![]() |
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Anies Baswedan. |
BentengSumbar.com, Padang --- Sejak diluncurkannya program Indeks Integritas Sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melansir nama-nama sekolah berintegritas dan minim kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Sebanyak 503 sekolah se-Indonesia diapresiasi karena mampu meminimalisir kecurangan pelaksanaan UN.
Dari 503 sekolah itu, enam diantaranya merupakan sekolah di Kota Padang. Keenam sekolah tersebut yakni SMP Negeri 2 (dengan nilai 97,71), SMP Negeri 1 (97,42), SMP Negeri 11 (97,27), SMP Negeri 12 (97,25), SMP Negeri 8 (97,15), SMP Negeri 7 (97,00). Sedangkan satu sekolah lagi yakni Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 dengan nilai 94,65.
Seluruh sekolah itu memiliki nilai rata-rata IUN tertinggi dan konsisten dalam enam tahun ini. Setiap siswa di sekolah tersebut terbilang jujur dalam menjawab setiap pertanyaan UN.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan cukup banyak sekolah yang tidak jujur dalam penyelenggaraan UN beberapa waktu lalu. Ini berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan UN pada tingkat SMP, Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Menurut Anies, pada pelaksanaan UN tahun ini, ada dua hal yang menjadi penilaian yakni nilai akademik serta kejujuran. "Hasilnya, banyak sekolah yang tidak jujur, yang jujur kecil," kata Anies.
Anies menambahkan penilaian integritas diukur dengan melihat pola kerjasama dan pola kecurangan peserta didik di suatu sekolah dalam mengerjakan soal UN. Angkanya (indeks integritas) 0 sampai 100. Jika tidak ada kecurangan angkanya 100. Jika terdapat 20 kecurangan, angka integritasnya 80.
Kepala Sekolah dari 503 sekolah yang dianggap jujur UN akhirnya diundang Presiden Joko Widodo untuk berkunjung ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Selasa (22/12) lalu.
"Kejujuran merupakan nilai fundamental, nilai dasar dalam membangun karakter bangsa, sekolah harus menjadi zona kejujuran, zona integritas," kata Presiden.
Di gedung KPK itu Anies menyebut, kecurangan dalam pelaksanaan UN tidak bisa dibiarkan terus menerus. Berdasarkan hal tersebut, nilai kejujuran menjadi salah satu poin yang akan dinilai dalam UN.
"Karena ketidakjujurannya itu mulai dari sekolah. Kita sekarang mulai ini dibuka. Jadi setiap sekolah ini ada angkanya praktik ketidakjujuran di sekolahnya," ujarnya.
Anies tak menampik, jika dalam pelaksanaan UN selama ini banyak kecurangan serta ditutupi oleh masyarakat. Namun hal tersebut berusaha dia ubah dengan membuka presentase kejujuran dan kecurangan dari hasil UN. "Nah sekarang mereka kita ajak ke sini karena kita tahu korupsi itu gejala, penyakitnya adalah integritas yang rendah, jadi kita di pendidikan mau mulai dengan integritas. Hari ini kita ajak semua mereka ketemu pimpinan KPK yang baru." pungkasnya. (Charlie)
Dari 503 sekolah itu, enam diantaranya merupakan sekolah di Kota Padang. Keenam sekolah tersebut yakni SMP Negeri 2 (dengan nilai 97,71), SMP Negeri 1 (97,42), SMP Negeri 11 (97,27), SMP Negeri 12 (97,25), SMP Negeri 8 (97,15), SMP Negeri 7 (97,00). Sedangkan satu sekolah lagi yakni Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 dengan nilai 94,65.
Seluruh sekolah itu memiliki nilai rata-rata IUN tertinggi dan konsisten dalam enam tahun ini. Setiap siswa di sekolah tersebut terbilang jujur dalam menjawab setiap pertanyaan UN.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan cukup banyak sekolah yang tidak jujur dalam penyelenggaraan UN beberapa waktu lalu. Ini berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan UN pada tingkat SMP, Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Menurut Anies, pada pelaksanaan UN tahun ini, ada dua hal yang menjadi penilaian yakni nilai akademik serta kejujuran. "Hasilnya, banyak sekolah yang tidak jujur, yang jujur kecil," kata Anies.
Anies menambahkan penilaian integritas diukur dengan melihat pola kerjasama dan pola kecurangan peserta didik di suatu sekolah dalam mengerjakan soal UN. Angkanya (indeks integritas) 0 sampai 100. Jika tidak ada kecurangan angkanya 100. Jika terdapat 20 kecurangan, angka integritasnya 80.
Kepala Sekolah dari 503 sekolah yang dianggap jujur UN akhirnya diundang Presiden Joko Widodo untuk berkunjung ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Selasa (22/12) lalu.
"Kejujuran merupakan nilai fundamental, nilai dasar dalam membangun karakter bangsa, sekolah harus menjadi zona kejujuran, zona integritas," kata Presiden.
Di gedung KPK itu Anies menyebut, kecurangan dalam pelaksanaan UN tidak bisa dibiarkan terus menerus. Berdasarkan hal tersebut, nilai kejujuran menjadi salah satu poin yang akan dinilai dalam UN.
"Karena ketidakjujurannya itu mulai dari sekolah. Kita sekarang mulai ini dibuka. Jadi setiap sekolah ini ada angkanya praktik ketidakjujuran di sekolahnya," ujarnya.
Anies tak menampik, jika dalam pelaksanaan UN selama ini banyak kecurangan serta ditutupi oleh masyarakat. Namun hal tersebut berusaha dia ubah dengan membuka presentase kejujuran dan kecurangan dari hasil UN. "Nah sekarang mereka kita ajak ke sini karena kita tahu korupsi itu gejala, penyakitnya adalah integritas yang rendah, jadi kita di pendidikan mau mulai dengan integritas. Hari ini kita ajak semua mereka ketemu pimpinan KPK yang baru." pungkasnya. (Charlie)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »