Wacana DIM Dinggap Siasat Politik Menjelang Pilgub Sumbar

Wacana DIM Dinggap Siasat Politik Menjelang Pilgub Sumbar
BentengSumbar.com --- Wacana pembentukan Daerah Istimewa Minangkabau (DIM) yang dilontarkan oleh Gubernur Sumatera Barat Prof. DR. H. Irwan Prayitno, Psi, MSc Datuk Rajo Bandaro Basa beberapa waktu lalu, ditanggapi beragam oleh berbagai kalangan. Diskusi terhadap wacana itu tidak hanya di dunia nyata, tetapi juga dunia maya melalui media sosial.

Misalnya diskusi di Group Minangkabau Menuju Tatanan Dunia Baru (M2TDB), wacana tersebut malah dianggap sebagai siasat politik menjelang pelaksanaan pemilihan Gubernur Sumatera Barat 2015 oleh sebagian member group terhadap lontaran pertanyaan yang diajukan oleh salah seorang anggota group. "Kampanye ni ye? Manalah mau Pak Jokowi ngasihnya? Ado-ado se mah...," komentar Dabro Bakato Cinto.

Menurutnya, Irwan Prayitno dan teman-temannya menjadikan isu Sumbar sebagai DIM hanyalah sebagai alat kampanye untuk menjadi Gubernur Sumbar di priode mendatang. "Lalu bagi kita masyarakat Sumbar silahkan untuk mengevaluasi kembali apa yang telah diperbuat oleh pak Irwan Prayitno selama dia menjabat di Sumbar ini," ungkapnya bernas.

Lebih jauh, akun Dabro Bakato Cinto mengatakan, sebaiknya Irwan Prayitno melakukan evaluasi terhadap kinerjanya selama menjabat Gubernur Sumatera Barat. "Maaf, bukan gak mau menggagasnya, koreksi dan evaluasi aja dulu kinerja pak Irwan Prayitno selama dia menjabat Sumbar ini. Lagian mustahil aja lagi mau disahkan oleh Presiden Jokowi Sumbar tu dijadikan sebagai DIM, gak semudah itu. Cerita mimpi di siang bolong lagi aja ini mah. Lalu Istimewa Sumbar apanya dibandingkan Jogja dan Aceh ya? Yang ada konsep DIM ini pun prematur, apa gak nyadar kalau Jokowi hanya cuma kalah di Sumbar doang, Mak," tuturnya.

Aby Zamri malah mempertanyakan komitmen Irwan Prayitno. Menurutnya, dulu Irwan Prayitno malah berkeinginan menegakan ABS-ABK dalam kampanye politiknya, dan sekarang malah melontarkan ide DIM. "Dulu ka managakan ABS ABK kamapanye nyo, kini maagiah DIM nampaknyo?  Apo salomoko alun maraso istimewa, mangko minta pangakuan?" lontarnya.

Sementara itu, Antonio Desri menganjurkan agar berprasangka baik terhadap ide yang dimunculkan Gubernur Irwan Prayitno. "Husnuzon se lah, kalau di pikia objektif mungkin bisa marubah Minangkabau ka arah nan labiah elok. Cubo lah fokus bapikia rancak ndak kiro-kiro DIM ko untuak alam Minangkabau??? Kalau curiga isu ko hanyo untuak kampanye, sudah pilkada diangkek isu ko baa ?? Lai suaii???," tuturnya.

Sedangkan Das Wandi mempertanyakan kenapa ide itu muncul dari Irwan Prayitno. "Saya setuju, tapi seharusnya hal ini dicadangkan oleh orang asli Minangkabau sendiri, kenapa harus Prayitno yang menggagaskan ya?? Apakah kita sebagai bangsa sendiri tak terfikir sampai kesana? Rancak kalau ditagakkan sabab adat dan agama Islam ndak bisa dipisahkan, menegakkan adat sama dengan menegakkan syariat Islam dalam nagari kito, ndak ingin kalian masyarakat kito jadi urang baradat sarato alim dan soleh?" cilotehnya. (malin sampono)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »