BentengSumbar.com --- Pada awal tahun 2013, majalah Wanita Islam Paras, yang terbit di Jakarta, memilih Yunizar Nassyam untuk ditampilkan dalam rubrik wawancara. Bukan tanpa alasan majalah muslim terkemuka ini memilih pria kelahiran Padang 21 Juni 1965 ini.
Setidaknya sudah tiga majalah anak yang dilahirkan atau digawanginya. Salah satu di antaranya adalah majalah anak-anak ikon tahun 80-an yakni Majalah Ananda. Lalu ia juga mendobrak sesuatu yang langka dilakukan penulis Tanah Air yaitu menduniakan karya dongengnya ke pentas internasional.
Dari buku-bukunya, Yunizar memasarkan buku dongengnya "Because You are Snake" dan "The Last Sheets of Paper of Dentin's Book" di toko buku terbesar sejagat, seperti Amazon dan lain-lain dalam wujud elektronik dan paperback (cetak). Dedikasi Yunizar Nassyam terhadap dunia anak terbukti terus aktif menciptakan dongeng sejak usia muda hingga detik ini.
Sebelumnya, ia aktif berkarya di sejumlah majalah dan koran serta menyabet berbagai juara lomba menulis cerita anak level nasional dan juga menerima penghargaan. Yunizar pun tidak peduli popularitas, ia acapkali lebih memilih nama samaran atau nama istri pada karya-karyanya. Ia tercatat sebanyak dua kali memenangkan lomba menulis dongeng skala nasional di majalah anak-anak terkenal Bobo dari grup Gramedia.
Dari menduniakan karyanya, dia membuktikan karya dongeng putra Indonesia juga berkualitas dunia. Terlepas soal uang, baginya yang terpenting justru menyadarkan orang tentang manfaat ajaib dari dongeng. "Saya tetap kukuh mengabdi di dunia dongeng," katanya.
Ia, katanya, sangat menyukai kata-kata sang jenius Albert Einstein, bahwa jika Anda ingin anak Anda menjadi pintar, bacakan ia dongeng, dan jika ingin anak Anda lebih pintar, bacakan dia lebih banyak dongeng. "Hanya itulah pamrih yang saya inginkan dengan menulis dongeng," ujar Yunizar yang pada Senin sore dibezuk oleh Wakil Gubernur Sumbar, Muslim Kasim di rumah orangtuanya di Kompleks Mutiara Indah, Lemdadika Padangbesi, Padang.
Kepada Bentengsumbar.com dan Sumbarzone.com, pendongeng yang pada tahun 1990 terpilih sebagai satu-satunya asal Pulau Sumatera sebagai Cerpenis Paling Produktif Majalah Anita Cemerlang (majalah laris tahun 80-an) mengaku sangat terharu. "Pak MK adalah satu-satunya pejabat pemerintah yang pernah membezuk saya, saya amat terharu," ujarnya.
Ia menambahkan, sebagai penulis atau seniman, ia tidak seperti sebagian teman-teman yang meraih prestasi di tingkat nasional. Ia tetap berdiam diri dan tidak mendadak menjadi terkenal di daerahnya, ungkap cerpenis yang ketika remaja sebuah karyanya dipilih oleh "polisi cerpen" Indonesia Satyagraha Hoerip dan dimasukkan dalam antologi cerpen Indonesia berbahasa Inggris. Dua cerpenis lain yang juga dipilih Satyagraha Hoerip waktu itu adalah AA Navis dan Chairul Harun.
Selain berterima kasih kepada MK, ia juga menyampaikan terima kasihnya kepada Sutan Andre Harmadi Algamar Datuk Sangguno Dirajo, Syahrial Aziz (mantan Ketua FKAN Pauh V), Zamri Yahya (Wakil Ketua PK KNPI Kuranji dan Humas FKAN Pauh IX), Nofrianto Lublin (Tim BOM), Djamalus Datuk Rajo Balai Gadang (Kabid Investigasi LSM Mamak), dan beberapa orang pejabat teras Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang yang menyertai MK membezuknya. (BOM/eka)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »