MALAM ini, Kamis (8/10/2015), beberapa orang mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Sumbar mendatangi Sekretariat Bersama Bara Online Media (Sekber BOM) di jalan Siak No. 4 Kelurahan Rimbo Kaluang Kecamatan Padang Barat Kota Padang. Maksud kedatangan mereka adalah untuk bersilaturahmi dengan jajaran pimpinan BOM dan ingin menimba ilmu jurnalistik dari wartawan gaek Syahrial Aziz.
Selain itu, kedatangan mereka juga bertujuan menyampaikan aspirasi bahwa mereka juga memberikan dukungan kepada calon Gubernur Irwan Prayitno yang berpasangan dengan calon Wakil Gubernur H Nasrul Abit yang akan berlaga pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumbar tanggal 9 Desember 2015. Alasan mereka mengapa harus mendukung Irwan Prayitno ternyata simple dan sesuai fakta yang ada.
Selain itu, kedatangan mereka juga bertujuan menyampaikan aspirasi bahwa mereka juga memberikan dukungan kepada calon Gubernur Irwan Prayitno yang berpasangan dengan calon Wakil Gubernur H Nasrul Abit yang akan berlaga pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumbar tanggal 9 Desember 2015. Alasan mereka mengapa harus mendukung Irwan Prayitno ternyata simple dan sesuai fakta yang ada.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.” Ada seorang sahabat bertanya; ‘bagaimana maksud amanat disia-siakan? ‘ Nabi menjawab; “Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.” (HR Bukhari)
Menurut mereka, diantara dua pasang calon gubernur yang akan berlaga, Irwan Prayitno merupakan sosok pemimpin muda nan ganteng dan agamis. Irwan Prayitno kelahiran tahun 1963 dan sekarang baru berusia 52 tahun, sedangkan rivalnya dalam pilgub kali ini, yaitu Muslim Kasim lahir pada tahun 1942 dan sekarang sudah berumur 73 tahun. Selisih umur keduanya adalah 21 tahun.
Zianul Haq, mahasiswa STKIP PGRI Sumbar asal Pasaman Barat mengatakan, Sumatera Barat butuh sosok pemuda yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) dan penuh dengan inovasi dalam membangun daerah ini. Dan itu terdapat pada sosok Irwan Prayitno, seorang pemuda yang gigih dan ulet, sehingga tidak saja berhasil memimpin rumah tangganya, tetapi telah berhasil membawa masyarakat Sumatera Barat keluar dari musibah gempa 30 September 2009.
Di mata Zianul Haq, Irwan Prayitno berhasil menuntaskan rehab rekon sebanyak 197.636 rumah masyarakat yang rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan akibat gempa bumu 30 September 2009 yang menelan dana sebesar Rp 2,714 triliun dengan tepat waktu. Termasuk dalam membenahi sarana prasarana publik yang rusak akibat gempa bumi dasyat tersebut, seperti jalan, jembatan, irigasi, sarana kesehatan, pasar, dan sarana pendidikan. Keberhasilan ini patut diapresiasi, tak hanya oleh pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tetapi juga oleh masyarakat Sumbar secara keseluruhan.
Apresiasi dari Pemerintah Pusat dalam bentuk pemberian empat penghargaan sekaligus: Terbaik I Nasional dalam Pelaksanaan Tanggap Darurat,Terbaik I Nasional dalam Pelaksanaan Rehab Rekon Pascabencana, Terbaik II Kategori Akuntabilitas Bidang Kebencanaan dan Terbaik III Bidang Mitigasi. Penghargaan ini diterima pada tahun 2011. Pada tahun 2013 diperoleh lagi penghargaan Rehab Rekon Tercepat.
Disamping itu, menurut Zianul Haq, Irwan Prayitno adalah sosok pemimpin yang agamis. Irwan dikenal sebagai ustad tidak hanya setelah menjadi Gubernur Sumatera Barat, tetapi jauh sebelum itu. Dia telah berdakwah sejak muda, berdakwah dari kampus ke kampus, dari surau ke surau dan dari mesjid ke mesjid. Berbeda dengan kebanyakan pemimpin lainnya, yang mendadak menjadi ustad menjelang pemilu saja yang bertujuan untuk meraih simpati rakyat dan meraup suara mereka.
Zianul Haq berharap, Irwan terpilih kembali menjadi Gubernur Sumatera Barat dan melanjutkan pembangunan yang telah dia lakukan. Jika terpilih nanti, Zianul Haq meminta Irwan serius membenahi pendidikan di daerah ini. Kampus-kampus yang ada perlu pembenahan dan perhatian lebih dari pemerintah daerah, tak hanya dari segi fisik, tetapi peningkatan kualitas SDM-nya. Mahasiswa yang menuntut ilmu di berbagai kampus juga butuh perhatian, terutama mereka yang berasal dari keluarga yang kurang mampu.
"Secara pribadi, saya belum pernah bertemu Irwan Prayitno. Saya mendapat informasi tentang dirinya dari media sosial, media online, koran, dan dosen-dosen di kampus. Saya ingin sekali bertemu beliau, dan mengundangnya pada kegiatan seminar yang kami adakan. Dulu beliau pernah memberikan materi seminar di kampus kami, dan sejak itu kami tertarik dengannya," ungkap Zianul Haq, mahasiswa jurusan pendidikan sejarah STKIP PGRI Sumbar ini.
Senada dengan itu, Naldi, mahasiswa STKIP PGRI Sumbar lainnya berharap, jika terpilih lagi, Irwan Prayitno harus fokus membenahi SDM di daerah ini. Kejayaan Sumatera Barat sebagai daerah industri otak harus dikembalikan. Untuk itu, pembenahan pada sektor pendidikan perlu dilakukan secara serius dengan perencanaan yang matang. Sekolah-sekolah yang rusak harus diperbaiki, kesejahteraan tenaga pendidik juga harus mendapat perhatian tersendiri dari pemerintah daerah. Apatah lagi, Irwan Prayitno merupakan seorang pendidik dan pernah menjadi Ketua Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan.
Naldi juga mengharapkan Irwan membuka lapangan kerja. Sebab, bantuan tunai langsung yang diberikan kepada masyarakat selama ini oleh pemerintah ternyata tidak tepat sasaran dan lebih cenderung konsumtif. Demikian juga pemberian bantuan lainnya, juga cenderung tak tepat sasaran. Makanya, solusi yang tepat untuk mengatasi kemiskinan adalah dengan membuka lapangan kerja, bukan memberikan bantuan seperti itu.
Irwan juga diharapkan mampu menstabilkan harga produksi perkebunan dan pertanian yang saat ini cenderung mengalami penurunan. Seperti harga sawit, ikan, dan lainnya. Sebab, jika harga produksi perkebunan dan pertanian terus-terusan menurun akan berdampak pada kesejahteraan petani. Tentunya Irwan harus memikirkan langkah jitu untuk mengatasi penurunan haraga sawit dan hasil pertanian ini jika terpilih lagi menjadi gubernur.
Robbanaa aatinaa min ladunka rohmatan wa hayyi lanaa min amrinaa rosyadaa. Laa ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzolimin. Ya Allah, berilah rahmat pada kami dan beri kami petunjuk yang lurus serta sempurna. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sungguh aku termasuk orang-orang yang zholim. Wallahu A'alam Bishawab.
Ditulis Oleh :
Zamri Yahya
Waki Ketua Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX Kota Padang/Pimpinan Bara Online Media (BOM) Group
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »