BentengSumbar.com --- Nilai-nilai luhur adat Minangkabau sudah mulai terkikis di kalangan generasi muda. Hal ini terlihat dengan banyaknya generasi muda yang tidak memahami nilai-nilai tersebut, dan lebih cenderung meniru nilai adat dan budaya dari luar.
Tergerusnya nilai adat dan budaya Minangkabau dikalangan generasi muda tentu menimbulkan keprihatinan dari generasi tua. Pasalnya, nilai adat dan budaya Minangkabau merupakan warisan luhur nenek moyang orang Minangkabau yang memiliki nilai tinggi dan diakui sebagai falsafah hidup yang selama ini menjadi pedoman orang Minang.
Berbagai langkah telah dilakukan pemerintah agar nilai adat dan budaya tersebut tetap tersemat di hati generasi muda Minangkabau. Salah satunya adalah dengan memasukan muatan lokal pelajaran Budaya Alam Minangkabau (BAM) di tingkat SMP.
Namun hal itu dirasa belum cukup, karena masih sebatas bahan ajar yang kaku dan belum mampu menyentuh kepada falsafah Minangkabau itu sendiri. Untuk itu, diperlukan pembelajaran adat dan budaya Minangkabau yang dilakukan secara komprehensif dan sejak dini.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Padang, Arpendi Datuk Tan Bagindo ketika diminta komentarnya membenarkan hal tersebut. Menurutnya, sudah saatnya nilai-nilai adat dan budaya Minang diajarkan sejak dini, sehingga nilai-nilai hidup orang Minang tersebut tidak hilang ditelan zaman. Nilai tersebut akan tetap hidup karena dilestarikan dari generasi ke generasi.
Pembelajaran tersebut, kata Arpendi tak cukup dibangku sekolah. Namun juga harus dilakukan melalui ivent-ivent, mulai dari tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota. Seperti yang sekarang dilaksanakan di Kecamatan Kuranji, yaitu lomba pidato adat.
Melalui lomba semacam ini, nilai-nilai adat dan budaya tersebut dapat dilestarikan dan diwariskan dari generasi ke generasi. Selain itu dapat juga dilakukan melalui lomba pasambahan adat. Jangan ada anggapan, pembelajaran adat itu hanya dilakukan orang tua-tua, ujarnya. (BY)
Tergerusnya nilai adat dan budaya Minangkabau dikalangan generasi muda tentu menimbulkan keprihatinan dari generasi tua. Pasalnya, nilai adat dan budaya Minangkabau merupakan warisan luhur nenek moyang orang Minangkabau yang memiliki nilai tinggi dan diakui sebagai falsafah hidup yang selama ini menjadi pedoman orang Minang.
Berbagai langkah telah dilakukan pemerintah agar nilai adat dan budaya tersebut tetap tersemat di hati generasi muda Minangkabau. Salah satunya adalah dengan memasukan muatan lokal pelajaran Budaya Alam Minangkabau (BAM) di tingkat SMP.
Namun hal itu dirasa belum cukup, karena masih sebatas bahan ajar yang kaku dan belum mampu menyentuh kepada falsafah Minangkabau itu sendiri. Untuk itu, diperlukan pembelajaran adat dan budaya Minangkabau yang dilakukan secara komprehensif dan sejak dini.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Padang, Arpendi Datuk Tan Bagindo ketika diminta komentarnya membenarkan hal tersebut. Menurutnya, sudah saatnya nilai-nilai adat dan budaya Minang diajarkan sejak dini, sehingga nilai-nilai hidup orang Minang tersebut tidak hilang ditelan zaman. Nilai tersebut akan tetap hidup karena dilestarikan dari generasi ke generasi.
Pembelajaran tersebut, kata Arpendi tak cukup dibangku sekolah. Namun juga harus dilakukan melalui ivent-ivent, mulai dari tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota. Seperti yang sekarang dilaksanakan di Kecamatan Kuranji, yaitu lomba pidato adat.
Melalui lomba semacam ini, nilai-nilai adat dan budaya tersebut dapat dilestarikan dan diwariskan dari generasi ke generasi. Selain itu dapat juga dilakukan melalui lomba pasambahan adat. Jangan ada anggapan, pembelajaran adat itu hanya dilakukan orang tua-tua, ujarnya. (BY)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »
