![]() |
Ilustrasi. |
Wahai biduan nan cantik mempesona.
Suara mu sungguh indah di telingaku.
Kau nyanyikan lagu-lagu tentang cinta.
Sedih gembira bercampur buat ku terpana.
Namun dibalik wajah mu nan cantik itu.
Sungguh ku katakan kau tak bisa dustai aku.
Hati mu luka, badan mu kurus kayak hantu.
Tapi kamu tetap saja cantik di mata ku.
Wahai biduan terluka.
Malam itu ku gembira bercampur bahagia.
Kau hibur hati ku yang sedang luka.
Luka ditinggal pergi wanita durjana.
Wahai biduan aku terpesona.
Kau lembut tapi tarian mu sedikit binal.
Membuat aku gemetar dan terpana.
Melihat mu seakan jantung tak henti berdebar.
Suara mu sungguh indah di telingaku.
Kau nyanyikan lagu-lagu tentang cinta.
Sedih gembira bercampur buat ku terpana.
Namun dibalik wajah mu nan cantik itu.
Sungguh ku katakan kau tak bisa dustai aku.
Hati mu luka, badan mu kurus kayak hantu.
Tapi kamu tetap saja cantik di mata ku.
Wahai biduan terluka.
Malam itu ku gembira bercampur bahagia.
Kau hibur hati ku yang sedang luka.
Luka ditinggal pergi wanita durjana.
Wahai biduan aku terpesona.
Kau lembut tapi tarian mu sedikit binal.
Membuat aku gemetar dan terpana.
Melihat mu seakan jantung tak henti berdebar.
Padang, 22 Agustus 2014
By: BY
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »