Pengamat: Reuni 212 Tidak Hanya Gerakan Politik tapi Ideologi

Pengamat: Reuni 212 Tidak Hanya Gerakan Politik tapi Ideologi
BENTENGSUMBAR. COM - Pengamat politik Universitas Paramadina Toto Sugiarto menilai aksi 212 tidak hanya sekedar gerakan politik, melainkan ideologis. Sebab gerakan tersebut sudah mengarah terhadap ideologi tertentu.

Menurutnya aksi 212 sudah memobilisasi massa yang begitu besar khususnya bagi pemeluk agama Islam.

"Menurut saya 212 itu gerakan memanfaatkan nilai agama untuk kepentingan politik kekuasaan. Tidak hanya politik tapi ideologis. Karena yang disasar tidak hanya perhitungan politik, tapi nilai-nilai yang ditaklukan adalah rasa, emosi agar mengikuti kebenaran tertentu," kata Toto dalam diskusi bertajuk 'Gerakan 212 dan Pendidikan Politik Elektoral' di Ngopi Doloe, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Selasa, 4 Desember 2018.

Menurutnya ideologi Pancasila yang digagas pendiri bangsa tidak dipahami secara mendalam oleh masyarakat saat ini. Sehingga masyarakat mudah terpengaruhi dengan hadirnya ideologi baru.

"Ketika ada gerakan ideologi baru maka mudah masuk. Karena ideologi berhasil itu bisa mengubek-ngubek emosi masyarakat. Ini berbahaya karena berpotensi memecah bangsa, ini menyimpam bahaya laten," ungkap dia.

Dia mengatakan ideologi Pancasila harus terus dihidupkan dan ditanamkan kepada masyarakat Indonesia. Artinya Pancasila tidak hanya dipahami secara pemikiran tetapi juga tertanam dalam hati.

Ia menyakini ideologi sektoral atau agama tertentu tidak mungkin bisa hidup di tengah-tengah masyarakat yang beragam seperti Indonesia. Sehingga Pancasila harus terus dikampanyekan.

"Karena sejauh ini Pancalisa dipahami hanya kognitif saja tidak dalam rasa (hati). Kita harus menghidupakn merevitalisasi pancasila. Berbagai kampanye harus dilakukan. Ancaman sudah myata. Tentu harus ada respon terhadap itu," ujar Toto.

(Sumber: detik.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »