 |
| Ilustrasi: Ahok Bawa Mobil. |
BENTENGSUMBAR.COM - Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) Fahri Hamzah menyarankan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok untuk mundur dari pencalonan Gubernur DKI Jakarta. Ia menyarankan hal tersebut setelah melihat pernyataan kontroversial Ahok terkait surah Al Maidah ayat 51 semakin membebani Ahok sebagai calon gubernur petahana dan ini bisa menjalar ke orang lain.
"Saya melihat disini pernyataan kontroversial itu semakin membebani Ahok sebagai calon gubernur petahana dan ini bisa menjalar ke orang lain. Oleh karena itu supaya tidak menjadi beban semua orang, saya harap Ahok mau mundur dari pencalonannya dan bisa menjalani proses hukum," ujar Fahri di Gedung DPR, Jakarta, sebagaimana dikutip dari rmol.co, Kamis, 3 Oktober 2016.
Kalau langkah itu dilakukan, ia yakin Ahok akan dinilai gentlemen karena mau membayar kesalahannya dan tidak membebani orang lain, terutama Presiden Jokowi.
"Terlalu mahal dan semua energi digunakan untuk mengurus seorang Ahok saja. Masalah Ahok ini menyebabkan timbulnya potensi disintegrasi, kerawanan sosial dan utamanya membuat presiden seperti punya beban untuk melindungi Ahok. Semua menjadi terlihat tidak rasional," ucapnya.
Bahkan satu hari jelang aksi demonstrasi besar-besaran Aksi Bela Islam Jilid II, Jumat kemaren, 4 November 2016, beredar informasi Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah diminta mengundurkan diri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mantan Bupati Belitung Timur itu disiapkan jabatan duta besar (Dubes) di Tiongkok. Namun sejumlah kalangan membantah informasi tersebut. Pasalnya, Ahok tidak akan bersedia mengundurkan diri.
Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membantah akan mundurnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dari penyalonan gubernur DKI Jakarta Pemilihan Kepala Daerah Jakarta 2017.
“Itu hoaks. Itu enggak benar. Saya belum mendengar kabar itu dan enggak ada niatan seperti itu,” ujar Djarot di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Jumat, sebagaimana dikutip dari tribunnews.com, Jumat, 4 November 2016.
Djarot tak ingin melaporkan oknum yang menyebarluaskan pesan pendek ke awak media. Djaror meminta warga Jakarta tidak terpengaruh dengan adanya berita-berita tak bertanggungjawab tersebut.
Kabar hoaks Ahok mundur dari pencalonan Gubernur DKI Jakarta ditanggapi beragam oleh netizen. Misalnya saja netizen dengan akun facebook Amrad Shidqi memposting screenshot gambar Ahok sedang diwawancarai wartawan. Pada screenshot itu diberi narasi sebagai berikut:
"Basuki Tjahja Purnama atau biasa dipanggil Ahok akhirnya mundur, beliau baru saja bertemu para ulama dan para tokoh masyarakat di Istana Negara siang ini bersama Presiden Jokowi. Setelah belakangan ini kondisi semakin memanas akibat diserang kanan kiri dengan berbagai demo, akhirnya Ahok menyatakan mundur.
Keputusan itu diambil setelah Ahok mengikuti saran seorang bawahannya. Keputusan itu didilakukan Ahok ketika Ahok tiba di Balaikota tadi pagi, setelah beliau pulang dari kunjungan kerja di daerah Jakarta Selatan.
Lantas, siapakah orang yang menyuruh Ahok mundur? Ternyata orang tersebut adalah juru parkir Balaikota, ketika mobil Ahok mau parkir, juru parkir berkata, "Mundur.. Mudur.. Mundur terus pak." Ahok pun mengalah dan akhirnya memundurkan mobilnya." (ml)
"Saya melihat disini pernyataan kontroversial itu semakin membebani Ahok sebagai calon gubernur petahana dan ini bisa menjalar ke orang lain. Oleh karena itu supaya tidak menjadi beban semua orang, saya harap Ahok mau mundur dari pencalonannya dan bisa menjalani proses hukum," ujar Fahri di Gedung DPR, Jakarta, sebagaimana dikutip dari rmol.co, Kamis, 3 Oktober 2016.
Kalau langkah itu dilakukan, ia yakin Ahok akan dinilai gentlemen karena mau membayar kesalahannya dan tidak membebani orang lain, terutama Presiden Jokowi.
"Terlalu mahal dan semua energi digunakan untuk mengurus seorang Ahok saja. Masalah Ahok ini menyebabkan timbulnya potensi disintegrasi, kerawanan sosial dan utamanya membuat presiden seperti punya beban untuk melindungi Ahok. Semua menjadi terlihat tidak rasional," ucapnya.
Mantan Bupati Belitung Timur itu disiapkan jabatan duta besar (Dubes) di Tiongkok. Namun sejumlah kalangan membantah informasi tersebut. Pasalnya, Ahok tidak akan bersedia mengundurkan diri.
Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membantah akan mundurnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dari penyalonan gubernur DKI Jakarta Pemilihan Kepala Daerah Jakarta 2017.
“Itu hoaks. Itu enggak benar. Saya belum mendengar kabar itu dan enggak ada niatan seperti itu,” ujar Djarot di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Jumat, sebagaimana dikutip dari tribunnews.com, Jumat, 4 November 2016.
Djarot tak ingin melaporkan oknum yang menyebarluaskan pesan pendek ke awak media. Djaror meminta warga Jakarta tidak terpengaruh dengan adanya berita-berita tak bertanggungjawab tersebut.
Kabar hoaks Ahok mundur dari pencalonan Gubernur DKI Jakarta ditanggapi beragam oleh netizen. Misalnya saja netizen dengan akun facebook Amrad Shidqi memposting screenshot gambar Ahok sedang diwawancarai wartawan. Pada screenshot itu diberi narasi sebagai berikut:
"Basuki Tjahja Purnama atau biasa dipanggil Ahok akhirnya mundur, beliau baru saja bertemu para ulama dan para tokoh masyarakat di Istana Negara siang ini bersama Presiden Jokowi. Setelah belakangan ini kondisi semakin memanas akibat diserang kanan kiri dengan berbagai demo, akhirnya Ahok menyatakan mundur.
Keputusan itu diambil setelah Ahok mengikuti saran seorang bawahannya. Keputusan itu didilakukan Ahok ketika Ahok tiba di Balaikota tadi pagi, setelah beliau pulang dari kunjungan kerja di daerah Jakarta Selatan.
Lantas, siapakah orang yang menyuruh Ahok mundur? Ternyata orang tersebut adalah juru parkir Balaikota, ketika mobil Ahok mau parkir, juru parkir berkata, "Mundur.. Mudur.. Mundur terus pak." Ahok pun mengalah dan akhirnya memundurkan mobilnya." (ml)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »
