Pantas Jadi Sosok Idola

Pantas Jadi Sosok Idola
Di MATA adik-adiknya, Prof DR H Irwan Prayitno, Psi, MSc., Datuk Rajo Bandaro Basa pantas jadi idola. Apa sebab ? Karena menurut mereka Irwan Prayitno telah banyak memberikan pelajaran, tidak hanya bagi keluarga dan adik-adiknya, tetapi bagi masyarakat pada umumnya.

Sosok Irwan Prayitno sebagai seorang Penguhulu atau Datuk di kaumnya adalah tempat bertanya bagi anak kemenakan. Sosok Irwan Prayitno sebagai Anak Nagari Pauh IX jadi kebanggaan bagi Anak Nagari lainnya, karena dalam usia muda sudah tiga kali periode menjadi anggota DPR RI dan dia satu-satunya Ninik Mamak yang telah berhasil menjadi Gubernur Sumatera Barat.

Sosok Irwan Prayitno sebagai seorang pendidik adalah tempat menimba ilmu bagi murid-muridnya. Sosok Irwan Prayitno sebagai seorang ustad adalah tempat bertanya bagi umat tentang persoalan agama. Sosok Irwan Prayitno sebagai politisi menjadi idola bagi kader partainya, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sosok Irwan Prayitno sebagai pemimpin muda, jadi kebanggaan tersendiri di kalangan generasi muda, sebab anak muda juga mampu memimpin Sumatera Barat. Dari segi mana pun, Irwan Prayitno patut dan layak untuk diteladani. Seorang pemimpin yang multi talenta yang menguasai berbagai bidang, dan saat ini pemimpin yang seperti itu sulit didapatkan.
"Bahwa bang Irwan, dimata kami adik-adik adalah sosok yang patut jadi idola. Apa sebab, karena memang, kalau bagi saya pribadi, banyak kelebihan beliau itu. Bagi anak muda, siapa orang yang tidak akan jadi idola. Juara umum sewaktu sekolah, ganteng, dan olahragawan : bisa beladiri, anak motor. Kalau bagi saya pribadi, itu sebuah idola. Belum lagi semangat bekerja keras beliau," ungkap Adib Alfikri, adik Irwan Prayitno ketika berbincang-bincang dengan penulis, beberapa waktu lalu.

Menurut Adib Alfikri, Irwan Prayitno adalah tipikal pekerja keras. Dalam sehari, Irwan Prayitno hanya tidur selama empat jam. Adib mengaku pernah mendampingi sang kakak dalam suatu kegiatan. Dari subuh sampai pukul 12 malam dia bekerja, lantas jam empat subuh dia harus bangun lagi.

"Apa yang bisa kami ambil disini ? Tak lain tak bukan adalah semangat. Ghirohnya mengalahkan semua halangan-halangan yang ada dalam tubuhnya. Misalnya, malas, dingin, hangat, mengantuk dan lain sebagainya. Kalau penyakit tubuh kan begitu. Itu hilang dengan semangat tinggi yang dimilikinya," tutur Adib Alfikri.

Jika Irwan Prayitno memiliki suatu keinginan, jelas Adib Alfikri lagi, dia harus mendapatkan keinginannya itu. Bagaimana cara mendapatkannya ? Bukannya sombong, tetapi dengan semangat Man Jadda Wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan dapat. Jika keinginan itu sudah dia umumkan, biasanya akan dia dapatkan.

"Banyak hal yang sudah saya alami sendiri. Misalnya dalam pengelolaan Adzkia. Setelah beliau sampaikan kepada kami para pengelola dan pengurus, itu beliau terjemahkan secara sistimatis, massif dan fokus. Termasuk ketika menjadi Gubernur, beliau ingin mewujudkan Sumbar Bangkit pasca gempa, itu tercapai sesuai target. Apatah lagi nanti, jika terpilih lagi, keinginan beliau mewujudkan Sumbar Sejahtera, kalau saya sebagai adik, yakin beliau akan mampu mewujudkan," tegas Adib.
Keyakinan Adib tersebut melihat samangat Irwan Prayitno yang selalu bersungguh-sungguh dalam melakoni apa yang dia cita-citakan dan inginkan. Semangat Irwan Prayitno yang dibarengi tekad yang kuat menjadi pendorong baginya untuk mewujudkan hal tersebut. Semangat tinggi yang dimiliki Irwan Prayitno bagi adik-adiknya sudah teruji, sehingga di mata adik-adiknya, Irwan Prayitno adalah seorang idola, ikon, dan peyemangat dalam menempuh kehidupan.

Tak hanya itu, jelas Adib Alfikri lagi, Irwan Prayitno adalah seseorang yang mampu memenej otaknya. Buktinya, Irwan Prayitno mampu melakukan tiga sampai empat pekerjaan dalam waktu yang bersamaan. Misalnya, berdiskusi dengan seseorang sambil membuat tulisan, dan menonton tv, bisa sekaligus dia kerjakan. Bagi orang lain itu mungkin sulit, tetapi bagi Irwan Prayitno sudah menjadi kebiasaan. Kenapa Irwan Prayitno mampu melakukan itu ? Karena dia mampu memenej otaknya.

"Orang mungkin hanya bisa melakukan satu pekerjaan. Itu pun tidak fokus atau salah fokus pula. Tetapi Irwan Prayitno tidak demikian, beliau fokus terhadap semua pekerjaan yang sedang dilakukannya. Saya pernah bertandang ke kantor beliau untuk suatu keperluan. Saat itu beliau tidak menghentikan pekerjaannya mendisposisi surat, sembari menonton tv. Beliau tetap mendengarkan apa yang saya sampaikan. Setelah selesai mendisposisi surat, beliau menutup semua map surat yang telah didisposisi, kemudian mengomentari berita yang keluar di tv, dan juga memberikan solusi atas persoalan yang saya hadapi dengan beberapa saran jitu dari beliau. Artinya nyambung dengan apa yang kita sampaikan tadi," ungkap Adib Alfikri lagi.

Irwan Prayitno memang pantas jadi idola, tak hanya bagi keluarga dan adik-adiknya, tetapi semua orang yang mengagumi dan mengenalnya dengan baik. Sosok yang santun, masih muda tetapi sudah berprestasi dibidang politik dan pemerintahan, pemimpin multi talenta, Ninik Mamak yang selalu mengayomi anak kemenakannya, intelektual muda dengan ratusan tulisan dan puluhan buku yang telah dia tulis, seorang ustad dengan ceramah yang menyejukan, dan lain sebagainya.

Semua keteladanan yang diperlihatkan Irwan Prayitno terpancar ke permukaan karena sosok yang satu ini selalu berusaha meneladani Rasulullah saw dalam tarikan nafasnya. Pemahamannya terhadap agama membuat dia menjadi sosok yang agamis, sosok yang bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya, sosok yang mampu memanfaatkan semua potensi yang dimilikinya demi kemaslahatan semua orang yang dia cintai.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu uswatun hasanah (suri teladan yang baik) bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzaab ayat 21). "Setiap ummatku akan masuk surga kecuali yang enggan. (Lalu) dikatakan kepada beliau: 'Siapa yang enggan itu wahai Rasulullah ?' Maka beliau menjawab: "Barangsiapa mentaati aku ia pasti masuk surga, dan barangsiapa yang mendurhakaiku maka ia enggan (masuk surga)." (HR Bukhari).

Wallahul muwafiq ila aqwamith thariq, semoga Allah menuntun kita ke jalan yang paling lurus. Amin.

Ditulis Oleh :
Zamri Yahya
Pimpinan Bara Online Media (BOM) Group

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »