Pada turnamen untuk kelompok usia 10-17 tahun ini, Gonzales datang bukan hanya sebagai pihak penyelenggara. Tapi juga menjadi pelatih pribadi untuk anak ketiganya, Fernando Gonzales. Sang putra bermain untuk kelompok usia 12 tahun bersama tim tuan rumah SSB Kalisurak, Malang.
Fernando terlibat dalam turnamen ini secara mendadak. Dia sempat kaget saat harus langsung berganti kostum dan bermain tanpa melakukan persiapan lebih dulu. Tapi setelah dirayu oleh Gonzales dan kakaknya, Michael, dia akhirnya mau bermain.
”Nando (sapaan Fernando) tadi mendadak diminta untuk bermain di tim SSB Kalisurak. Karena tidak ada persiapan khusus, dia main kurang maksimal di pertandingan pertama tadi,” kata Gonzales.
Di pertandingan pertama, tim yang diperkuat Nando menelan kekalahan telak 0-3. Sang penerus Gonzales juga tidak bisa berbuat banyak karena belum mengenal rekan-rekannya.
Kadang dia harus turun sebagai gelandang. Tapi beberapa momen dia maju sebagai striker. ”Tadi sempat bingung juga di lapangan. Masih belum kenal jadi susah untuk komunikasi,” kata Nando yang tahun ini genap berusia 12 tahun.
Melihat anaknya agak tegang, Gonzales sempat mencairkan suasana dengan guyonannya. “Nando mungkin kesulitan bahasa. Seperti pemain asing. Hehe. Tapi kalau mau jadi pemain bagus, syarat pertama bagi dia harus menurunkan berat badan. Dan dia sudah berjanji siap melakukan itu,” kata Gonzales.
Selama ini Nando dilatih secara privat oleh Gonzales di lapangan dekat kediamannya di Malang. Tapi, sebelumnya dia pernah bergabung dengan SSB di Malang.
”Dulu waktu pertama datang ke Malang, Nando pernah gabung SSB dan ikut turnamen juga. Ke depan dia mau lebih serius untuk jadi pemain sepakbola. Tapi saya tidak paksa dia mau gabung dengan SSB atau klub mana,” kata Cristian Gonzales.
(Sumber: bola.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »