Politik Primodialisme Jelang Pilgub 2015

PERTENGAHAN 2015 alek demokarasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Provinsi Sumatera Barat akan digelar. Beberapa nama sudah mulai muncul kepermukaan publik Sumatera Barat untuk bertarung pada pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Sebut saja nama Irwan Prayitno yang kemungkinan besar akan dicalonkan lagi oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk maju pada Pilgub tersebut. Walau sudah menyatakan 'cukup sekali' menjadi Gubernur Sumbar, sebagaimana umum diketahui publik Sumbar atas pernyataan tersebut, jika partai yang memerintahkan maka tentunya Irwan Prayitno tidak akan dapat menolaknya. Apatah lagi selama ini Irwan Prayitno dikenal sangat loyal kepada partainya.

Sebagaimana diketahui, Irwan Prayitno sekarang ini masih menjabat Gubernur Sumatera Barat. Peluang dia untuk memenangkan pertarungan harus diakui cukup besar. Tidak saja mengandalkan kesolidan partai, Irwan tentunya mengandalkan kepiawaiannya sebagai politisi nasional yang turun gunung pada Pilgub 2010 kemaren.

Irwan merupakan politisi PKS yang disegani di tingkat nasional. Bahkan dia sudah pernah menjadi anggota DPR RI beberapa kali periode sebelum ditugaskan partainya maju pada Pilgub 2010. Dikalangan politisi nasional Irwan dikenal termasuk politisi yang piawai memainkan lobi-lobi politik di poros partai-partai Islam.

Disisi primodalisme, Irwan Prayitno merupakan tokoh adat Kenagarian Pauh IX Kecamatan Kuranji Kota Padang. Dia merupakan penghulu suku Tanjung tapian Ampang dengan gelar Datuk Rajo Bandaro Basa. Tentunya, pengaruh Irwan Prayitno dikalangan anak nagari Pauh IX, terutama anak kemenakannya tak bisa diabaikan begitu saja.

Di Kuranji sendiri juga muncul nama Syamsuar Syam, mantan calon Walikota Padang. Dia menyatakan tekad untuk maju pada Pilgub Sumbar 2015 melalui jalur independent. Bahkan Syamsuar Syam sudah mulai mengumpulkan fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTPT) sebagai salah satu syarat untuk maju sebagai calon independent.

Tokoh lainnya yang disebut-sebut maju pada Pilgub 2015 adalah Muslim Kasim. Figur Muslim Kasim yang dikenal dekat dengan semua kalangan ini, baik di rantau maupun dikampung, merupakan sosok Wakil Gubernur Sumatera Barat yang sampai saat ini masih setia mendampingi Irwan Prayitno. 

Namun kemungkinan Muslim Kasim akan kembali berpasangan dengan Irwan Prayitno sangat kecil sekali. Setidaknya kesimpulan tersebut dapat ditarik dari 'cilotehan' masing-masing kubu, yaitu kubu Irwan Prayitno dan kubu Muslim Kasim yang seakan ada jurang pemisah yang tak mungkin ditautkan lagi.

Kesabaran Muslim Kasim pun dalam mendampingi Irwan Prayitno mendapat pujian sebagian kalangan, setidaknya Muslim Kasim telah menunjukan sikap negarawannya yang tak mudah terpancing oleh situasi 'politik' Rumah Bagonjong (Kantor Gubernur, red). Ibarat kentut, keretakan hubungan antara Irwan Prayitno dan Muslim Kasim tercium publik Sumbar, namun tak bisa dilihat secara fisik.

Muslim Kasim merupakan Ketua PKDP (Persatuan Keluarga Daerah Piaman, red) Sumatera Barat. Jika PKDP bulat memberikan dukungan kepada Muslim Kasim, berkemungkinan Muslim Kasim merupakan satu-satunya calon yang berpeluang besar mengalahkan Irwan Prayitno yang didukung oleh kader militan PKS.

Syamsu Rahim merupakan salah satu nama yang digadang-gadang keluarga besar Solok Siayo Sakato (S3). Keberhasilan Syamsu Rahim dalam memimpin Kota Solok, dan sekarang memimpin Kabupaten Solok, dirasa cukup sebagai modal maju pada Pilgub 2015.

Jaringan politik yang dimiliki Syamsu Rahim dipandang cukup luas, tak terbatas S3 yang terdiri dari Kabupaten Solok, Kota Solok, dan Kabupaten Solok Selatan, namun juga melingkupi Kota Sawahlunto, Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Dharmasraya. Jaringan politik yang sudah dirancang dan dijaga sangat lama, bahkan ketika Syamsu Rahim menjabat Ketua DPRD Sawahlunto Sijunjung. Sebagaimana diketahui, Kabupaten Sawahlunto Sijunjung kemudian dimekarkan menjadi Kota Sawahlunto, Kabupaten Sijunjung, dan Kabupaten Dharmasraya.

Perwatar, Persatuan Warga Tanah Datar pun tak mau ketinggalan. Putra terbaik mereka akan dipersembahkan untuk mengabdi memimpin Sumatera Barat. Ia adalah Sadiq Pasadigue, yang sekarang menjabat Bupati Tanah Datar.

Sosok Sadiq yang mudah bergaul dan sudah kenyang makan asam garam birokrasi pemerintahan dianggap mampu memimpin Sumatera Barat. Sebelum jadi Bupati Tanah Datar, Sadiq merupakan birokrat Rumah Bagonjong (Kantor Gubernur Sumbar) yang dikenal dekat dengan semua pegawai Rumah Bagonjong. Dia juga pernah memiliki jabatan strategis di Dinas Perhubungan Sumatera Barat.

Ikatan Keluarga Pesisir Selatan (IKPS) masih sunyi senyap dari hiruk pikuk jelang Pilgub Sumbar. Walau dikenal sebagai sebuah organisasi paguyuban yang cukup solid, namun IKPS belum menyatakan terang-terangan mendukung atau memunculkan nama yang dijagokan pada Pilgub 2015. 

Nama Nasrul Abit yang sekarang menjabat Bupati Pesisir Selatan dikhabarkan akan berpasangan dengan Irwan Prayitno sudah mulai dibicarakan dari mulut ke mulut, lapau ke lapau di Pesisir Selatan, tetapi secara resmi belum diumumkan IKPS sebagai calon atau salah satu calon yang akan mereka gadang-gadangkan.

Agaknya, menjelang Pilgub 2015, nama-nama tokoh masyarakat dan tokoh politik yang diprediksi maju akan terus bertambah. Nama Baharuddin R, Bupati Pasbar, dan Indra Catri, Bupati Agam, juga mulai disebut-sebut. Namun tentunya akan berpulang kepada partai politik pengusung dan rakyat Sumatera Barat nantinya. 

Ditulis Oleh :
Zamri Yahya, SHI
Alumnus Jinayah Siyasah Fakultas Syariah IAIN Imam Bonjol Padang dan Wakil Ketua GP Ansor Kota Padang

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »