Cerita Habibie Salat di Gereja dan Bertemu Romo Asal Indonesia Saat Studi di Jerman

Cerita Habibie Salat di Gereja dan Bertemu Romo Asal Indonesia Saat Studi di Jerman
BENTENGSUMBAR.COM - Banyak kenangan yang dibagikan BJ Habibie saat dia mengenyam pendidikan di Jerman. Selama 1955-1973, berada di Jerman, putra pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA Tuti Marini Puspowardojo itu berkisah tentang pengalamannya harus menepi ke gereja, khususnya saat-saat dia sangat ingat kedua orangtuanya di Tanah Air.

Ditemani alunan musik gereja dan kicauan burung gereja, Rudi Habibie, panggilan akrab dia saat itu, berdoa dengan cara Islam di dalam gereja.

"Di sana (Jerman), tidak ada masjid atau pun musala karena mayoritas warga di sana beragama Katolik. Sehingga sangat sulit bagi saya  menemukan tempat beribadah dan mengadu kepada Tuhan," kata Habibie melalui video singkat yang viral di media sosial, Kamis, 12 September 2019.

Habibie muda berkisah, ia yang ingin sekali menenangkan diri dan ingin mengadu kepada Tuhan terutama saat kerinduannya membuncah pada kedua orangtuanya di tanah air, akhirnya nekat masuk ke dalam Gereja.

"Saya akhirnya ke gereja lalu saya berkata, 'Ya Allah, Tuhan Yang Maha Esa, gedung ini dibuat oleh manusia yang mencintai-Mu dan saya juga mencintai-Mu. Perkenankan saya untuk masuk dan berdoa dengan cara saya sendiri. Saya ingin berdoa untuk keluarga dan bangsa saya yang saya tinggalkan di Indonesia,” kata Habibie.

Kemudian, dia memutuskan masuk ke dalam gedung gereja itu dan memilih untuk berdiri di bangku barisan belakang gereja dekat tempat pembakaran lilin.

"Ada alunan musik gereja. Dan saya akhirnya menunaikan salat di gereja," kenang dia.

Selain video singkat tersebut, juga beredar narasi percakapan Habibie dengan Romo Mangunwijaya di media sosial yang diposting oleh netizen

Berikut kisahnya:

Kisah Habibie sholat di gereja Jerman dan ketemu YB Mangunwijaya

Rudy cukup penasaran kenapa laki-laki itu bisa berkhotbah di depan, padahal dia anak baru. Bagaimana bisa orang Indonesia disuruh memimpin ibadah untuk umat di Jerman?

Romo Mangun tersenyum saja melihat Rudy shalat di pojok belakang gereja. Biasanya Rudy menunggu sepi untuk shalat di gereja. Namun, karena hatinya sangat kacau pada saat itu, dia masuk saja walau sedang ada misa. Selesai ibadah, Romo Mangun menemui Rudy di belakang gereja.

"Lho, Mas Romo. Kok, kamu tadi di depan dan sekarang di sini?"

Romo Mangun hanya tertawa. "Ada juga saya yang bertanya, Rud. Mengapa kamu shalat di sini?"

"Sebelum Mas Romo ke sini, saya juga sudah sering shalat di sini. Aku menumpang saja, Mas. Aku butuh kedamaian Allah. Di sini, kan, tak ada masjid," jelas Rudy.

"Rudy ... Rudy ... Seandainya satu dunia ini sepertimu," Romo Mangun tersenyum.

"Seperti saya? Tukang ngotot maksudnya?"

"Bukan, tetapi orang yang selalu yakin kalau Tuhan adalah yang Maha Pengasih. Apa yang dibuatNya, segala cobaanNya, segala perbedaan di bumi, adalah bentuk cintaNya," jawab Romo Mangun. "Senang sekali melihat kamu nyaman berdoa di gereja dengan caramu sendiri. Ini justru bukti keimananmu tak mudah goyah, Rud."

Rudy terdiam. Dia menatap Romo sambil tersenyum, "Ah, Mas Romo ini bijak sekali, seperti pastor saja."

"Lho, selama ini kamu memanggil saya Romo, kan? Kok kaget kalau saya pastor?"

"Nama Mas itu 'Rama' kan? Romo?"

"Bukan! Saya ini 'romo' alias 'pastor'! Nama saya Y.B. Mangunwijaya. Romo itu panggilan untuk pastor dalam bahasa Jawa." Romo Mangun tertawa.

"Oooh, saya pikir 'Romo' itu panggilan 'Rama' dalam bahasa Jawa!"
... ... ...

("Rudy, Kisah Masa Muda Sang Visioner", Gina S. Noer, Halaman 218-219)

Presiden RI ke-3 tersebut, Rabu, 11 September 2019, telah berpulang di usianya yang ke-83 menemui Tuhan yang selalu dia rindukan. Selamat Jalan Guru Bangsa yang selalu menginspirasi.

(BY/MI)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »