Tersangka Makar, Diam-diam Kivlan Zein Kirim Surat ke Menhan, Minta Perlindungan

Tersangka Makar, Diam-diam Kivlan Zein Kirim Surat ke Menhan, Minta Perlindungan
BENTENGSUMBAR.COM - Usai ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan makar, Kivla Zein diam-diam berkirim surat kepada Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu.

Dalam surat tersebut, Kivlan Zein meminta perlindungan kepada Menhan karena merasa kondisi saat ini sangat tidak kondusif.

Demikian diungkap pengacara mantan Kepala Staf Kostrad itu, Muhammad Yuntri kepada JawaPos.com, (Grup PojokSatu.id), Rabu, 12 Juni 2019.

“Kami mengajukan itu (perlindungan untuk Kivlan Zen ke Menhan). Kami kan ada tim,” ungkapn Yuntri.

Akan tetapi, Yuntri tak bisa menjelaskan lebih lanjut terkait surat dimaksud.

“Saya sendiri masih di Bandung, diambil alih rekan saya. Intinya iya,” lanjutnya membernarkan.

Menurut Yuntri, permohonan perlidungan itu diajukan untuk mengatisipasi hal-hal buruk yang terjadi, dengan cara meminta perlindungan kepada Ryamizard Ryacudu.

“Kalau perlindungan kepada institusi terkait (Kemenhan), karena beliau juga militer. Beliau juga melihat status kondisinya enggak kondusif memang sebenarnya,” katanya.

Yuntri mengklaim, kliennya pernah mendapat ancaman pembunuhan dalam kasus dugaan makar yang menjeratnya itu.

Ia menyatakan, salah satu satu tersangka makar, HK alias Iwan pernah menyampaikan kepada Kivlan bahwa ada pihak yang ingin membunuh Kivlan.

“Awalnya I cerita di bulan Maret, dia mengatakan ada rencana pembunuhan kepada Pak Kivlan dari orang ini, itu,” katanya tanpa menyebut nama dimaksud.

Sebelumnya, polisi akan mendalami kasus dugaan perencanaan pembunuhan terhadap empat pejabat tinggi negara dan satu pimpinan lembaga survei.

Hingga saat ini, korps baju coklat itu masih mendalami motif Kivlan Zein dalam kasus tersebut.

“Apa motifnya masih terus akan kita terus dalami,” kata Kabag Penum Mabes Polri Kombes Asep di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (12/6).

Asep mengungkapkan, sejauh ini penyidik masih fokus dalam penyelidikan kepemilikan senjata api.

“Tetapi pada proses penyidikan ini lebih tentang kepemilikan senpi ilegal,” jelas Asep.

Kivlan diduga menjadi dalang rencana pembunuhan empat tokoh nasional dan satu pimpinan lembaga survei.

Kelima target itu adalah Menko Polhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan, Kepala BIN Budi Gunawan.

Juga Stafsus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere dan Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya.

(Source: pojoksatu.id)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »