BentengSumbar.com --- LSM Mamak Ranah Minang mendukung silat tradisional Minangkabau masuk kurikulum sekolah di Kota Padang. Hal itu disampaikan Syahrial Aziz, Direktur Eksekutif LSM Mamak Ranah Minang di sela-sela acara pembukaan Liga Pendidikan Indonesia (LPI) tingkat Kota Padang 2014, bertempat di Gor H Agus Salim, Rabu (24/9).
Dikatakan Syahrial Aziz, di Kota Padang sendiri yang dikenal sebagai Ranah Bingkuang, ada silat asli Padang yaitu Silek Pauh. "Dalam sejarah dunia persilatan, Silek Pauh dikenal sebagai silat perang, karena kebanyakan yang menguasainya para dubalang pada zaman dulunya. Silek Pauh tak hanya dikenal di Padang, tetapi juga di Indonesia, bahkan dipelajari di beberapa perguruan khusus Silek Pauh di luar negeri, yaitu Paulu Sembilan di Belanda," jelas Yal Aziz.
Syahrial Aziz pun mengakui, beberapa Ninik Mamak Pandeka Silek Pauh yang terlibat dalam pembuatan kurikulum silat masuk sekolah tersebut juga sempat berdiskusi dengan LSM Mamak Ranah Minang. Diantaranya adalah Pandeka Syaf Gojo dan Pandeka Anwar. Bahkan diskusi berlangsung larut malam, terkadang sempat memanas.
"Dalam diskusi dengan Ninik Mamak Pandeka tersebut kami memberikan beberapa masukan. Alhamdulillah diantaranya mereka terima sebagai masukan positif. Kami siap mensuport niat baik Pemko Padang dan Ninik Mamak Pendeka dalam melestarikan silat tradisional Minangkabau dengan memasukannya ke kurikulum sekolah," cakal pria yang akrab disapa Yal Aziz ini.
Dikatakan Yal Aziz, langkah Pemko Padang dan Ninik Mamak Pandeka untuk melestarikan silat tradisional Minangkabau, terutama silek Pauh patut didukung berbagai pihak. Pasalnya, langkah ini terobosan yang sangat penting sekali, mengingat sudah langkanya anak Padang yang menguasai silek Pauh, silat asli rang Padang.
"Kami berharap, dengan masuknya kurikulum silat ke sekolah, setidaknya upaya melestarikan silat Minangkabau telah dilakukan Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Pemuda dan Olahraga. Tentunya ini tidak terlepas dari peranan IPSI Kota Padang dan Ninik Mamak Pandeka sebagai perumus kurikulum tersebut," ulasnya. (malin sampono)
Dikatakan Syahrial Aziz, di Kota Padang sendiri yang dikenal sebagai Ranah Bingkuang, ada silat asli Padang yaitu Silek Pauh. "Dalam sejarah dunia persilatan, Silek Pauh dikenal sebagai silat perang, karena kebanyakan yang menguasainya para dubalang pada zaman dulunya. Silek Pauh tak hanya dikenal di Padang, tetapi juga di Indonesia, bahkan dipelajari di beberapa perguruan khusus Silek Pauh di luar negeri, yaitu Paulu Sembilan di Belanda," jelas Yal Aziz.
Syahrial Aziz pun mengakui, beberapa Ninik Mamak Pandeka Silek Pauh yang terlibat dalam pembuatan kurikulum silat masuk sekolah tersebut juga sempat berdiskusi dengan LSM Mamak Ranah Minang. Diantaranya adalah Pandeka Syaf Gojo dan Pandeka Anwar. Bahkan diskusi berlangsung larut malam, terkadang sempat memanas.
"Dalam diskusi dengan Ninik Mamak Pandeka tersebut kami memberikan beberapa masukan. Alhamdulillah diantaranya mereka terima sebagai masukan positif. Kami siap mensuport niat baik Pemko Padang dan Ninik Mamak Pendeka dalam melestarikan silat tradisional Minangkabau dengan memasukannya ke kurikulum sekolah," cakal pria yang akrab disapa Yal Aziz ini.
Dikatakan Yal Aziz, langkah Pemko Padang dan Ninik Mamak Pandeka untuk melestarikan silat tradisional Minangkabau, terutama silek Pauh patut didukung berbagai pihak. Pasalnya, langkah ini terobosan yang sangat penting sekali, mengingat sudah langkanya anak Padang yang menguasai silek Pauh, silat asli rang Padang.
"Kami berharap, dengan masuknya kurikulum silat ke sekolah, setidaknya upaya melestarikan silat Minangkabau telah dilakukan Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Pemuda dan Olahraga. Tentunya ini tidak terlepas dari peranan IPSI Kota Padang dan Ninik Mamak Pandeka sebagai perumus kurikulum tersebut," ulasnya. (malin sampono)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »
