![]() |
Wakil Gubernur Muslim Kasim ketika di Widyaiswara |
BentengSumbar.com --- Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di bidang aparatur sipil negara (ASN), pemerintah daerah memberikan pelatihan-pelatihan yang nantinya mampu menghadapi era globalisasi pasar bebas dimana perkembangan teknologi informasi begitu hebat. Maka itu, diperlukan aparatur yang mampu menghadapi tantangan dan hambatan, sehingga dalam melaksanakan tugasnya dalam mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang baik, tidak KKN dalam rangka mencapai tujuan masyarakat yang sejahtera.
“Ini tujuan kita dalam membentuk aparatur, kader yang baik di bidangnya termasuk pula penyelenggara seperti Badan Diklat Provinsi Sumatera Barat, sehingga mampu memberi wadah dalam meningkatkan SDM aparatur,” ungkap Wakil Gubernur Sumatera Barat, Muslim Kasim saat membuka diklat calon Widyaiswara dan pada kesempatan itu juga menutup Diklat Reformasi Birokrasi bagi aparatur di lingkungan Provinsi Sumatera Barat, di Badan Diklat Provinsi Sumbar, Selasa (22/4).
Muslim Kasim mengatakan, dalam menyelenggarakan aparatur yang andal dan berkompetensi, diklat pun perlu sarana dan prasarana yang memadai sesuai dengan perkembangan zaman, salah satunya adanya SDM Widyaiswara yang berkualitas yang mampu meningkatkan kompetensi siswa didik. Widyaiswara menjadi tolak ukur sebagai indikator sejauh mana mampu mewujudkan kompetensi aparatur itu sendiri. Jadi Widyaiswara mempunyai tanggungjawab dalam membentuk dan membina karakter PNS sesuai dengan tuntutan reformasi birokrasi.
Menurut Muslim Kasim, menyangkut dengan reformasi birokrasi yang diikuti Sekretaris dan Kabag di lingkungan Pemerintah provinsi Sumatera Barat, seorang Sekretaris merupakan ujung tombak, kunci dalam pelayanan yang baik, membuat program, tentunya akan menjadi contoh setelah kembali dari diklat, yang dilatih selama lebih kurang 15 hari (3 s/d 17 April).
Sementara itu, Kepala Badan Diklat Provinsi Sumatera Barat Rosman Effendi mengatakan, di Badan Diklat masih kekurangan tenaga Widyaiswara. Sekarang saja WI hanya memiliki tenaga 15 orang. Dengan adanya calon Widyaiswara yang ikuti diklat akan mampu menjawab kekurangan itu.
Dalam proses pembelajaran, WI bekerja sama dengan LAN, tujuannya agar dapat menjawab tantangan ini kedepan dan mempunyai Widyaiswara yang mampu memberikan transfer ilmunya kepada siswa didik.
"Untuk diklat reformasi birokrasi yang seharusnya kita diklatkan itu Sekretaris, namun masih ada kendala di masing masing SKPD. Disisi lain tuntutan kerja di SKPD sangat padat sekali. Semoga mereka yang di utus oleh SKPD dapat menerapkan apa yang telah di dapat selama pembelajaran, baik selama di diklat maupun observasi lapangan di Departemen Keuangan di Jakarta," terangnya. (Jhon)
“Ini tujuan kita dalam membentuk aparatur, kader yang baik di bidangnya termasuk pula penyelenggara seperti Badan Diklat Provinsi Sumatera Barat, sehingga mampu memberi wadah dalam meningkatkan SDM aparatur,” ungkap Wakil Gubernur Sumatera Barat, Muslim Kasim saat membuka diklat calon Widyaiswara dan pada kesempatan itu juga menutup Diklat Reformasi Birokrasi bagi aparatur di lingkungan Provinsi Sumatera Barat, di Badan Diklat Provinsi Sumbar, Selasa (22/4).
Muslim Kasim mengatakan, dalam menyelenggarakan aparatur yang andal dan berkompetensi, diklat pun perlu sarana dan prasarana yang memadai sesuai dengan perkembangan zaman, salah satunya adanya SDM Widyaiswara yang berkualitas yang mampu meningkatkan kompetensi siswa didik. Widyaiswara menjadi tolak ukur sebagai indikator sejauh mana mampu mewujudkan kompetensi aparatur itu sendiri. Jadi Widyaiswara mempunyai tanggungjawab dalam membentuk dan membina karakter PNS sesuai dengan tuntutan reformasi birokrasi.
Menurut Muslim Kasim, menyangkut dengan reformasi birokrasi yang diikuti Sekretaris dan Kabag di lingkungan Pemerintah provinsi Sumatera Barat, seorang Sekretaris merupakan ujung tombak, kunci dalam pelayanan yang baik, membuat program, tentunya akan menjadi contoh setelah kembali dari diklat, yang dilatih selama lebih kurang 15 hari (3 s/d 17 April).
Sementara itu, Kepala Badan Diklat Provinsi Sumatera Barat Rosman Effendi mengatakan, di Badan Diklat masih kekurangan tenaga Widyaiswara. Sekarang saja WI hanya memiliki tenaga 15 orang. Dengan adanya calon Widyaiswara yang ikuti diklat akan mampu menjawab kekurangan itu.
Dalam proses pembelajaran, WI bekerja sama dengan LAN, tujuannya agar dapat menjawab tantangan ini kedepan dan mempunyai Widyaiswara yang mampu memberikan transfer ilmunya kepada siswa didik.
"Untuk diklat reformasi birokrasi yang seharusnya kita diklatkan itu Sekretaris, namun masih ada kendala di masing masing SKPD. Disisi lain tuntutan kerja di SKPD sangat padat sekali. Semoga mereka yang di utus oleh SKPD dapat menerapkan apa yang telah di dapat selama pembelajaran, baik selama di diklat maupun observasi lapangan di Departemen Keuangan di Jakarta," terangnya. (Jhon)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »