Pesta Pernikahan Winda dan Joe Hadirkan Pandeka se Pauh IX, Emzalmi: Saya Teringat Masa Kecil

Pesta Pernikahan Winda dan Joe Hadirkan Pandeka se Pauh IX, Emzalmi: Saya Teringat Masa Kecil
BENTENGSUMBAR.COM - Ada yang istimewa di pesta pernikahan Ns. Winda Hesti Roza, S. Kep., dan Yohanes Suis, A. Md. Kep., yang digelar pada Sabtu, 29 Juli 2017 malam. Biasanya, pesta pernikahan di malam Minggu dimeriahkan orgen tunggal atau nasyid, namun pada pesta pernikan Winda dan Joe malah dimeriahkan kesenian tradisional Minangkabau. 

"Ini pesta pernikahan yang unik, karena dimeriahkan oleh kesenian tradisional Minangkabau. Tak hanya randai, tari piring, tari babuai, namun juga atraksi pencak silat dari berbagai sasaran yang ada di Kenagarian Pauh IX Kecamatan Kuranji ini," ungkap Erman Jamal, Ketua IPSI Kecamatan Kuranji yang membawakan acara malam itu. 

Melihat pertunjukan kesenian tradisional Minangkabau, terutama para Pandeka Silek yang unjuk kebolehan jurus-jurus silat yang mematikan, para undangan yang hadir merasa terpukau. Mereka meresa disuguhkan budana Minang yang sudah lama hilang di setiap pesta pernikahan di daerah ini. 

"Pesta pernikahan ini memang beda dengan yang lain. Biasanya kita dipertontonkan pertunjukan orgen tunggal dengan penyanyi super seksi atau nasyid yang kearab-araban, tapi malam ini, kita disuguhkan beragam kesenian Minangkabau," ujar Zulkifli, Ketua Forum Kelompok Siaga Bencana (KSB) Kota Padang yang hadir malam itu. 

Bahkan, Zulkifli melakukan siaran langsung melalui jejaring sosial facebook. Ia merekam setiap atraksi pertunjukan. "Saya rekam langsung dan saya siarkan ke facebook. Ini budaya lama yang sudah mulai hilang dan dimunculkan kembali pada pesta pernikahan Winda dan Joe ini," cakapnya. 

Wawako Teringat Masa Kecil

Tak hanya Zulkifli dan undangan lainnya saja yang berdecak kagum. Bahkan, Wakil Walikota Padang H Emzalmi Zaini yang hadir di penghujung malam di lokasi pesta juga dibuat terkagum-kagum.

"Saya teringat masa kecil saya ketika melihat ketangkasan anak-anak kita memainkan jurus silat. Dulu, saya juga belajar silat. Saya tidur di surau dulu, disamping belajar mengaji, kami juga diajarkan silat. Bukan orang Minangkabau namanya jika tidak pandai mengaji dan silat," ungkap wawako. 

Ia mengatakan, kesenian tradisional Minangkabau harus dilestarikan, sehingga tidak hilang dimakan zaman. Untuk itu, ia mengatakan, salah satu program yang bakal diusungnya bersama Desri Ayunda adalah pelestarian seni budaya Minangkabau.

"Mungkin bisik sudah kedengaran. Saya dan Pak Desri Ayunda akan maju berpasangan di Pilkada Kota Padang, Juni 2018. Nah, salah satu program yang akan kita usung, ya pelestarian seni budaya Minangkabau ini," tukuknya yang diamini oleh Evi Yandri Rajo Budiman, Ketua Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX Kecamatan Kuranji. 

(by)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »