PDIP 'Pede' Tak Bakal Ditinggal Pemilih Islam

PDIP 'Pede' Tak Bakal Ditinggal Pemilih Islam
BENTENGSUMBAR. COM - Perppu No 2 Tahun 2017 yang merupakan perubahan dari Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2013 telah disahkan sebagai UU melalui Sidang Paripurna DPR pada Selasa, 24 Oktober 2017‎ lalu.

Beragam kecaman pun bermunculan, utamanya dari Ormas Islam yang kecewa berat dengan putusan tersebut. Bahkan, mereka menyerukan kepada masyarakat, utamanya umat Islam untuk tidak memilih Partai Politik yang mendukung 'Perppu kontroversial' tersebut.

Sebagai salah satu Parpol yang mendukung Perppu itu, PDI Perjuangan mengaku tak khawatir dengan hal tersebut. Melalui Sekjennya, Partai berlogo Banteng itu tetap optimis mendapat dukungan ‎dari suara umat Islam yang merupakan suara mayoritas di negara ini.

"Lho, PDI Perjuangan sendiri lebih dari 85 persen pendukungnya basis Muslim ‎yang membangun peradaban," ujar Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto di Markas Partainya, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, dilansir dari Kricom.id, Sabtu, 28 Oktober 2017.

Hasto mengklaim partainya meneladami pemikiran-pemikiran tokoh Islam yang ada di Nusantara. Misalnya, pemikiran Pendiri Sarekat Islam, Haji Umar Said Cokroaminoto, Pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan, ataupun Kiai-kiai Nahdlatul Ulama (NU).

"‎Dimana PDI Perjuangan betul-betul membumikan bagaimana pemikiran dari Haji Umar Said Cokroaminoto, KH Ahmad Dahlan, NU yang terus berdialektika dalam semangat kebangsaan kita untuk Indonesia Raya," kata Hasto.

Karenanya, Hasto menuding isu yang menyebut PDI Perjuangan bakal ditinggal pemilih Islam hanyalah strategi kampanye dari para lawan politiknya yang menolak Perppu tersebut.

Pasalnya, dia mengklaim ‎bahwa berdasarkan hasil survei, kepercayaan rakyat kepada Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu terbilang cukup tinggi.

"‎Karena itulah PDI Perjuangan berdiri atas dasar pertimbangan ideologi Pancasila. Sehingga setiap keputusan tentu membawa implikasi elektoral dan pilihan PDI Perjuangan setia pada Pancasila itu," ungkap Hasto.

"Karena bagaimana mungkin PDI Perjuangan bersama NU bisa membiarkan ada ormas yang nyata-nyata bertentangan dengan Pancasila? nyata-nyata ingin mendirikan sistem pemerintahan yang berbeda dengan konstitusi? masa dibiarkan," tandasnya.

(ibnu)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »