![]() |
Dialog Pelibatan Masyarakat Dalam Pencegahan Terorisme. |
BENTENGSUMBAR.COM - Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Lampung bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar Dialog Pelibatan Masyarakat Dalam Pencegahan Terorisme melalui Persepektif Hukum di Provinsi Lampung.
“Bila ditarik kesimpulan bahwa akar masalah ekstrimisme tidak tunggal bahkan saling berkaitan, karena itu cara penangananya juga tidak bisa dilakukan dengan metode tunggal,” ujar Koordinator Staff Ahli BNPT, Anwar Sanusi, di Bandar Lampung, Rabu, 2 November 2016.
Karena itu, kata Anwar menambahkan, harus banyak aspek, persepektif, dan metodologi.
“Bila diibaratkan sebuah penyakit, ekstrimisme ini termasuk penyakit yang sudah mengalami komplikasi. Setelah melihat bahwa kegiatan dan aksi terorisme diharamkan oleh hukum agama dan hukum negara, maka tidak ada alasan bagi kita, khususnya umat Islam untuk taat pada hukum tersebut,” ujar dia lagi.
Akan tetapi, imbuhnya, ada beberapa orang yang terlibat dalam perkara terorisme karena ketidaktahuannya.
“Seseorang menjadi teroris tidak hanya karena satu variabel tetapi karena beberapa variable, seperti ekonomi, pendidikan, minus pemahaman keberagamaan, dendam, dan lain sebagainya. Akhirnya mereka banyak dimanfaatkan untuk melakukan aksi kejahatan terorisme,” ujar dia pula.
Pada kegiatan tersebut, mantan Kepala Instruktur Perakitan Bom Jamaah Islamiyah, Ali Fauzi yang merupakan saudara kandung dari Amrozi dan Ali Imron tampil sebagai pembicara.
Dalam sejumlah kegiatan untuk menanggulangi terorisme, Ali mengatakan selama ini masyarakat Indonesia selalu berprasangka, jika BIN, TNI dan Polisi yang bermain dari aksi terorisme. Tapi penilaian itu salah.
Kelompok tersebut menurut Ali Fauzi, ingin merubah Negara Indonesia menjadi negara yang sesuai kehendak mereka. Sehingga bagi kelompok tersebut, semua yang tidak sejalan dengan paham dan keyakinan mereka salah dan kafir, termasuk pemerintah.
Sejumlah aktivis Nahdlatul Ulama (NU) Lampung hadir pada kegiatan itu, antara lain Ketua PCNU Pesawaran yang juga Wakil Ketua Hipsi Lampung Muhammad Salamus Sholihin mewakili Ketua H Karim, penggiat Gusdurian Lampung WD Fatchurrahman Syam, kader PMII yang juga koordinator Aliansi Pers Mahasiswa (APM) Lampung Imam Gunawan. (Sumber: nu.or.id)
“Bila ditarik kesimpulan bahwa akar masalah ekstrimisme tidak tunggal bahkan saling berkaitan, karena itu cara penangananya juga tidak bisa dilakukan dengan metode tunggal,” ujar Koordinator Staff Ahli BNPT, Anwar Sanusi, di Bandar Lampung, Rabu, 2 November 2016.
Karena itu, kata Anwar menambahkan, harus banyak aspek, persepektif, dan metodologi.
“Bila diibaratkan sebuah penyakit, ekstrimisme ini termasuk penyakit yang sudah mengalami komplikasi. Setelah melihat bahwa kegiatan dan aksi terorisme diharamkan oleh hukum agama dan hukum negara, maka tidak ada alasan bagi kita, khususnya umat Islam untuk taat pada hukum tersebut,” ujar dia lagi.
Akan tetapi, imbuhnya, ada beberapa orang yang terlibat dalam perkara terorisme karena ketidaktahuannya.
“Seseorang menjadi teroris tidak hanya karena satu variabel tetapi karena beberapa variable, seperti ekonomi, pendidikan, minus pemahaman keberagamaan, dendam, dan lain sebagainya. Akhirnya mereka banyak dimanfaatkan untuk melakukan aksi kejahatan terorisme,” ujar dia pula.
Pada kegiatan tersebut, mantan Kepala Instruktur Perakitan Bom Jamaah Islamiyah, Ali Fauzi yang merupakan saudara kandung dari Amrozi dan Ali Imron tampil sebagai pembicara.
Dalam sejumlah kegiatan untuk menanggulangi terorisme, Ali mengatakan selama ini masyarakat Indonesia selalu berprasangka, jika BIN, TNI dan Polisi yang bermain dari aksi terorisme. Tapi penilaian itu salah.
Kelompok tersebut menurut Ali Fauzi, ingin merubah Negara Indonesia menjadi negara yang sesuai kehendak mereka. Sehingga bagi kelompok tersebut, semua yang tidak sejalan dengan paham dan keyakinan mereka salah dan kafir, termasuk pemerintah.
Sejumlah aktivis Nahdlatul Ulama (NU) Lampung hadir pada kegiatan itu, antara lain Ketua PCNU Pesawaran yang juga Wakil Ketua Hipsi Lampung Muhammad Salamus Sholihin mewakili Ketua H Karim, penggiat Gusdurian Lampung WD Fatchurrahman Syam, kader PMII yang juga koordinator Aliansi Pers Mahasiswa (APM) Lampung Imam Gunawan. (Sumber: nu.or.id)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »