Ancaman Serius PKS untuk Gerindra: Prabowo Kita Bikin Jomblo Kan Bisa Juga

Ancaman Serius PKS untuk Gerindra: Prabowo Kita Bikin Jomblo Kan Bisa Juga
BENTENGSUMBAR. COM - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sepertinya tak hanya gertak sambal bakal hengkang dari koalisi pengusung Prabowo Subianto.

Hal itu dipicu kedatangan Partai Demokrat yang datang dengan sinyal kuat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres.

Anggota Majelis Pertimbangan Pusat PKS Refrizal mengingatkan, komunikasi antara Prabowo dengan PKS sudah berjalan lama.

Tak hanya itu, pantauan intensif juga dilakukan pada komunikasi Prabowo-SBY dan SBY dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

“Kami ingin membahas agenda kebangsaan lima tahun ke depan, nanti setelah itu baru bicara calonnya,” kata Refrizal.

Kendati demikian, PKS meyakini orang yang bakal dipilih mantan menantu Presiden Soeharto sebagai cawapres adalah kader PKS.

Bahkan, pihaknya juga yakin PAN dan Demokrat bakal setuju dengan cawapres dari PKS.

“Pak SBY kan sudah menyatakan tidak harus AHY menjadi calon (cawapres),” kata anggota Fraksi PKS tiga periode itu.

Lebih lanjut, pihaknya yakin Prabowo adalah orang yang memiliki loyalitas.

Hal itu sejalan dengan pihaknya yang menolak rayuan pihak lain untuk meninggalkan Prabowo.

“Kalau Prabowo kita bikin jomblo kan bisa juga. Tapi PKS tidak mau seperti itu,” sindirnya.

“Jadi kami kawan lama lima tahun, tiba-tiba last minute kita tinggalkan, tidak biasa lah,” ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Hidayat Nur Wahid mengisyaratkan pihaknya siap mengakhiri kebersamaan dengan Gerindra.

Hal itu ditengarai menguatnya sinyal Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jadi cawapres Prabowo Subianto.

Meski begitu, Hidayat juga menegaskan tak akan bergabung dengan koalisi Joko Widodo (Jokowi).

“Secara prinsip sampai hari ini adalah #2019GantiPresiden,” kata Hidayat di gedung parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 27 Juli 2018.

Akan tetapi, Hidayat menekankan, pihaknya juga masih mengkaji berbagai opsi yang muncul.

Termasuk apakah akan tetap bersama Prabowo atau membentuk poros ketiga.

Peluang itu terbuka sebelum pendaftaran pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) secara resmi dilakukan 4-10 Agustus 2018.

“Maka segala kemungkinan masih bisa terjadi. Semuanya masih dalam komunikasi,” paparnya.

Dia mengatakan komunikasi PKS dengan Partai Gerindra maupun Partai Demokrat masih terus berjalan.

Kemarin, kata dia, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan meminta pertemuan dengan Presiden PKS Sohibul Iman.

Yang jelas, ujar dia, pihaknya juga masih menunggu keputusan atau pengumuman siapa cawapres yang akan digandeng Jokowi nanti.

“Apakah kemudian (PKS) juga akan menghadirkan kemungkinan poros ketiga itu juga semua perlu tunggu dengan sabar. Kan kata Pak Jokowi mbok sabar,” katanya.

(Sumber: pojoksatu.id)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »