Catatan Evi Yandri Rajo Budiman: Politik Belah Bambu ....

Evi Yandri Rajo Budiman
ISTILAH  belah bambu enak diucapkan dan gampang diingat. Belah bambu bermakna membelah bambu dengan satu bagian dipijak dan satu lagi diangkat kalau dalam istilah Minang bisa disebut MAHIDUIKAN DAMA AWAK BAPADAM DAMA URANG.

Bila dikaitkan dengan politik boleh dikatakan politik belah bambu identik dengan politik pecah belah. Politik belah bambu sering berhasil dalam sejarah panjang politik dunia, telah di praktikan semasa Julius Ceasar hingga tewasnya Benazir Bhuto.

Periode devide et impera Belanda sukses menjajah indonesia 350 tahun, hingga konflik bersenjata di Aceh. Sampai pembunuhan Munir.

Praktek seperti inilah yang mengotori dunia politik, politik dimaknai hanya sekedar cara merebut kekuasaan dengan politik uang, pembajakan, intrik sabotase dan konspirasi. 

Bahkan politik belah bambu sampai merambah ke bisnis yang berkaitan dengan pedagang kecil. Seharusnya kalau itu bisnis murni tidak sepantasnya para pengambil kebijakan melakukan "Politik Bisnis Belah Bambu".

Padahal kemuliaan politik merupakan bentuk ekspresi manusia dalam menyalurkan ide, pemikiran dan tindakan untuk kepentingan mensejahterakan rakyat.

Hati-hati melakukan belah bambu, karena bisa mengakibatkan pembelahnya terluka. Semakin sempurna hasil karya konspirasi, sesungguhnya orang yang paling tidak terduga yang harus diwaspadai.

*Evi Yandri Rajo Budiman adalah Ketua Forum Komunikasi Anak Nagari Pauh IX Kecamatan Kurani, Kota Padang dan salah seorang pelaku usaha ritel di Sumatera Barat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »