POINT ketiga yang menjadi kritik Syamsu Rahim kepada Irwan Prayitno Datuk Rajo Bandaro Basa adalah selama menjabat Guberenur Sumatera Barat, diirumah dinasnya maupun dikantor, tamu Irwan Prayitno lebih banyak dari kalangan partainya sendiri, ketimbang masyarakat lainnya. Kritik ini pun aneh dan janggal menurut penulis, karena tak sesuai fakta yang sebenarnya.
Ketika Irwan Prayitno terpilih sebagai Gubernur Sumatera Barat pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2010, sebelum dilantik sebagai gubernur, Ketua Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) KH Hilmi Aminuddin mengatakan, dengan terpilihnya Irwan Prayitno sebagai gubernur, maka PKS mewakafkan Irwan Prayitno untuk Sumatera Barat. Semua jabatan yang dipegang Irwan Prayitno di partai harus dilepas, dan sebagai gubernur, Irwan Prayitno harus fokus memegang amanah jabatan untuk membangun dan mensejahterakan rakyat Sumatera Barat.
Ketika Irwan Prayitno terpilih sebagai Gubernur Sumatera Barat pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2010, sebelum dilantik sebagai gubernur, Ketua Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) KH Hilmi Aminuddin mengatakan, dengan terpilihnya Irwan Prayitno sebagai gubernur, maka PKS mewakafkan Irwan Prayitno untuk Sumatera Barat. Semua jabatan yang dipegang Irwan Prayitno di partai harus dilepas, dan sebagai gubernur, Irwan Prayitno harus fokus memegang amanah jabatan untuk membangun dan mensejahterakan rakyat Sumatera Barat.
Allah swt berfirman, “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.” (QS. Surat an- Nisa ayat 58). Di ayat lainnya, Allah swt berfirman, "Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya." (QS:Al-Muminun ayat 8).
Sejak saat itu, Irwan Prayitno resmi sebagai kader biasa PKS, tidak lagi memegang jabatan struktural di partai. Nasib yang sama juga dialami oleh Tifatul Sembiring Datuk Manggung yang diangkat menjadi menteri diera Presiden SBY, Ahmad Heriyawan yang terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat, dan Mahyeldi Ansharullah ketika terpilih menjadi Walikota Padang. Sedangkan bagi kader partai yang terpilih memegang jabatan struktural, harus mundur dari jabatan yang dipegangnya di pemerintahan atau legislatif, seperti Anis Matta yang mundur sebagai anggota DPR RI.
Irwan Prayitno pun fokus membangun Sumatera Barat yang porak poranda akibat digoncang gempa dasyat 30 September 2009. Sekitar 200 ribu lebih rumah masyarakat harus direhab, dan sarana-prasarana publik harus dibangun kembali karena hancur terkena gempa. Dia tidak lagi memikirkan partai dan terlibat dalam mengurus partai. Rapat-rapat dipartai pun tidak lagi melibatkan Irwan Prayitno. Paling dia dilibatkan hanya sebagai narasumber atau pembicara dalam seminar-seminar dan kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh kader-kader PKS.
Kalau ada orang yang mengatakan selama menjabat Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno disibukan mengurus partai dan keder PKS, diirumah dinasnya maupun dikantor, tamu Irwan Prayitno lebih banyak dari kalangan partainya sendiri, ketimbang masyarakat lainnya, maka dengan senyum geli penulis katakan, itu tidaklah benar. Orang tersebut boleh bertanya langsung kepada bagian rumah tangga gubernur, yaitu Chandra, karena tamu yang berkunjung catatannya ada sama dia.
Menurut pengakuan Chandra, kalau pun ada kader PKS yang berkunjung ke kantor dan rumah dinas gubernur, mereka hanya sekedar mengantarkan undangan. Paling banyak tamu Irwan Prayitno adalah Kepala SKPD, staf kantor gubernur, dan masyarakat kebanyakan yang memiliki hajat dengannya. Orang Kuranji sebagai orang kampung Irwan Prayitno pun sangat jarang berkunjung ke kantor dan rumah dinas gubernur untuk urusan dan keperluan pribadi. Memang ada beberapa kali rapat-rapat pengurus Kerapatan Adat Nagari (KAN) dan Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX kuranji di Istana Gubernur, tetapi sebagai gubernur, Irwan Prayitno punya hak untuk memanfaatkan fasilitas yang dimilikinya. Rapat-rapat yang menghadirkan pengurus KAN dan FKAN pun hanya dihadiri oleh kalangan terbatas, paling banyak 25 orang.
Fokus membangun Sumatera Barat yang hancur, mengantarkan Irwan Prayitno sebagai gubernur yang terbilang berprestasi. Ia berhasil melakukan rehab rekon terhadap rumah masyarakat yang rusak terkena gempa dalam waktu singkat. Begitu juga pembangunan sarana prasarana publik, seperti rumah sakit, pasar, jalan, jembatan, kantor dinas dan lainnya berhasil dia selesaikan tepat waktu. Setelah itu dia baru melakukan retrofit (penguatan dan pembangunan kembali) Rumah Bagonjong, kantor Gubernur Sumatera Barat. Keberhasilannya membangun Sumatera Barat berbuah penghargaan. Sekitar 204 penghargaan berhasil diraih Pemerintah Sumatera Barat selama kepemimpinan Irwan Prayitno. Semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menyumbangkan penghargaan tersebut.
Sebagai kader partai, Irwan Prayitno memegang teguh terhadap amanah yang diberikan. Dirinya sudah diwakafkan partai kepada rakyat Sumatera Barat. Dia harus membangun dan mensejahterakan masyarakat. Amanah itu berhasil dipegangnya, dari tahun ke tahun angka kemiskinan terus menurun. Ini dapat dilihat dari data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), yaitu pada tahun 2010 angka kemiskinan 9,44 persen, tahun 2011 sebesar 8,99 persen, tahun 2012 sebesar 8 persen, tahun 2013 sebesar 7,56 persen, dan tahun 2014 sebesar 7,41 persen. APBD murni Provinsi Sumatera Barat pun berhasil ditingkatkan. Pada tahun 2010, APBD murni sebesar Rp1,6 triliun dan pada tahun 2015 sebesar Rp3,9 triliun. Laporan keuangan daerah pun berhasil meraih prediket Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk pertama kalinya pada tahun 2013, 2014, dan 2015.
Tunjangan daerah PNS Pemrov Sumatera Barat naik tiga kali selama Irwan Prayitno memimpin Sumatera Barat. Kenaikan terjadi pada tahun 2011, 2013, dan 2014 dengan rata-rata kenaikan 235 persen dan paling tertinggi dibanding PNS Kota/Kabupaten se Sumbar. Untuk pelayanan publik, Irwan Prayitno juga berhasil membawa Pemprov Sumatera Barat memperoleh 37 buah penghargaan dari Ombudsmen RI sebagai prestasi atas pelayanan publik yang baik untuk 30 SKPD Pemprov Sumbar. Penanaman modal dalam negeri (PMDN) selama empat tahun mencapai Rp4,234 triliun dengan capaian 235,52 persen, sedangkan penanaman modal asing (PMA) 301,6 juta dolar AS selama empat tahun dengan capaian 335,17 persen. Ini sebagian kecil bukti, Irwan Prayitno fokus membangun dan mensejahterakan rakyat Sumatera Barat. Ia berhasil menjalankan amanah jabatan, sebagaimana diharapkan rakyat dan partainya.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui." (QS: Al-Anfaal ayat 27).
Wallahul muwafiq ila aqwamith thariq, semoga Allah menuntun kita ke jalan yang paling lurus dalam pemilihan Gubernur Sumatera Barat tanggal 9 Desember 2015 mendatang. Amin.
Ditulis Oleh :
Zamri Yahya, SHI
Wakil Ketua Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX Kota Padang
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »