![]() |
Aby Zamri dan Ikwan di Paris. |
BENTENGSUMBAR.COM - Adalah suatu kebahagiaan pada saat Allah memberi kesempatan untuk mempelajari Islam di pusat pemikiran modernisme Eropa, Universitas Sorbonne, Paris.
Mengapa saya merasa bahagia bisa belajar Islam di sarangnya para Orientalis?
Saya punya beberapa alasan. Pertama, selama ini banyak kalangan beranggapan studi Islam di Barat lebih unggul dibanding Timur Tengah, terutama dalam hal metodologi.
Nah, saya ingin membuktikan sendiri sejauh mana kebenaran asumsi tersebut. Apakah itu sekedar mitos, atau kenyataan.
Kedua, saya juga ingin membuktikan apakah benar yang sering dikatakan selama ini, bahwa orientalis mengkaji Islam untuk menghancurkannya.
Nah, agar tidak dituduh bersikap a priori oleh para pendukung orientalis, saya merasa perlu mempunyai pengalaman sendiri, ‘first-hand experience’, bahwa saya pernah belajar sama orientalis.
Ini penting, agar tidak kena kata pepatah “man jahila syay’an ‘âdâhu”, orang yang belum mengenal sesuatu cenderung memusuhinya.
Karena itulah saya merasa perlu untuk menyelami, merasakan, memakai kaca mata, mereka serta mengalami langsung bergaul dengan mereka yang selama dianggap sebagai "musuh" Islam. Sehingga kita bisa memahami cara berpikir dan cara pandang, paradigma mereka terhadap Islam.
Selain itu, perlu kita sadari bahwa diakui atau tidak, bangsa kita masih percaya kalau ‘jebolan’ luar negeri, apalagi Amerika atau Eropa, maka lebih faham, lebih menguasai, lebih qualified ketimbang lulusan dalam negeri atau lulusan Timur Tengah.
Karena itu, menurut saya, ada untungnya kalau kita pernah studi di Barat, terutama ketika menghadapi para pengagum Barat yang arogan dan merasa ‘superior’.
Ditulis Oleh:
Aby Zamri
Pimpinan Pondok Pesantren Darul Hikmah Muara Bulian, Batang Hari, Jambi
Mengapa saya merasa bahagia bisa belajar Islam di sarangnya para Orientalis?
Saya punya beberapa alasan. Pertama, selama ini banyak kalangan beranggapan studi Islam di Barat lebih unggul dibanding Timur Tengah, terutama dalam hal metodologi.
Nah, saya ingin membuktikan sendiri sejauh mana kebenaran asumsi tersebut. Apakah itu sekedar mitos, atau kenyataan.
Kedua, saya juga ingin membuktikan apakah benar yang sering dikatakan selama ini, bahwa orientalis mengkaji Islam untuk menghancurkannya.
Nah, agar tidak dituduh bersikap a priori oleh para pendukung orientalis, saya merasa perlu mempunyai pengalaman sendiri, ‘first-hand experience’, bahwa saya pernah belajar sama orientalis.
Ini penting, agar tidak kena kata pepatah “man jahila syay’an ‘âdâhu”, orang yang belum mengenal sesuatu cenderung memusuhinya.
Karena itulah saya merasa perlu untuk menyelami, merasakan, memakai kaca mata, mereka serta mengalami langsung bergaul dengan mereka yang selama dianggap sebagai "musuh" Islam. Sehingga kita bisa memahami cara berpikir dan cara pandang, paradigma mereka terhadap Islam.
Selain itu, perlu kita sadari bahwa diakui atau tidak, bangsa kita masih percaya kalau ‘jebolan’ luar negeri, apalagi Amerika atau Eropa, maka lebih faham, lebih menguasai, lebih qualified ketimbang lulusan dalam negeri atau lulusan Timur Tengah.
Karena itu, menurut saya, ada untungnya kalau kita pernah studi di Barat, terutama ketika menghadapi para pengagum Barat yang arogan dan merasa ‘superior’.
Ditulis Oleh:
Aby Zamri
Pimpinan Pondok Pesantren Darul Hikmah Muara Bulian, Batang Hari, Jambi
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »