Ambisi Donald Trump Hentikan Program Nuklir Korea Utara Dipatahkan Senator AS

Ambisi Donald Trump Hentikan Program Nuklir Korea Utara Dipatahkan Senator AS
BENTENGSUMBAR.COM - Hubungan Amerika Serikat dan Korea Utara kian memanas. Pemimpin negara diantara kedua belah pihak saling ancam mengancam, terkait program senjata nuklir Korea Utara. 

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan sanksi-sanksi baru terhadap para individu dan perusahaan yang menjalin usaha dengan Korea Utara sehubungan dengan program nuklirnya.

Presiden Trump mengatakan langkah ini ditempuh dengan tujuan untuk "memutus sumber-sumber pendapatan yang digunakan untuk mendanai usaha Korea Utara mengembangkan senjata paling mematikan yang pernah dikenal oleh manusia".

Sektor-sektor yang dijadikan sasaran adalah industri tekstil, perikanan, teknologi informasi dan manufaktur.

Guna menjalankan perintah eksekutif baru dengan sasaran akhir Korea Utara, Presiden Trump memberikan wewenang kepada Departemen Keuangan AS untuk memberikan sanksi-sanksi kepada perusahaan-perusahaan dan berbagai institusi keuangan yang menjalin bisnis dengan Korea Utara.

Di bagian lain, ia memuji Cina dengan mengatakan pemerintah negara itu telah memerintahkan bank-banknya menghentikan bisnis dengan Korea Utara.

Pengumuman Presiden Trump ini dikeluarkan setelah Presiden Korea Selatan Moon Jae-In berpidato di Sidang Umum Bangsa-Bangsa (PBB). Disebutkan dalam pidatonya bahwa Korea Selatan tidak ingin Korea Utara runtuh tetapi negara tetangga itu harus menghentikan program nuklirnya dan kembali ke meja perundingan.

Korea Utara sudah dikenai sanksi-sanksi baru oleh PBB menyusul uji coba nuklir yang terbaru.

Uji coba nuklir dan balistik yang dilakukan oleh Korea Utara meningkatkan ketegangan selama beberapa minggu terakhir. Meskipun mendapat tekanan internasional, Korea Utara terus melakukan uji coba.

Dalam pidato di Sidang Umum PBB pada Selasa, 19 September 2019 lalu, Presiden Trump berjanji untuk "menghancurkan secara total" Korea Utara jika negara itu mengancam Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.

Namun Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho menyamakan pidato Presiden AS bagai 'gonggongan anjing.' Dikatakannya, "Ada pepatah yang menyatakan: 'Biarlah anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu'."

Sejumlah senator AS telah sepakat dengan penilaian badan intelijen Amerika bahwa Amerika Serikat tidak dapat berbuat banyak untuk memaksa Korea Utara agar menghentikan program senjata nuklirnya, sebuah laporan mengatakan.

Seorang pejabat tinggi Departemen Luar Negeri AS mengakui dalam sebuah pertemuan dengan para senator pada hari Kamis, 28 September 2017 bahwa badan-badan intelijen AS percaya Korea Utara tidak akan pernah menghentikan program nuklirnya, menurut The Associated Press.

Susan Thornton, asisten menteri luar negeri untuk Asia Timur dan Pasifik, mengatakan bahwa Departemen Luar Negeri dan beberapa agen federal "menguji" kesimpulan badan intelijen terhadap Korea Utara.

(by/bbc.com/islamtimes.org)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »