BentengSumbar.com --- Bangunan pedagang di kawasan Pantai Purus telah dibongkar terkait simulasi bencana yang digelar di kawasan tersebut. Untuk selanjutnya, warga minta kejelasan tempat bangunan mereka akan ditempatkan setelah kegiatan simulasi itu selesai. Hal tersebut disampaikan Perwakilan pedagang Long Cafe Cimpago (LCC), Deri pada saat pertemuan dengan Walikota Padang dan Muspida, Kamis (20/3) di Rumah Dinas Walikota Padang Jalan Ahmad Yani.
"Kita telah melakukan pembongkaran. Selanjunya, setelah kegiatan simulasi bencana selesai kami minta kejelasan kepada Pemko Padang terkait dimana bangunan kami akan ditempatkan," kata Deri.
Ia mengatakan, untuk rencana pemerintah untuk menempatkan bangunan, lapak atau warung itu ditanggapi positif oleh pedagang. Namun, ia dan pedagangnya lainnya meminta agar penempatan dilakukan tepat dipinggir jalan dekat Danau Cimpago.
"Jangan terlalu jauh, nanti malah membuat pengunjung enggan berbelanja ke warung atau cafe kami," tukasnya. Selain itu, pedagang juga mengharapkan pengadaan air bersih dan lampu penerangan. Dan juga, untuk biaya pembangunan lapak atau cafe itu, pedagang juga minta kejelasam dari Pemko Padang.
Menanggapi hal ini, Walikota Padang Erizal mengatakan, terkait pembangunan warung, cafe atau lapak sebagai pengganti bangunan yang telah dibongkar, maka untuk sementara atau sambil menunggu pembangunan lapak sesuai rencana pemerintah, pada Minggu (23/3) pedagang sudah diperbolehkan berdagang di kawasan tersebut.
"Namun dengan catatan, lapak yang dipakai oleh masyarakat ini tidak boleh permanen, karena untuk kedepannya akan dibangunkan oleh Pemko Padang tempat sesuai rencana. Hal ini akan kita rapatkan dengan jajaran pemko," jelas Erizal.
Sementara itu, Sekdako Padang, Nasir Achmad menambahkan, sesuai rencana untuk penempatan bangunan pedagang ini nanti diperbolehkan sepanjang tujuh meter dari Danau Cimpago. "Panjang bangunan sejumlah pedagang ini nantinya sekitar 400 meter. Dana untuk pembangunan lapak pedagang ini rencananya juga diambilkan dari bantuan perusahaan swasta dan BUMN," katanya. (David)
"Kita telah melakukan pembongkaran. Selanjunya, setelah kegiatan simulasi bencana selesai kami minta kejelasan kepada Pemko Padang terkait dimana bangunan kami akan ditempatkan," kata Deri.
Ia mengatakan, untuk rencana pemerintah untuk menempatkan bangunan, lapak atau warung itu ditanggapi positif oleh pedagang. Namun, ia dan pedagangnya lainnya meminta agar penempatan dilakukan tepat dipinggir jalan dekat Danau Cimpago.
"Jangan terlalu jauh, nanti malah membuat pengunjung enggan berbelanja ke warung atau cafe kami," tukasnya. Selain itu, pedagang juga mengharapkan pengadaan air bersih dan lampu penerangan. Dan juga, untuk biaya pembangunan lapak atau cafe itu, pedagang juga minta kejelasam dari Pemko Padang.
Menanggapi hal ini, Walikota Padang Erizal mengatakan, terkait pembangunan warung, cafe atau lapak sebagai pengganti bangunan yang telah dibongkar, maka untuk sementara atau sambil menunggu pembangunan lapak sesuai rencana pemerintah, pada Minggu (23/3) pedagang sudah diperbolehkan berdagang di kawasan tersebut.
"Namun dengan catatan, lapak yang dipakai oleh masyarakat ini tidak boleh permanen, karena untuk kedepannya akan dibangunkan oleh Pemko Padang tempat sesuai rencana. Hal ini akan kita rapatkan dengan jajaran pemko," jelas Erizal.
Sementara itu, Sekdako Padang, Nasir Achmad menambahkan, sesuai rencana untuk penempatan bangunan pedagang ini nanti diperbolehkan sepanjang tujuh meter dari Danau Cimpago. "Panjang bangunan sejumlah pedagang ini nantinya sekitar 400 meter. Dana untuk pembangunan lapak pedagang ini rencananya juga diambilkan dari bantuan perusahaan swasta dan BUMN," katanya. (David)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »
