"Yang bilang korupsi sudah stadium empat tidak menghargai upaya pemerintah, kejaksaan, polisi, dan KPK untuk mencegah dan memberantas korupsi," kata Moeldoko dalam acara Diseminasi Strategi Nasional Penanganan Korupsi di Mandarin Oriental Hotel, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis, 20 Desember 2018.
Moeldoko membeberkan sejumlah upaya pemerintah dalam menekan angka korupsi. Ia mencontohkan penerapan e-tilang, e-bdugeting, e-planning, dan e-samsat. Penerapan sistem elektronik ini mempersempit upaya negosiasi yang berpotensi menjadi tindakan korupsi.
Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menerbitkan Perpres Nomor 54 Tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi. Pemerintah juga menerbitkan Peraturan Pemerintah tentang Hadiah Pelapor Tipikor.
Pemerintah juga menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Swiss untuk mengejar uang haram yang dilarikan ke luar negeri. Karena, sejumlah bank di Swiss diduga kerap dipilih koruptor untuk menyimpang duit.
"Ada hasilnya tidak? Saya akan sampaikan hasilnya positif. London Corruption Studies mengatakan Indonesia merupakan negara paling berkomitmen (dalam pemberantasan korupsi)," kata Moeldoko.
Masyarakat, kata Moeldoko, merasakan dampak penanganan korupsi ini. Ia tak menampik, korupsi masih ada, tapi tak sebanyak dulu.
"Diskusi korupsi ramai di media dan elite, tapi masyarakat makin percaya dengan pemerintah," ujarnya.
Sejumlah survei pun menunjukkan angka korupsi terus turun. Mantan Panglima TNI ini menegaskan pemerintah akan terus berusaha menurunkan angka korupsi itu.
"Hasil ini dibarengi dengan pandangan masyarakat upaya penanganan korupsi makin efektif," pungkas Moeldoko.
(Sumber: medcom.id)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »
