 |
| Banjir di Kantor Bappeda Kota Padang. |
BENTENGSUMBAR.COM - Sebagai anggota Komisi III DPRD Kota Padang Iswanto Kwara menegaskan, perencanaan untuk mengatasi banjir di Kota Padang belum matang. Hal itu disampaikannya ketika dikonfirmasi media ini terkait banjir yang melanda Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Padang, Selasa kemaren, 12 April 2016.
"Saya melihat, penanganan banjir di Kota Padang belum matang. Hujan sejam dua jam saja sudah banjir kota ini. Lebih parah pula dari DKI Jakarta yang saat ini sudah mampu mengatasi banjir atau mengurangi resiko banjir. Masa kita yang tidak pernah dilanda banjir, sekarang malah langganan banjir," ungkap politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, Rabu, 13 April 2016.
Ironis, ujar Iswanto, di kantor yang merupakan pusat perencanaan pembangunan Kota Padang, justru dilanda banjir. Komisi III DPRD Kota Padang sendiri, jelas Iswanto, sudah berkali-kali mengingatkan Pemerintah Kota Padang membuat konsep yang matang dalam penanganan banjir.
"Persoalan banjir yang melanda Kota Padang, tak terlepas dari persoalan konsep dan perencanaan yang tidak matang. Ini yang selalu kami ingatkan. Tentu ini akan mempengaruhi penganggaran di Dinas Pekerjaan Umum. Untuk itu kedepannya, agar banjir ini dapat kita atasi, perlu perencanaan yang matang," ujar Iswanto lagi.
Iswanto menolak rencana pemindahan Kantor Bappeda. Apatah lagi, saat ini Pemko Padang butuh dana besar untuk mengatasi banjir. Dana untuk pembangunan kantor tersebut dapat digunakan untuk mengatasi banjir. Iswanto mendorong Bappeda untuk memakai kantor yang saat ini mereka tempati.
"Penanganan banjir jangan setengah-setengah. Harus dilakukan secara menyeluruh. Selama ini, ini dikerjakan sedikin, itu dikerjakan sedikit, jadi hasilnya tidak tampak. Semestinya titik-titik penting yang ditangani, sehingga kelihatan hasilnya. Jangan sampai minyak abih samba tak lamak, ini yang tidak kita inginkan," cakapnya. (by)
"Saya melihat, penanganan banjir di Kota Padang belum matang. Hujan sejam dua jam saja sudah banjir kota ini. Lebih parah pula dari DKI Jakarta yang saat ini sudah mampu mengatasi banjir atau mengurangi resiko banjir. Masa kita yang tidak pernah dilanda banjir, sekarang malah langganan banjir," ungkap politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, Rabu, 13 April 2016.
Ironis, ujar Iswanto, di kantor yang merupakan pusat perencanaan pembangunan Kota Padang, justru dilanda banjir. Komisi III DPRD Kota Padang sendiri, jelas Iswanto, sudah berkali-kali mengingatkan Pemerintah Kota Padang membuat konsep yang matang dalam penanganan banjir.
"Persoalan banjir yang melanda Kota Padang, tak terlepas dari persoalan konsep dan perencanaan yang tidak matang. Ini yang selalu kami ingatkan. Tentu ini akan mempengaruhi penganggaran di Dinas Pekerjaan Umum. Untuk itu kedepannya, agar banjir ini dapat kita atasi, perlu perencanaan yang matang," ujar Iswanto lagi.
Iswanto menolak rencana pemindahan Kantor Bappeda. Apatah lagi, saat ini Pemko Padang butuh dana besar untuk mengatasi banjir. Dana untuk pembangunan kantor tersebut dapat digunakan untuk mengatasi banjir. Iswanto mendorong Bappeda untuk memakai kantor yang saat ini mereka tempati.
"Penanganan banjir jangan setengah-setengah. Harus dilakukan secara menyeluruh. Selama ini, ini dikerjakan sedikin, itu dikerjakan sedikit, jadi hasilnya tidak tampak. Semestinya titik-titik penting yang ditangani, sehingga kelihatan hasilnya. Jangan sampai minyak abih samba tak lamak, ini yang tidak kita inginkan," cakapnya. (by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »
