![]() |
Sonya Depari. |
BENTENGSUMBAR.COM – Sonya Depari, gadis muda yang sempat membuat heboh karena dihentikan polisi lalu lintas, kini muncul kembali. Namun, dalam kegiatan positif. Dia diangkat menjadi duta anti narkoba dan diminta menjadi ikon kampanye melawan barang haram tersebut.
Sonya diangkat menjadi duta anti narkoba oleh kalangan gereja-gereja reformis di Medan, Sumut. Sonya dianggap bisa menjadi ikon pemberantasan narkoba karena prestasinya di sekolah selama ini.
"Kita memilih Sonya karena dia merupakan salah seorang jemaat yang aktif," kata Ketua Panitia Perayaan Pra-500 Tahun Reformasi Gereja-gereja, Washington Pane, saat dihubungi wartawan, Minggu (8/5).
Menurut Washington, Sonya layak menjadi duta antinarkoba. "Dia anak yang baik juga pintar. Di sekolahnya juga berprestasi," sebutnya.
Ia menyatakan, pihaknya telah melakukan gerakan perang terhadap narkoba. Sehingga pada Sabtu (7/5) pagi, ribuan jemaat gereja yang ada di Medan melakukan gerakan jalan santai, donor darah, sosialisasi anti narkoba dan penandatanganan 500 meter spanduk anti narkoba di Lapangan Benteng Medan.
Hadir dalam kesempatan pada saat itu, Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwi Hananto beserta jajarannya, perwakilan dari BNNP Sumut, Walikota Medan Dzulmi Eldin dan polwan yang sempat terlibat adu mulut dengan Sonya Depari, Ipda Perida Panjaitan.
Sebagai duta, Sonya pun dipercaya membacakan ikrar dan janji pemuda-pemudi gereja perang terhadap narkoba. Janji ini dia bacakan lantang dalam rangkaian acara menyambut perayaan pra-500 tahun reformasi gereja-gereja di Lapangan Benteng, Medan, Sabtu (7/5) pagi.
Sonya Depari ramai diberitakan setelah mengikuti konvoi kendaraan usai UN beberapa waktu lalu. Mobil yang ditumpanginya bersama teman-temannya dihentikan Polwan di Jalan Sudirman, Medan, beberapa waktu lalu. Ketika itu dia tertangkap kamera melawan dan mengaku anak jenderal. (buya/dtc/mdk)
Sonya diangkat menjadi duta anti narkoba oleh kalangan gereja-gereja reformis di Medan, Sumut. Sonya dianggap bisa menjadi ikon pemberantasan narkoba karena prestasinya di sekolah selama ini.
"Kita memilih Sonya karena dia merupakan salah seorang jemaat yang aktif," kata Ketua Panitia Perayaan Pra-500 Tahun Reformasi Gereja-gereja, Washington Pane, saat dihubungi wartawan, Minggu (8/5).
Menurut Washington, Sonya layak menjadi duta antinarkoba. "Dia anak yang baik juga pintar. Di sekolahnya juga berprestasi," sebutnya.
Ia menyatakan, pihaknya telah melakukan gerakan perang terhadap narkoba. Sehingga pada Sabtu (7/5) pagi, ribuan jemaat gereja yang ada di Medan melakukan gerakan jalan santai, donor darah, sosialisasi anti narkoba dan penandatanganan 500 meter spanduk anti narkoba di Lapangan Benteng Medan.
Hadir dalam kesempatan pada saat itu, Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwi Hananto beserta jajarannya, perwakilan dari BNNP Sumut, Walikota Medan Dzulmi Eldin dan polwan yang sempat terlibat adu mulut dengan Sonya Depari, Ipda Perida Panjaitan.
Sebagai duta, Sonya pun dipercaya membacakan ikrar dan janji pemuda-pemudi gereja perang terhadap narkoba. Janji ini dia bacakan lantang dalam rangkaian acara menyambut perayaan pra-500 tahun reformasi gereja-gereja di Lapangan Benteng, Medan, Sabtu (7/5) pagi.
Sonya Depari ramai diberitakan setelah mengikuti konvoi kendaraan usai UN beberapa waktu lalu. Mobil yang ditumpanginya bersama teman-temannya dihentikan Polwan di Jalan Sudirman, Medan, beberapa waktu lalu. Ketika itu dia tertangkap kamera melawan dan mengaku anak jenderal. (buya/dtc/mdk)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »