Jumadi: Lahan Produktif Jangan Lagi Dijadikan Pemukiman

Jumadi Rajo Sampono. 
BentengSumbar.com --- Peringatan hari jadi Kota Padang, tak hanya disambut gegap gempita oleh warga kota dengan pelaksanaan pawai telong-telong, mariam tomong, dan pesta kembang api. Namun, para perantau dan tokoh Kota Padang dari Jakarta dan daerah lainnya di Indonesia juga ikut pulang, menyambut hari jadi kota ke-345 tersebut.

Para perantau tersebut pulang, disamping menghadiri Sidang Paripurna Hari Jadi Kota Padang ke-345 di Gedung Bundar Sawahan, juga bersilaturahmi dengan sanak saudara yang ada di kampung halaman. Bahkan mereka juga memberikan masukan kepada Pemerintah Kota Padang terkait pembangunan kota ini ke depannya.

Salah seorang diantaranya adalah Jumadi Rajo Sampono, Ketua Harian Badan Koordinasi Ikatan Keluarga (Bako IKK) Kota Padang se-Jabodetabek. Menurutnya, pembangunan Kota Padang ke depan harus memperhatikan aspek lingkungan dan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kota Padang yang telah disusun.

Dikatakannya, pembangunan pemukiman harus ditata dengan baik sesuai dengan kondisi tata ruang dan wilayah kota. Tentunya dengan tetap mempertimbangkan kondisi alam, dimana Kota Padang terdiri dari, dataran, pegunungan dan laut. Tujuannya agar Padang tidak dilanda banjir atau bencana alam.

"Lahan produktif jangan dijadikan perumahan. Saya setuju ada lahan untuk perumahan, tetapi dilahan terlantar, bukan lahan produktif. Jual beli lahan pertanian untuk pemukiman jangan diperlonggar, tetapi dipersulit, sehingga lahan pertanian tak musnah. Bagi yang membangun di lahan produktif harus ada kontrol yang jelas, misalnya melalui izin mendirikan bangunan (IMB) yang dikeluarkan," ujar putra Lereng, Koronggadang ini.

Tak hanya itu, Jumadi juga mengingatkan Pemko agar menjaga tatanan hubungan birokrasi yang harus pro rakyat, sehingga warga kota betul-betul terlayani dengan maksimal dan prima. Termasuk RT/RW harus memperhatikan kondisi rakyat, sebab mereka adalah ujung tombak pemerintah paling bawah.

Sedangkan dibidang olahraga, Jumadi mendesak Pemko untuk mensuport PSP. PSP harus dibangkitkan kembali dari tidur panjangnya. Kejayaan PSP harus dikembalikan. Salah satunya dengan mencari bibit-bibit pemain yang handal dari kota ini sendiri. Tentunya dengan mendorong generasi muda cinta olahraga sepak bola.

Dibidang pelestarian adat dan budaya, kata Jumadi lagi, pendidikan adat dan budaya Minangkabau harus ditanamkan sejak dini kepada generasi muda, terutama melalui pendidikan formal di sekolah. Jangan sampai generasi muda tak lagi mengenal adat dan budayanya sebagai orang Minangkabau.

"Jaan sampai pamatang jo sawah samo rato sajo. Harus ada pendidikan adat budaya. Walau tidak masuk dalam  visi misi Walikota dan Wakil Walikota, namun tetap bisa dilaksanakan oleh SKPD terkait. Saya lihat mungkin tujuan Wako dan Wawako adalah penekanannya di SKPD, dan pelaksanaannya seiring dengan pembentukan keimanan dan ketakwaan warga kota, sebagai salah satu program unggulan Mahyeldi-Emzalmi," ujarnya. (BY)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »