Mengintip Juru 'Poles' Jokowi-Ma'ruf Jelang Debat Capres

Mengintip Juru 'Poles' Jokowi-Ma'ruf Jelang Debat Capres
BENTENGSUMBAR. COM - Tahapan Pemilihan Presiden 2019 memasuki agenda debat para kandidat. Komisi Pemilihan Umum menyiapkan lima kali sesi debat. Debat Capres perdana akan dihelat di Hotel Bidakara, Jakarta pada 17 Januari 2019.

Dalam debat ini, dua kandidat calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto- Sandiaga Uno untuk pertama kalinya beradu gagasan di atas panggung resmi. Mereka akan 'menjual' gagasan dan program 5 tahun ke depan di bidang hukum, HAM, korupsi dan terorisme.

Kedua kubu sama-sama sudah menyiapkan barisan dan bekerja maksimal. Dari kubu paslon petahana, langkah awal yang disiapkan TKN adalah membentuk tim khusus debat. Mereka ini adalah orang-orang di balik penampilan Jokowi-Ma'ruf selama debat. TKN tidak menunjuk tokoh khusus untuk menjadi mentor debat layaknya Susilo Bambang Yudhoyono di koalisi Prabowo-Sandi.

"Untuk melakukan pemolesan itu mulai dari tim materi sampai dengan komunikasi politik yang memang sehari-hari bertugas melakukan komunikasi politik di luar paslon untuk menyampaikan konten-konten material yang diteruskan kepada seluruh TKN tetapi juga hari ini mereka secara khusus diberikan penugasan untuk mempersiapkan penampilan Jokowi-Ma'ruf," kata Anggota Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, M Romahurmuziy saat dikonfirmasi.

Sederet nama tokoh dari berbagai kalangan dan latarbelakang dilibatkan memoles Jokowi-Ma'ruf. Baik dari unsur timses, profesional hingga menteri Kabinet Kerja. Tim ini beranggotakan 22 orang, 13 diantaranya diungkap ke publik. Tim ini tergabung dari 3 direktorat di struktur TKN. Yakni Direktorat Komunikasi Politik, Direktorat Konten, dan Direktorat Program.

Mereka adalah tiga eks presenter televisi, Tina Talisa, Meutya Hafid dan Putra Nababan. Mereka bertugas mengatur gesture, gaya bicara, retorika dan hingga efektivitas waktu Jokowi-Ma'ruf menyampaikan pernyataan di atas panggung.

Dari kalangan politisi seperti Plt Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Rizal Mallarangeng, Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding, Ketua DPP PKB Lukman Edy hingga Politikus PDIP Aria Bima.

Kemudian, ada juga nama-nama dari kalangan milenial seperti Fiki Satari dan Ipang Wahid. Serta Direktur Pemberitaan MNC TV nonaktif Arya Sinulingga dan Pemimpin Redaksi Media Indonesia nonaktif Usman Kansong. Kemudian ada pula nama praktisi komunikasi Rizal Mustary dan Riza Primadi yang bertugas sebagai pengarah debat.

Keseluruhan anggota tim masuk dalam struktur TKN. Ada empat direktorat yang terlibat dalam tim persiapan debat yakni: Direktorat Komunikasi Politik, Direktorat Konten, Direktorat Kampanye dan Direktorat Program.

"Tugasnya mengisi konten, mengisi konten dari segi penampilan kita bikin simulasi debat," kata kata Usman ketika dihubungi.

Selain tim dari TKN, Jokowi-Ma'ruf juga dibantu pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra dan mantan Ketua MK Mahfud MD. Kedua tokoh ini tergabung dalam tim pakar yang bertugas untuk mempersiapkan berbagai masukan materi debat. Kabar kedua tokoh membantu paslon nomor urut 01 juga dibenarkan oleh Usman.

Tak hanya dua nama itu, Guru Besar Ilmu Hukum Pidana Universitas Gajah Mada Edward Omar Sharif (Eddy Hiariej) juga dilibatkan menjadi salah satu pakar. Tugasnya sama, menggodok materi persiapan debat untuk Jokowi-Ma'ruf.

Yusril dan Mahfud secara aktif memberikan masukan dan pandangan terkait masalah penegakan hukum dan HAM. Hanya saja, TKN tak memasukkan Yusril dan Mahfud ke dalam tim debat.

"Enggak-enggak dimasukin. Kalau dalam tim tidak ada, tapi kalau kita yang minta ya, kita belum minta ke mereka. Tapi mereka relatif independen," ungkapnya.

Barisan Para Menteri

Dalam menunjang materi debat yang akan disampaikan, Jokowi-Ma'ruf juga mengandalkan para menteri Kabinet Kerja. Para menteri dan kepala lembaga berperan menyajikan data-data terkait capaian kinerja Jokowi-Jusuf Kalla dalam 4,5 tahun terakhir. Hal ini untuk memastikan semua pernyataan yang disampaikan Jokowi-Ma'ruf di debat berbasis data.

"Oh data itu bisa darimana saja. Kalaupun dari menteri kan enggak apa-apa itu kan data publik terbuka lihat saja di websitenya. Kalau pencapaian-pencapaian pasti kan dari kementerian dan lembaga. Dari simulasi oh kemungkinan ini akan ditanya," ungkap dia.

Tim Layar Kaca

Penampilan Jokowi-Ma'ruf di panggung debat akan didukung oleh tim atau jubir khusus debat. Wajah-wajah para jubir ini akan menghiasi layar kaca dan lini massa untuk menjelaskan kembali paparan dari Jokowi-Ma'ruf sebelum dan sesudah debat capres.

Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Ma'ruf ini membeberkan nama-nama yang terlibat dalam tim 'layar kaca' paslon 01. Diantaranya, Politisi PDIP Adian Napitupulu, Budiman Sudjatmiko, Politisi Golkar Ace Hasan Syadzily, Meutya Hafid, Politisi NasDem Irma Suryani Chaniago, Akbar Faisal dan Taufiqulhadi. Ada pula nama politisi muda asal PSI, Tsamara Amany dan Rian Ernest.

"Untuk jubir ya saya tidak hafal karena banyak, ada kayak kang Ace yang biasa tampil di TV. Ada Irma, Budiman, Tsamara. Itu kan berlapisnya tidak semua akan masuk di TV pas debat itu. Tergantung TV itu pas debat minta berapa, misal ada Metro TV minta 3, 1 debat itu, ada TV minta dua minta 1 jadi kita siapkan saja," tutupnya.

(Source: merdeka.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »