BENTENGSUMBAR.COM - Detasemen Khusus 88 Antiteror masih melakukan pemeriksaan pada polisi wanita yang diduga terpapar paham radikalisme, Bripda Nesti.
"Itu masih didalami oleh pihak Densus. Sementara yang sudah dapat kita pahami, dia mempelajari dari media sosial," ujar Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol. Asep Adi Saputra di Mabes Polri, Jumat, 4 Oktober 2019.
Asep menduga, Bripda Nesti sudah terpapar radikalisme sejak setahun belakangan. Sebelumnya, yang bersangkutan pernah meninggalkan dinas tanpa izin.
"Dalam hal ini dia juga meninggalkan dinas tanpa izin. Mungkin, dalam satu tahun ini, dia sudah berproses," kata Asep.
Kepada Bripda Nesti, polisi telah melakukan pembinaan. Namun, Ia kembali menganut paham radikalisme.
"Selama pembinaan tersebut, dia terpapar kembali. Kemudian, sekitar minggu lalu, yang bersangkutan diamankan untuk yang kedua kali," imbuhnya.
"Disitu sudah upaya untuk mengembalikan lagi bagaimana pemahaman yang sejatinya sebagai anggota Polri. Harus taat kepada asas pemerintah. Negara kita menganut pancasila itu. Sebagai anggota Polri, dia harus kembali kepada nilai-nilai catur prasetya dan tribrata," tambahnya.
Saat dibina, Asep menyebutkan, Nesti mulai terlihat kembali jati dirinya sebagai anggota Polri. Namun, yang bersangkutan kembali mempelajari paham radikal.
"Kemudian beberapa saat dapat dievaluasi. Sudah mulai kembali kepada jati diri sebagai anggota Polri. Namun, setelah itu diberikan kesempatan, ternyata yang bersangkutan kembali aktif mempelajari paham radikal," ujarnya.
(Source: gatra.com)
"Itu masih didalami oleh pihak Densus. Sementara yang sudah dapat kita pahami, dia mempelajari dari media sosial," ujar Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol. Asep Adi Saputra di Mabes Polri, Jumat, 4 Oktober 2019.
Asep menduga, Bripda Nesti sudah terpapar radikalisme sejak setahun belakangan. Sebelumnya, yang bersangkutan pernah meninggalkan dinas tanpa izin.
"Dalam hal ini dia juga meninggalkan dinas tanpa izin. Mungkin, dalam satu tahun ini, dia sudah berproses," kata Asep.
Kepada Bripda Nesti, polisi telah melakukan pembinaan. Namun, Ia kembali menganut paham radikalisme.
"Selama pembinaan tersebut, dia terpapar kembali. Kemudian, sekitar minggu lalu, yang bersangkutan diamankan untuk yang kedua kali," imbuhnya.
"Disitu sudah upaya untuk mengembalikan lagi bagaimana pemahaman yang sejatinya sebagai anggota Polri. Harus taat kepada asas pemerintah. Negara kita menganut pancasila itu. Sebagai anggota Polri, dia harus kembali kepada nilai-nilai catur prasetya dan tribrata," tambahnya.
Saat dibina, Asep menyebutkan, Nesti mulai terlihat kembali jati dirinya sebagai anggota Polri. Namun, yang bersangkutan kembali mempelajari paham radikal.
"Kemudian beberapa saat dapat dievaluasi. Sudah mulai kembali kepada jati diri sebagai anggota Polri. Namun, setelah itu diberikan kesempatan, ternyata yang bersangkutan kembali aktif mempelajari paham radikal," ujarnya.
(Source: gatra.com)
Sebelumnya
« Prev Post
« Prev Post
Selanjutnya
Next Post »
Next Post »
Update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari BentengSumbar.com di Google News
Silahkan ikuti konten BentengSumbar.com di Instagram @bentengsumbar_official, Tiktok dan Helo Babe.
Anda juga dapat mengikuti update terbaru berita BentengSumbar.com melalui twitter: