![]() |
Wawako H Emzalmi Memberikan Kata Sambutan. |
BENTENGSUMBAR.COM - Wakil Ketua DPRD Kota Padang Wahyu Iramana Putra mendo'akan Wendi Rakhadian segera dibebaskan oleh militan Abu Sayyaf, kelompok teroris di Filipina Selatan. Wendi Rakhadian dan 9 orang temannya merupakan Anak Buah Kapal (ABK) Brahma 12 yang disendera teroris Abu Sayyaf dengan meminta tebusan sebesar 50 juta Peso kepada pemerintah Indonesia.
Para pelaut Indonesia itu disandera setelah kapal Tugboat Brahma 12 dan tongkang Anand pengangkut batubara yang mereka awaki dibajak Abu Sayyaf di perairan antara Sulu dan Tawi-Tawi. Kapal berangkat dari pelabuhan Sungai Puting di Kalimantan Selatan menuju Batangas di Filipina Selatan. Pemilik tugboat yang mengangkut 7000 ton batubara, mendapat telepon dari kelompok Abu Sayyaf yang meminta uang tebusan sebesar 50 juta Peso atau sekitar 1 juta US Dollar bagi pembebasan awak asal Indonesia.
"Kita mendo'akan semoga Wendi Rakhadian dan rekan-rekannya segera dibebaskan, sehingga mereka dapat berkumpul kembali bersama keluarga mereka. Kita tentu mengutuk penyenderaan ini, dan berharap pemerintah bergerak cepat membebaskan para sandera," ungkap Wahyu Iramana Putra ketika menghadiri acara doa dan zikir bersama untuk pembebasan para sandera di Mesjid Jamik Nagari Pauh IX, Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis malam, 14 April 2016.
Wahyu sendiri mengapresiasi acara doa dan zikir bersama yang difasilitasi Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX Kota Padang tersebut. Menurut Wahyu, do'a dan zikir bersama untuk pembebasan sandera ABK kapal Tugboat Brahma 12 ini merupakan satu-satunya di Indonesia. Daerah lain belum melakukannya, baru warga Kota Padang yang melaksanakannya.
"Kami tentu mengapresiasi kegiatan ini. Doa dan zikir bersama ini adalah bentuk kepedulian kita kepada sesama. Semoga para sendera segera dapat dibebaskan," ungkap Ketua DPD Partai Golkar Kota Padang ini.
Hadir pada acara sakral tersebut adalah Wakil Walikota Padang H Emzalmi Zaini, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang Japeri, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang Prof DR H Duski Samad, MA, Ketua Muhammadiyah Kota Padang Maigus Nasir, Pimpinan Pondok Pesantrean Darul Ulum Tengku Darmis, Bendahara DPW Nahdlatu Ulama Provinsi Sumatera Barat Kiyai Hendri Yazid, Ninik Mamak, dan perwakilan ormas Islam lainnya. (by)
Para pelaut Indonesia itu disandera setelah kapal Tugboat Brahma 12 dan tongkang Anand pengangkut batubara yang mereka awaki dibajak Abu Sayyaf di perairan antara Sulu dan Tawi-Tawi. Kapal berangkat dari pelabuhan Sungai Puting di Kalimantan Selatan menuju Batangas di Filipina Selatan. Pemilik tugboat yang mengangkut 7000 ton batubara, mendapat telepon dari kelompok Abu Sayyaf yang meminta uang tebusan sebesar 50 juta Peso atau sekitar 1 juta US Dollar bagi pembebasan awak asal Indonesia.
"Kita mendo'akan semoga Wendi Rakhadian dan rekan-rekannya segera dibebaskan, sehingga mereka dapat berkumpul kembali bersama keluarga mereka. Kita tentu mengutuk penyenderaan ini, dan berharap pemerintah bergerak cepat membebaskan para sandera," ungkap Wahyu Iramana Putra ketika menghadiri acara doa dan zikir bersama untuk pembebasan para sandera di Mesjid Jamik Nagari Pauh IX, Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis malam, 14 April 2016.
Wahyu sendiri mengapresiasi acara doa dan zikir bersama yang difasilitasi Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX Kota Padang tersebut. Menurut Wahyu, do'a dan zikir bersama untuk pembebasan sandera ABK kapal Tugboat Brahma 12 ini merupakan satu-satunya di Indonesia. Daerah lain belum melakukannya, baru warga Kota Padang yang melaksanakannya.
"Kami tentu mengapresiasi kegiatan ini. Doa dan zikir bersama ini adalah bentuk kepedulian kita kepada sesama. Semoga para sendera segera dapat dibebaskan," ungkap Ketua DPD Partai Golkar Kota Padang ini.
Hadir pada acara sakral tersebut adalah Wakil Walikota Padang H Emzalmi Zaini, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang Japeri, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang Prof DR H Duski Samad, MA, Ketua Muhammadiyah Kota Padang Maigus Nasir, Pimpinan Pondok Pesantrean Darul Ulum Tengku Darmis, Bendahara DPW Nahdlatu Ulama Provinsi Sumatera Barat Kiyai Hendri Yazid, Ninik Mamak, dan perwakilan ormas Islam lainnya. (by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »