Ikuti Sunnah Rasulullah, Inilah Manfaat Mencukur Bulu Kemaluan

Sunnah Rasulullah Saw, Inilah Manfaat Mencukur Bulu Kemaluan
Ilustrasi. 
BENTENGSUMBAR.COM - Mencukur bulu kemaluan adalah salah satu anjuran dalam agama Islam. Bahkan disarankan bahwa anjuran ini sebaiknya dilakukan secara rutin, yaitu setiap 40 hari sekali. Anjuran ini berlaku bagi pria maupun wanita. Mencukur bulu kemaluan merupakan tanda-tanda iman kepada Allah Swt dan hari Kiamat serta merupakan sunnah Rasululah Saw. Sudahkah Anda mencukur bulu kemaluan Anda?

Dari A’isyah ra, bahwa Nabi Saw bersabda, "Ada sepuluh hal dari fitrah (manusia); Memangkas kumis, memelihara jenggot, bersiwak, istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung), potong kuku, membersihkan ruas jari-jemari, mencabut bulu ketiak, mencukup bulu pubis dan istinjak (cebok) dengan air." (HR Muslim, Abu Daud, Turmudzi, Nasa’i, dan Ibn Majah).

Hadis di atas menunjukkan bahwa mencukur bulu dan rambut tertentu hukumnya disyariatkan dan tidak terlarang. Dalam riwayat yang lain, dari Abu Hurairah, Nabi Saw bersabda: "Ada lima hal termasuk fitrah; Istihdad, khitan, memangkas kumis, mencabut bulu kemaluan, dan memotong kuku." (HR Bukhari, Muslim dan yang lainnya). As-Syaukani membawakan perkataan Imam an-Nawawi:

"Yang paling afdhal adalah dengan dicukur. Yang dimaksud bulu kemaluan adalah rambut yang tumbuh di atas kemaluan lelaki atau sekitarnya. Demikian pula rambut yang tumbuh di sekitar kemaluan wanita. Dinukil dari Abul Abbas bin Sarij, (termasuk bulu kemaluan) adalah bulu yang tumbuh di sekitar lubang dubur." (Nailul Authar, 1: 141).

Imam as-Syaukani menjelaskan, "Istihdad adalah mencukup bulu kemaluan. Digunakan istilah istihdad, yang artinya mengunakan pisau, karena dalam mencukurnya digunakan pisau. Sehingga bisa dilakukan dalam bentuk dicukur (habis), dipotong (pendek),… (Nailul Authar, 1: 141).

Batas waktu mencukur bulu kemaluan juga diatur dalam Islam. Hendaknya, bulu dan rambut yang disyariatkan untuk dipotong, tidak dibiarkan lebih dari 40 hari. Dasarnya adalah hadis dari Anas bin Malik ra, Rasulullah Saw bersabda:

"Rasulullah Saw memberikan batasan waktu kepada kami untuk memotong kumis, memotong kuku, mencabuti bulu ketiak, dan mencukur bulu kemaluan, agar tidak dibiarkan lebih dari empat puluh hari." (HR Muslim, Abu Daud, dan An-Nasa’i).

Sebagian orang mempertanyakan pentingnya praktik pencukuran ini, sebab dikaitkan dengan kejadian luka dan infeksi setelah mencukur, menghilangkan fungsi perlindungan alat kelamin dari debu atau kotoran lain, hingga adanya pendapat bahwa hal ini merepotkan dan tidak memberikan efek apapun.

Ternyata, dibalik latar belakang tuntunan agama, mencukur bulu kemaluan yang dilakukan dengan cara yang tepat dapat memberikan beberapa manfaat dari sisi kesehatan. Adapun manfaat kesehatan mencukr bulu kemaluan adalah:

1. Dengan mencukur bulu kemaluan, proses pembersihan produk kelenjar minyak atau keringat dapat dilakukan dengan sempurna. Bila produk kelenjar ini tersisa di area bulu, maka menyebabkan area tersebut lembab dan bakteri mudah berkembang biak (menyebabkan gatal, bengkak, kemerahan, dan lain-lain).
2. Memastikan bulu kemaluan tetap tipis akan mencegah bersarangnya tungau atau kutu kelamin (jenis Phthirus pubis).
3. Mencegah timbulnya bau tidak sedap karena partikel kotoran dan sel-sel kulit mati mudah dibersihkan.
4. Bulu kemaluan yang terlalu tebal akan mengganggu pembersihan organ kelamin karena menghalangi sampainya air pembasuh ke organ tersebut (misalnya pada saat mandi dan membasuh setelah berkemih bagi wanita).
5.  Dari sisi seksual, bulu kemaluan yang dicukur akan memberikan penampilan yang rapi dan bersih sehingga mampu meningkatkan gairah untuk berhubungan seks.

Namun, masih ada beberapa hal penting yang harus Anda perhatikan saat mencukur bulu kemaluan. Hal yang penting untuk diperhatikan adalah pastikan kebersihan alat-alat yang digunakan untuk mencukur atau menggunting bulu kemaluan (paling baik pisau cukur sekali pakai), berhati-hati dalam melakukan proses pencukuran, bersihkan bulu dengan sabun selesai mencukur, serta gunakan antiseptik atau krim antibiotik bila terdapat luka.

Cukup banyak manfaat kesehatan yang dapat diperoleh dengan mencukur bulu kemaluan, disamping sekaligus menjalani anjuran agama. Tidak perlu ragu untuk mencukur rambut kemaluan. Kebersihan sebagian dari iman, kebersihan adalah kunci kesehatan. (kmk/berbagai sumber)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »