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra bersama Ketua DPRD Susi Haryati, anggota DPRD, dan Tim TAPD Pemko Sawahlunto berdiskusi dalam coffee morning. 
BENTENGSUMBAR.COM
-  Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra bersama Ketua DPRD Susi Haryati, anggota DPRD, dan Tim TAPD Pemko Sawahlunto berdiskusi dalam coffee morning membahas tindak lanjut defisit anggaran serta penyesuaian akibat efisiensi dana transfer dari pemerintah pusat.

Pertemuan tersebut menjadi langkah konkret dalam memperkuat koordinasi eksekutif dan legislatif untuk merumuskan solusi terbaik menghadapi dinamika fiskal daerah.

Wali Kota menegaskan bahwa menghadapi tantangan pemotongan dana transfer hanya dapat dilakukan melalui kemauan untuk belajar, memprioritaskan kepentingan publik, dan memperkuat kemampuan adaptasi terhadap kebijakan pusat.

"Sinergi eksekutif-legislatif harus diarahkan pada upaya memetakan potensi yang dapat mengisi kekurangan fiskal sehingga program prioritas tetap berjalan" ucap Riyanda.

Ketua DPRD Susi Haryati menyambut positif proses pembahasan tersebut karena memberikan kejelasan informasi sekaligus memperkuat kesamaan langkah kedua lembaga dalam menyikapi perubahan kondisi keuangan daerah.

Pemerintah Kota Sawahlunto menegaskan komitmen menjaga kolaborasi yang solid antara eksekutif dan legislatif agar adaptasi fiskal dapat dilakukan tepat waktu, terukur, dan tetap berorientasi pada pelayanan publik.

Pewarta: Marjafri

Maklumat: 

Wartawan BentengSumbar. com dalam bertugas meliput dan investigasi dilengkapi id. card. 

Narasumber dapat meminta wartawan BentengSumbar. com memperlihatkan kartu Identitas jika diperlukan.

Pemko Payakumbuh Gelar Parade Onthel 2025    
Senin, November 10, 2025

On Senin, November 10, 2025

Pemko Payakumbuh Gelar Parade Onthel 2025
Ratusan orang berbusana tempo dulu mengayuh sepeda onthel melintasi Kampung Adat, rumah gadang, Masjid, taman kota, dan wisata unggulan.
BENTENGSUMBAR.COM
- Akhir pekan di Kota Payakumbuh terasa berbeda. Suara bel sepeda tua menggema di sepanjang jalan Kota Payakumbuh.

Ratusan orang berbusana tempo dulu mengayuh sepeda onthel melintasi Kampung Adat, rumah gadang, Masjid, taman kota, dan wisata unggulan.

Inilah Parade Onthel Payakumbuh 2025, perayaan dua hari yang menjadikan Payakumbuh seolah kembali ke masa lalu.

Di tengah gencarnya pembangunan dan modernisasi, kota ini berhasil menghadirkan sensasi wisata klasik yang menggabungkan budaya, sejarah, dan ekonomi kreatif dalam satu kesatuan.

“Parade Onthel bukan sekadar kegiatan olahraga atau nostalgia,” kata Wako Zulmaeta, Minggu (09/11/2025).

“Ini adalah cara kita memperkenalkan Payakumbuh sebagai kota yang kaya akan budaya, ramah wisata, dan kuliner yang lezat,” tukuknya.

Selama dua hari, 8–9 November 2025, jalanan Payakumbuh dipenuhi sekitar lima ratus onthelis dari berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari Padang, Bukittinggi, Lampung, Jambi, Palembang, hingga Sidoarjo.

Mereka datang dengan sepeda yang umurnya bisa mencapai puluhan tahun, beberapa bahkan diwariskan turun-temurun.

Dengan pakaian jadul, jas safari, kebaya, hingga seragam pejuang, para peserta membuat suasana Kota Payakumbuh berubah menjadi panggung wisata bernuansa sejarah.

“Konsepnya adalah menghadirkan pengalaman wisata yang berbeda. Kita ingin orang datang ke Payakumbuh bukan hanya untuk melihat pemandangan, tapi juga merasakan suasana masa lalu yang hidup kembali,” kata Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kota Payakumbuh, Yunida Fatwa, yang juga ketua pelaksana kegiatan.

Rute parade dirancang layaknya paket wisata budaya. Dimulai dari GOR M Yamin yang disulap jadi Pasa Lamo, para ontelis melintasi Kampung Adat Balai Kalikih.

Kemudian Masjid Gadang Balai Nan Duo, Tugu Onthel raksasa, ikon yang hanya ada dua di dunia, hingga Taman Batang Agam, ruang hijau yang menjadi kebanggaan warga Payakumbuh.

Tidak hanya parade, malam sebelumnya para peserta disuguhi sajian seni tradisional dan kuliner lokal di kawasan Pasa Lamo.

Dari tarian Minang hingga musik saluang dan rabab, semuanya tampil dengan nuansa klasik.

“Pesertanya kagum karena bisa menikmati makanan tradisional yang sekarang sudah jarang ditemui. Ini juga jadi ajang promosi kuliner lokal,” ujar Yunida.

Aroma makanan tradisional memenuhi udara disekitar lokasi. Masyarakat pun ikut meramaikan acara, menjadikannya pesta rakyat yang menyatu antara wisatawan dan penduduk lokal.

“Parade Onthel ini bukan hanya milik komunitas sepeda tua, tapi milik semua orang Payakumbuh,” ujar Elzadaswarman, Wakil Wali Kota Payakumbuh sekaligus Ketua Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) Sumatera Barat.

“Insya Allah tahun depan akan digelar lagi, karena dampak ekonominya terasa nyata,” lanjutnya.

Bagi Pemerintah Kota Payakumbuh, Parade Onthel adalah model pengembangan wisata budaya berkelanjutan.

Kehadiran peserta dari luar daerah meningkatkan hunian penginapan, penjualan kuliner, dan omzet pedagan lainnya.

“Dampak ekonominya langsung terasa. Dari penjual makanan, pengrajin, sampai tukang foto keliling semuanya ikut merasakan manfaatnya,” kata Yunida.

Zulmaeta menegaskan bahwa kegiatan seperti ini akan terus didorong sebagai bagian dari strategi Payakumbuh membangun citra sebagai kota kreatif dan ramah wisatawan.

“Melalui event budaya seperti Parade Onthel, kita ingin wisatawan melihat bahwa Payakumbuh bukan hanya kota yang indah, tapi juga punya jiwa yang hidup,” ujarnya.

Payakumbuh kini semakin percaya diri memposisikan diri sebagai salah satu destinasi wisata alternatif di Sumatera Barat.

Setelah sukses dengan berbagai festival kreatif, parade ini menjadi bukti bahwa kegiatan berbasis komunitas juga bisa menjadi magnet wisata.

“Event seperti ini sangat potensial dikembangkan karena mampu menarik wisatawan dari berbagai daerah, tanpa perlu promosi besar-besaran,” ujar Elzadaswarman.

“Orang datang karena rasa ingin tahu, tapi pulang dengan membawa kesan tentang keramahan dan budaya Payakumbuh,” tambahnya.

Menjelang siang, semua peserta mulai mengayuh sepeda menuju garis akhir di Pasa Lamo GOR M. Yamin Kubu Gadang.

Parade Onthel Payakumbuh 2025 bukan hanya tentang nostalgia atau sepeda tua. Ia adalah potret bagaimana sebuah kota kecil bisa membangun identitas pariwisata yang kuat melalui kreativitas dan pelestarian budaya.

Bagi Payakumbuh, dua hari penuh onthelis bukan sekadar kegiatan. Ia adalah cara untuk menunjukkan bahwa di tengah arus modernisasi, masih ada ruang bagi tradisi, nilai-nilai yang justru menjadi daya tarik wisata paling tulus.

“Parade Onthel adalah wujud bahwa pariwisata tak selalu harus glamor. Kadang, cukup dengan sepeda tua, senyum warga, dan suasana tempo dulu, sebuah kota bisa menjadi destinasi yang tak terlupakan,” pungkas Wako Zulmaeta. (HM)

Peringati Hari Pahlawan, Gubernur Mahyeldi Pimpin Upacara dan Serukan Nilai Keikhlasan    
Senin, November 10, 2025

On Senin, November 10, 2025

Peringati Hari Pahlawan, Gubernur Mahyeldi Pimpin Upacara dan Serukan Nilai Keikhlasan
Dalam kesempatan itu, Mahyeldi membacakan amanat Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, yang berisi pesan penuh makna tentang pentingnya meneladani nilai perjuangan para pahlawan.
BENTENGSUMBAR.COM
- Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah, menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2025 di halaman Kantor Gubernur Sumbar, Senin (10/11/2025). Dalam kesempatan itu, Mahyeldi membacakan amanat Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, yang berisi pesan penuh makna tentang pentingnya meneladani nilai perjuangan para pahlawan. “Para pahlawan tidak hanya tercatat di batu nisan, tapi jadi cahaya yang menerangi jalan kita hingga hari ini,” ucap Mahyeldi membacakan pesan Menteri Sosial.

Dalam amanat tersebut, disampaikan tiga hal penting yang dapat diteladani dari para pahlawan, yaitu kesabaran, semangat mendahulukan kepentingan bangsa, dan  pandangan jauh ke depan. Para pahlawan, katanya, tidak pernah tergesa-gesa dalam berjuang, tidak mencari balasan, dan selalu berpikir untuk generasi masa depan. “Dari kesabaran lahir kemenangan, karena kemerdekaan tidak diraih dalam semalam, tapi melalui proses panjang dan keikhlasan,” lanjutnya.

Menteri Sosial juga menegaskan bahwa perjuangan masa kini tidak lagi dilakukan dengan bambu runcing, melainkan dengan ilmu, empati, dan pengabdian. Namun semangatnya tetap sama membela yang lemah, memperjuangkan keadilan, dan memastikan tidak ada satu pun anak bangsa yang tertinggal dari arus kemajuan. Selain itu, disebutkan pula bahwa semangat perjuangan para pahlawan sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang mencakup penguatan ketahanan nasional, kemajuan pendidikan, serta pembangunan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya.

Menutup amanatnya, Mahyeldi mengajak seluruh peserta upacara untuk terus menjaga semangat juang para pahlawan melalui tindakan nyata. “Kemerdekaan ini tidak boleh sia-sia. Kita lanjutkan perjuangan mereka dengan cara kita bekerja lebih keras, berpikir jernih, dan melayani dengan tulus,” tegasnya.

Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2025 ini menjadi momentum untuk mempertegas makna perjuangan di tengah perubahan zaman. Tema “Pahlawanku Teladanku Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan” pun menggema kuat di halaman Kantor Gubernur Sumbar.

Usai upacara, Mahyeldi mengingatkan pentingnya menginternalisasikan semangat perjuangan yang telah dicontohkan para pahlawan bangsa. Ia menuturkan, peristiwa 10 November 1945 merupakan simbol perjuangan rakyat Indonesia yang tidak rela dijajah kembali setelah merdeka. “Ketika Belanda masih memasang bendera merah, putih, biru di Surabaya, rakyat bangkit melakukan perlawanan luar biasa. Fatwa jihad yang disampaikan KH Hasyim Asy’ari menjadi pembangkit semangat Arek-Arek Suroboyo untuk mempertahankan kemerdekaan,” ujar Mahyeldi.

Ia menegaskan, peran ulama dalam perjuangan kemerdekaan sangat besar dan menjadi bukti kuat bahwa nilai spiritualisme mampu membangkitkan semangat juang. Karena itu, menurutnya, sinergi antara pejuang, ulama, dan tokoh masyarakat harus terus dijaga. “Antara pejuang, ulama, dan tokoh masyarakat harus membangun sinergi serta kolaborasi. Inilah warisan yang mesti kita jaga dan teruskan untuk membangun bangsa ke depan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mahyeldi menambahkan bahwa semangat kebersamaan, kekompakan, dan keikhlasan para pendahulu perlu dijadikan teladan dalam memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara.

Sebagai informasi, upacara tersebut diikuti oleh berbagai unsur, mulai dari TNI, Polri, ASN, mahasiswa, hingga pelajar. Komandan upacara dipercayakan kepada Mayor CKE Dian Sitanggang, Dandenkomlekrem 032/WBR, sementara Korps Musik diisi oleh Dinas Perhubungan Sumbar. Barisan peserta tampak rapi dan bersemangat, terdiri dari pasukan gabungan TNI AD, AL, AU, personel Polda Sumbar, serta ASN dari Satpol PP, Dinas Kehutanan, dan OPD Pemprov Sumbar. Turut hadir pula mahasiswa dari AMSS, AKPER Kesdam I BB, Poltekpel, serta siswa dari SMK Pelayaran Padang, SMA Praja Nusantara, SMK Taruna, SMAN 1, SMAN 2, dan SMAN 10 Padang. (adpsb/cen)