Amien Tuding Akuisisi Freeport Bohong, Ngabalin: Siapkan Data Pak Tua

Amien Tuding Akuisisi Freeport Bohong, Ngabalin: Siapkan Data Pak Tua
BENTENGSUMBAR. COM - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menghadiri acara halalbihalal Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia di Jakarta Pusat. Dalam kesempatan itu, dia menyinggung kondisi bangsa hingga soal Freeport.

Amien Rais awalnya berbicara tentang kondisi bangsa dan kepemimpinan. Dia menyebut bangsa Indonesia dewasa ini memerlukan sebuah upaya yang konstruksi sosial. 

"Kiranya tidak berlebihan bila dikatakan saat ini bangsa Indonesia sudah mengalami krisis eksistensial, jadi mungkin keberadaan bangsa kita ini sesungguhnya amat sangat kritis sekarang ini," ujarnya.

Karena itu, lanjutnya, perlu ada pemimpin baru yang memahami masalah bangsa dengan baik, paham cara mengatasinya, serta punya keberanian untuk melakukan perubahan atau perbaikan yang dibutuhkan.

"Saudara, saya kira kondisi pemimpin sebuah negara tentu paham masalah dengan bagus, kemudian punya keberanian. Kalau cuma paham masalah tapi tidak punya keberanian, itu jadi bangsa kemayu," ucapnya.

Amien lalu menyinggung pemerintah yang baru saja menyepakati akuisisi 51 persen saham PT Freeport Indonesia. Menurut Amien, hal itu hanya sebuah kebohongan.

"Seolah-olah kita sudah senang karena Freeport kembali ke tangan Ibu Pertiwi. Buat saya, itu hanya, maaf, bohong-bohongan, karena operasional masih mereka, semuanya masih mereka. Gitu," kata Amien di lokasi acara di aula Masjid Al-Furqon, Jakarta Pusat, Sabtu, 14 Juli 2018.

Namun Amien tidak mau melanjutkan ucapannya soal Freeport itu. "Saya tidak ingin mendalami ini karena ada yang lebih ahli, nanti saya bisa keliru," ujarnya.

Komentar Keras Ngabalin

Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin menanggapi pernyataan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais yang menyebut akuisisi saham PT Freeport Indonesia (PTFI) hanya bohong. Dia menantang Amien menunjukkan data-data jika bicara.

"Suruh saja cari jalan agar pak tua itu siapkan data-datanya yang benar kalau tunjuk batang hidung kementerian ESDM dan pemerintah Indonesia itu bohong soal kepemilikan saham Indonesia itu 51%," kata Ngabalin saat dihubungi detikcom, Sabtu, 14 Juli 2018.

"Kalau Pak Amien mau menaikkan popularitasnya sebagai calon presiden dan atau mau menaikan elektabilitasnya sebagai calon presiden "taksi" tidak usah dengan cara memfitnah dan menyebarkan kebencian pada pemerintah," sambungnya.

Ngabalin mengatakan, pernyataan-pernyataan Amien selama ini yang menyerang pemerintah sama sekali tidak berbasis data. Ngabalin menilai Amien justru menjatuhkan kredibilitasnya sebagai tokoh karena berpolitik dengan cara yang tidak lazim.

Ngabalin mengaku sedang berada di Yogyakarta mendampingi Presiden Jokowi kunjungan kerja. Dia menyebut, warga Yogya banyak yang memberi dukungan kepada Jokowi, berbeda dengan sikap Amien Rais.

"Tidak jarang mereka ada yang mengomentari dan memberi dukungan 'kami dukung pak Jokowi juga setelah sorban Ngabalin ada di Istana', 'lawan pak tua itu mas Ngabalin'. Saya tanya siapa pak tua yang njenengan maksudkan 'ya siapa lagi kalau bukan calon presiden "taksi" nama saya Rais nggak pakai Rais'. Oh saya baru tahu kalau pak tua itu Amien Rais maksudnya," sindir Ngabalin.

Ngabalin kemudian menantang Amien. Dia meminta Amien menunjukkan data-data karena berani menyebut akuisisi saham PTFI oleh pemerintah hanya bohong.

"Pak Amien Rais saya tunggu Anda di mana saja Pak Amien Rais mau serahkan kepada saya tentang data dan dokumen Anda yang benar tentang bohongnya pemerintah atas kepemilikan saham 51% Indonesia," ujarnya.

Ngabalin mengatakan, sebaiknya Amien tidak usah menyerang pemerintah dengan menyebarkan fitnah.

"Bagi saya masa sih seorang Amin Rais menutup mata dan gelapnya hati dan pikirnya bahwa selama selama 50 tahun berjalan dari Indonesia hanya memiliki saham 9,36% dan pada tahun 2018 di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi mengontrol dan mengintruksikan langsung renegosiasi 2018 ini Indonesia berhasil menjadikan freeport sebagai saham matoritas," jelasnya.

"Masa sih seorang Amin Rais tega membohongi majelis pengajian saat berceramah dengan memutarbalikkan fakta-fakta yang ada. Tolong kabari, salam CEO Freeport-McMoRan, Richard Adkerson ke Amin Rais dengan pernyataan "saya pikir ini adalah langkah yang sangat positif, kami telah bekerja sama beberapa bulan terakhir untuk memenuhi instruksi Presiden Widodo kepada kami, untuk menemukan win-win solution." Bilang sama Amien Rais fitnah dan cacianmu telah dimaafkan oleh Presiden Joko Widodo. Salam dari saya Ali Mocthar Ngabalin," sambungnya. 

Keheranan PDIP

PDIP heran Amien seolah tak percaya lagi pada kemampuan Indonesia.

"Saya justru heran, Pak Amien seperti dan seolah mulai hilang kepercayaan kepada kemampuan bangsa sendiri. Tidak percaya kepada semangat para penyelenggara negara," kata Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno kepada detikcom, Sabtu, 14 Juli 2018.

"Meragukan jalan Trisakti, kehendak kuat untuk berdaulat, berdikari, berkepribadian, kepada segenap komponen bangsa," imbuhnya.

Hendrawan kemudian menjelaskan soal divestasi saham PTFI itu. Dia membenarkan bahwa sejauh ini proses divestasi itu masih dalam tahap pembahasan pokok perjanjian. Namun hal itu, menurut Hendrawan, juga perlu diapresiasi sebagai sebuah kemajuan.

"Benar, yang dilakukan baru pokok-pokok perjanjian yang pada saatnya ditindaklanjuti dengan transaksi. Namun harus diapresiasi karena ada kemajuan dalam negosiasi," jelas Hendrawan.

Dia mengatakan tidak mungkin proses akuisisi PTFI itu terjadi dalam sekejap. Transisi akuisisi saham PTFI itu, sebut Hendrawan, juga mempertimbangkan kepentingan banyak pihak.

"Kalau inginnya 'sak dek sak nyet', seketika simsalabim, tentu tidak masuk akal. Apa Amien Rais berpikiran mengelola negara pakai ilmu gaib?" tukas Hendrawan.

"Transisi akuisisi ini harus berjalan sesuai dengan kepentingan para pihak. Jadi harus 'win-win'. Pergantian kepemilikan tidak boleh mengganggu operasi dan kinerja korporasi," tuturnya.

(Sumber: detik.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »