![]() |
Syeikh Nasef Naser Ahmad. Fotdok: Frengki |
BentengSumbar.com --- Kedatangan Syeikh Nasef Naser Ahmad Abdallah asal Palestina ke Kota Padang, disambut gembira dan antusias oleh jajaran pejabat Pemko Padang. Pasalnya, Syeikh menyempatkan dirinya untuk berbuka puasa dengan Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah beserta beberapa Pimpinan SKPD Pemko Padang, Selasa (1/7).
Buka puasa tersebut juga mengumpulkan sekitar 400 orang pengurus mesjid dan mushala di Kota Padang. Pada kesempatan tersebut, Syeikh Nasef Naser Ahmad Abdallah mengatakan, saat ini situasi memiriskan dialami oleh muslim di Palestina. Seharusnya di Bulan Suci Ramadhan merupakan saatnya bagi umat islam untuk memperbanyak ibadah seperti shalat ke mesjid lima waktu, membaca al-quran, zikir dan tafakkur, namun tidak bagi muslim di sana. Jangankan keleluasaan beribadah, untuk datang ke Mesjid saja sangat susah untuk dilakukan.
“Lebih kurang hampir berpuluh tahun perang kedua negara pecah dan hidup masyarakat muslim di Palestina di bawah kekuasan negara Israel. Ini mengakibatkan sangat susahnya kami beribadah shalat berjamaah khususnya di Mesjid Al-Aqsa. Walaupun sesekali diberi izin masuk, tapi harus diperiksa dengan ketat terlebih dahulu oleh tentara Israel dan itupun hanya untuk yang telah berusia 50 tahun ke atas,” terangnya
Menurut Syeikh Naser, hal ini memang memiriskan bagi rakyat Palestina yang telah tertimpa musibah yang belum pernah dirasakan bangsa manapun di dunia. Lihat saja, hampir setiap saat terjadi penggusuran dan perampasan tanah milik warga di sana. Dan itu dilakukan Israel untuk menyingkirkan warga Palestina yang menurutnya saat ini berada di tanah kelahiran mereka.
“Akan tetapi, kami selalu yakin suatu saat nanti kemenangan akan berpihak pada hamba Allah Palestina. Sebagaimana cukup banyak pihak yang ingin menguasai Masjidil Aqsa dan itu sampai kapanpun tidak akan dibiarkan karena Jihad kepada Allah wajib bagi kami daripada menyerahkannya kepada kaum penjajah yang tidak berprikemanusiaan itu,” tuturnya.
Sementara itu, Wako Padang Mahyeldi Ansharullah merasa prihatin terhadap penderitaan kaum muslimin di Palestina. "Secara geografis Palestina memang sangat jauh dari Indonesia, namun secara emosional saya yakin sangat dekat sebagai buktinya di Kota Padang sudah banyak terbentuk beberapa forum peduli Palestina," ujarnya.
Menurut Mahyeldi, penderitaan warga Palestina juga penderitaan masyarakat muslim dimana saja berada. Khusus Kota Padang, dirinya tentu akan selalu berdoa dan terus membantu baik secara moril dan materil untuk kemerdekaan Palestina.
"Semoga saja, secepatnya Palestina kembali bisa merdeka dan bebas dari kaum penjajah Israel. Sehingga umat islam di daerah sana bisa bebas dalam beraktifitas dan jauh dari perbuatan kekerasan yang terjadi selama ini,” tutup Mahyeldi. (Mursalim/David)
Buka puasa tersebut juga mengumpulkan sekitar 400 orang pengurus mesjid dan mushala di Kota Padang. Pada kesempatan tersebut, Syeikh Nasef Naser Ahmad Abdallah mengatakan, saat ini situasi memiriskan dialami oleh muslim di Palestina. Seharusnya di Bulan Suci Ramadhan merupakan saatnya bagi umat islam untuk memperbanyak ibadah seperti shalat ke mesjid lima waktu, membaca al-quran, zikir dan tafakkur, namun tidak bagi muslim di sana. Jangankan keleluasaan beribadah, untuk datang ke Mesjid saja sangat susah untuk dilakukan.
“Lebih kurang hampir berpuluh tahun perang kedua negara pecah dan hidup masyarakat muslim di Palestina di bawah kekuasan negara Israel. Ini mengakibatkan sangat susahnya kami beribadah shalat berjamaah khususnya di Mesjid Al-Aqsa. Walaupun sesekali diberi izin masuk, tapi harus diperiksa dengan ketat terlebih dahulu oleh tentara Israel dan itupun hanya untuk yang telah berusia 50 tahun ke atas,” terangnya
Menurut Syeikh Naser, hal ini memang memiriskan bagi rakyat Palestina yang telah tertimpa musibah yang belum pernah dirasakan bangsa manapun di dunia. Lihat saja, hampir setiap saat terjadi penggusuran dan perampasan tanah milik warga di sana. Dan itu dilakukan Israel untuk menyingkirkan warga Palestina yang menurutnya saat ini berada di tanah kelahiran mereka.
“Akan tetapi, kami selalu yakin suatu saat nanti kemenangan akan berpihak pada hamba Allah Palestina. Sebagaimana cukup banyak pihak yang ingin menguasai Masjidil Aqsa dan itu sampai kapanpun tidak akan dibiarkan karena Jihad kepada Allah wajib bagi kami daripada menyerahkannya kepada kaum penjajah yang tidak berprikemanusiaan itu,” tuturnya.
Sementara itu, Wako Padang Mahyeldi Ansharullah merasa prihatin terhadap penderitaan kaum muslimin di Palestina. "Secara geografis Palestina memang sangat jauh dari Indonesia, namun secara emosional saya yakin sangat dekat sebagai buktinya di Kota Padang sudah banyak terbentuk beberapa forum peduli Palestina," ujarnya.
Menurut Mahyeldi, penderitaan warga Palestina juga penderitaan masyarakat muslim dimana saja berada. Khusus Kota Padang, dirinya tentu akan selalu berdoa dan terus membantu baik secara moril dan materil untuk kemerdekaan Palestina.
"Semoga saja, secepatnya Palestina kembali bisa merdeka dan bebas dari kaum penjajah Israel. Sehingga umat islam di daerah sana bisa bebas dalam beraktifitas dan jauh dari perbuatan kekerasan yang terjadi selama ini,” tutup Mahyeldi. (Mursalim/David)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »