Habib Luthfi bin Yahya : Haul Gusdur, Momentum Bersatu

Habib Luthfi bin Yahya : Haul Gusdur, Momentum Bersatu
KH Abdurahman Wahid bersama Habib Luthfi bin Yahya. 
BentengSumbar.com, Jakarta --- Rais Aam Idarah Aliyah Jamiyyah Ahlit Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN), Habib Luthfi bin Yahya menjelaskan, ikan di laut tidak terpengaruh akan keasinan air laut. Bahkan saat dimasak ikan laut harus diasinkan. Begitulah seharusnya Indonesia. Berbeda namun bisa bersatu. Hal itu diungkapkannya ketika memberikan testimoni pada Haul Gusdur ke-6, Sabtu (26/12) malam.

“Percuma haul-haul melulu jika masih begitu-begitu saja. Pasca haul kita harus bisa belajar dan meneladani Gus Dur. Semestinya teriakan takbir memunculkan rumah sakit, sekolah, madrasah, dan pesantren. Bukan malah dipakai untuk hal-hal buruk,” tuturnya sebagaimana dilansir NU Online, Ahad (27/12/2015).

Gus Dur, tambahnya, tidak hanya sekadar menikmati harmonisasi musik klasik. Melaluinya ia menunjukkan arti penting dari demokrasi. Sunan Kudus melarang memotong sapi. Hal tersebut membuat Pangeran Poncowati tertarik belajar Islam hingga memberikan kerajaannya untuk Sunan.

Mursyid Thariqah asal Pekalongan ini menerangkan, wali itu mampu berdakwah walau sudah meninggal. Buktinya? Banyak orang-orang berdoa dan mengaji di makam mereka. “Gus Dur meninggal saja mampu mengayomi umat muslim dan non-muslim. Bagaimana ketika hidup?” jelasnya.

“Amplop yang ada di Gus Dur itu mengalir pindah. Tak jarang Gus Dur harus menambal uang transport sendiri. Salah satu karomah Gus Dur, sampai sekarang beliau masih ramai diziarahi,” ungkapnya. (ibnu/Sumber: NU Online)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »