SEORANG adik tentu bangga memiliki kakak yang selalu memberikan perhatian kepadanya. Apatah lagi, kakak tersebut mampu memberikan ketenangan bagi adik-adiknya, mampu memberikan teladan yang baik bagi adik-adiknya, ikut mengawasi adik-adiknya agar tidak tergelincir ke jurang yang dalam, mengingatkan adik-adiknya agar selalu belajar dan mengaji, memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada adik-adiknya pada hari raya, dan mengajak adik-adiknya libur bareng.
Orang tua mana yang tidak akan bangga, jika semua anak-anaknya hidup akur dan saling mengingatkan dalam kesabaran wa ketakwaan. Sejatinya sebagai orang tua, tentu menginginkan memiliki anak yang akur terhadap satu sama lain, bisa saling menyayangi dan melindungi. Dan untuk mengabulkan hal tersebut pastinya orangtua menginginkan anak pertama mereka selaku kakak bagi adik-adiknya lah yang bisa menjadi panutan.
Orang tua mana yang tidak akan bangga, jika semua anak-anaknya hidup akur dan saling mengingatkan dalam kesabaran wa ketakwaan. Sejatinya sebagai orang tua, tentu menginginkan memiliki anak yang akur terhadap satu sama lain, bisa saling menyayangi dan melindungi. Dan untuk mengabulkan hal tersebut pastinya orangtua menginginkan anak pertama mereka selaku kakak bagi adik-adiknya lah yang bisa menjadi panutan.
Nabi Muhammad saw., bersabda, "Allah swt. berfirman, "Pasti akan mendapat cinta-Ku orang-orang yang mencintai karena Aku, keduanya saling berkunjung karena Aku, dan saling memberi karena Aku’." (HR. Imam Malik dalam Al-Muwaththa’). "Saudara tua adalah orang yang menempati posisi orangtua." (HR ath-Thabari). "Tidaklah termasuk golonganku orang yang tidak menghormati yang lebih tua dan tidak menyayangi yang muda." (HR Ahmad dan ath-Thabrani).
Irwan Prayitno lahir di rahim keluarga yang agamis dan menjadikan nilai agama sebagai patokan dalam mendidik anak-anaknya. Kedua orang tuanya adalah dosen pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang. Ibundanya Sudarni Sayuti merupakan dosen Fakultas Tarbiyah, sedangkan ayahandanya Djamarul Djamal adalah dosen Fakultas Syariah. Irwan Prayitno memiliki tiga orang adik, yaitu DR Khairul Ikhwan, MS, Adib Alfikri, SE, M. Si, dan Dewi Fitriana.
Sebagai anak tertua dalam keluarganya, Prof DR H Irwan Prayitno, Psi, MSc., Datuk Rajo Bandaro Basa tampil sebagai kakak yang selalu mengayomi dan membina adik-adiknya. Menurut Khairul Ikhwan, sebagai kakak Irwan Prayitno selalu menyemangati adik-adiknya agar terus berkarya dalam hidup dan menjadikan hidup lebih bermakna serta bernilai ibadah. Disamping peran kedua orang tuanya, Irwan Prayitno memiliki peran penting dalam mendidik adik-adiknya sehingga semuanya berhasil sampai sekarang.
Disamping Dosen di Perguruan Tinggi Adzkia, Khairul Ikhwan adalah salah seorang Dewan Komisaris di PDAM Kota Padang. Sedangkan Adib Alfikri saat ini tercatat sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Padang. Sebelumnya Adib Alfikri menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Barat. Sementara itu, Dei Fitriana berprofesi sebagai dosen di Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang.
Irwan Prayitno terlibat langsung dalam mentarbiyah adik-adiknya. Sebagaimana diungkapkan Khairul Ikhawan, Irwan Prayitno selalu memberikan keteladanan kepada adik-adiknya, termasuk dalam memberikan pemahaman nilai-nilai agama. Irwan Prayitno selalu gigih mengingatkan adik-adiknya untuk menjada waktu sholat dan menjaga amanah dalam berumah tangga serta pekerjaan.
Menurut Adib Alfikri, Irwan Prayitno selalu memberikan perhatian kepada adik-adiknya. Mulai dari hal-hal yang terkecil, sampai kepada hal-hal yang terbesar sekali pun, tak luput dari perhatian Irwan Prayitno. Namun, sebagai kakak yang demokratis, Irwan Prayitno tidak pernah mengekang adik-adiknya. Biasanya Irwan Prayitno, jika ada masalah dengan adik-adiknya, Irwan Prayitno mengajak mereka berdiskusi dan mencoba memberikan solusi terbaik bagi mereka.
Irwan Prayitno pun tak pernah memanjakan adik-adiknya. Bagi Irwan Prayitno, adik-adiknya harus tumbuh dan berkembang secara mandiri, tanpa harus dimanjakan oleh fasilitas yang dia miliki. Irwan Prayitno tidak akan pernah membantu adik-adiknya dalam suatu urusan, terkecuali adik-adiknya tersebut sudah berusaha secara bersungguh-sungguh terlebih dahulu. Menurut Adib Alfikri, biasanya Irwan Prayitno membantu adik-adiknya tanpa diketahui adik-adiknya tersebut.
"Ketika saya maju sebagai calon Ketua DPD KNI Sumbar, saya menghadap bang Irwan untuk mohon doa restu. Sebab sudah menjadi kebiasaan kandidat calon memohon doa restu kepala daerah. Ketika saya menghadap bang Irwan, dia berkata, "Kamu sudah gagal ketika maju sebagai calon Ketua DPD KNPI Kota Padang, kok maju lagi di Sumbar?" Saya jawab, "Saya hanya minta doa restu abang, saya tidak minta bantuan apa pun?" Lantas beliau berpesan, "Silahkan maju, kalau memang itu sudah menjadi tekad mu. Tapi kamu harus bersungguh-sungguh, dan jika terpilih harus amanah," ujar Irwan sebagaimana diceritakan Adib Alfikri kepada penulis.
Mendengar dialog yang terjadi antara Irwan Prayitno dan Adib Alfikri, para pendukung Adib Alfikri beranggapan Irwan Prayitno tidak mendukung adiknya sebagai calon Ketua DPD KNPI Sumbar. Padahal tidak. Irwan Prayitno menginginkan Adib Alfikri maju dengan kemampuan yang dia miliki. Sebagai seorang kakak, Irwan Prayitno sangat paham kemampuan adik-adiknya. Setelah Adib Alfikri terpilih, orang pertama yang mengucapkan selamat adalah Irwan Prayitno. Belakangan baru Adib Alfikri menyadari, secara diam-diam kakaknya tersebut membantunya, tetapi melalui pihak ketiga.
Bagi adik-adiknya, Irwan Prayitno adalah sosok yang humanis dan humoris. Ketika berkumpul bersama dengan adik-adiknya, Irwan Prayitno bercanda dan berkelakar, sehingga membuat adik-adiknya tertawa semua. Namun tetap dalam batas kewajaran. Menjelang hari baik bulan baik, seperti lebaran Idul Fitri Irwan Prayitno tak lupa memberikan bantuan kepada adik-adiknya. Orang biasa menyebut bantuan tersebut sebagai THR.
"Walau kami sudah berhasil semua, bang Irwan tetap memberikan kami bantuan menjelang lebaran. Posisi saya sebagai seorang pejabat, bukan halangan bagi bang Irwan untuk memberikan bantuan tersebut. Karena saya diposisikan bukan sebagai pejabatnya, tetapi adik-adik beliau. Terkadang saya berusaha menolak secara halus, namun beliau tetap bersikeras memberikan bantuan. Saya mau kasihkan bantuan itu kepada orang lain dia larang. "Itu bantuan untuk mu dan keluarga mu, bukan orang lain," tegas bang Irwan kepada saya. Ya, saya terpaksa tak jadi bagi-bagi kepada teman yang lain," ungkap Adib.
Liburan lebaran pun dimanfaatkan Irwan Prayitno untuk libur bareng dengan keluarga dan adik-adiknya. Bermain bersama, bergurau dan bercanda bersama. Irwan Prayitno sering mengajak adiknya liburan ke taman atau alam. Disana mereka main tembak-tembakan dan adu ketangkasan. Bagi adik-adiknya, liburan tersebut sangat berkesan, karena yang mengajak dan berinisiatif mengumpulkan adalah Irwan Prayitno.
Rasulullah saw., bersabda, "Janganlah kamu meremehkan kebaikan apapun, walaupun sekadar bertemu saudaramu dengan wajah ceria." (HR. Muslim). "Apabila seseorang mencintai saudaranya, hendaklah dia mengatakan cinta kepadanya." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi). "Hendaklah kamu saling memberi hadiah, karena hadiah itu dapat mewariskan rasa cinta dan menghilangkan kekotoran hati." (HR Thabrani).
Wallahul muwafiq ila aqwamith thariq, semoga Allah menuntun kita ke jalan yang paling lurus. Amin.
Ditulis Oleh :
Zamri Yahya
Pimpinan Bara Online Media (BOM) Group
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »