Polisi Pastikan 2 Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Filipina adalah WNI

Polisi Pastikan 2 Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Filipina adalah WNI
BENTENGSUMBAR.COM - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan, hasil tes deoxyribonucleic acid (DNA) terhadap dua pelaku serangan bom bunuh diri di gereja Katolik di Pulau Jolo, Filipina Januari 2019, telah selesai.

Kedua bomber itu dipastikan sebagai RR dan UHS yang merupakan warga negara Indonesia (WNI). Kedua warga Sulawesi itu merupakan deportan dari Turki dan berafiliasi dengan ISIS.

“Hasil DNA-nya sudah keluar dan identik bahwa pelaku bom itu yang laki-laki atas nama RR dan yang perempuan adalah istrinya atas nama U. Tes DNA-nya identik dengan sampel DNA dari ayah dan ibu mereka,” kata Dedi, Jumat, 6 September 2019.

Dedi menuturkan, DNA kedua pelaku ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP). Nantinya secara teknis ahli Disaster Victim Investigation (DVI) dan DNA Polri yang akan menyampaikan kepada publik. "Kalau sudah hasil DNA keakuratannya 90 persen," katanya.

Kedua pelaku dikenali usai mendapatkan keterangan Yoga, tokoh JAD Kalimantan Timur yang ditangkap di Malaysia, Juni lalu.

Yoga adalah orang yang menggantikan Andi Basso sebagai jembatan penghubung jaringan teror Indonesia-Filipina dan berkedudukan di Malaysia.

Sementara itu, Andi Basso adalah warga Makassar yang diyakini ada di Filipina Selatan. Dia juga merupakan buron pengeboman gereja Oikuemene, di Samarinda pada November 2016 bersama Juanda dan kawan-kawan.

Andi juga diduga mengatur perjalanan Rullie dan Ulfa yang semasa hidup di Makassar berjualan nasi kuning itu.

Insiden ledakan dua bom di Gereja Jolo di Provinsi Sulu pada Minggu, 27 Januari 2019 merupakan bom bunuh diri yang dilakukan dua orang. Bom ganda tersebut telah menewaskan 22 orang dan melukai 100 orang lainnya.

(Source: vivanews)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »