Berawal dari Acara Alumni, Kegadisan Ku Direnggut, Hutang Dia Tinggalkan di Pundak Ku

Berawal dari Acara Alumni,  Kegadisan Ku Direnggut, Hutang Dia Tinggalkan di Pundak Ku
SEBUT saja nama saya Lani,  waktu itu saya masih gadis perawan,  sebelum saya mengenal Bram pada acara reuni sekolahan di tahun 2016.

Diacara alumnian itu,  Bram berpidato selaku ketua alumni sekolah.  Namun karena pidatonya tidak jelas maksudnya,  saya pun tidak respek dengan dia.

Namun, pengurus alumni yang lain meminta kami untuk meng-add akun facebook para senior,  maka terpaksa saya meng-add akun facebook Bram.

Dari sanalah petaka itu dimulai,  hubungan terlarang dua orang anak cucu Adam. Bram pun melancarkan jurus mautnya.

Mengeluarkan jurus rayuannya melalui chating di facebook.  Ia bercerita hal-hal buruk soal istrinya.  Soal rumah tangganya yang tidak harmonis, bahkan ia berniat akan menceraikan istrinya.

Bram mengaku kepada saya sebagai pengusaha sukses.  Namun, rumah tangganya tidak bahagia,  tidak sebanding dengan kesuksesannya sebagai pengusaha.

Bram pun mengungkapkan keinginannya untuk mengenal saya lebih dekat.  Karena waktu itu saya baru putus dengan pacar,  kondisi sedang galau,  akhirnya saya pun terayu.

Sejak itulah kami sering bertemu.  Kami jalan bersama,  keluar bersama,  tanpa sepengetahuan istri Bram.

Karena sering bertemu dan jalan bersama,  tumbuhlah rasa saling suka di antara kami.  Sampai akhirnya Bram mengajak saya melakukan hubungan di luar nikah.

Kami pun menginap di sebuah hotel.  Kami melakukan hubungan suami istri di luar ikatan suci pernikahan. Bram berhasil merenggut kegadisan ku.

Hubungan itu berkali-kali kami lakukan. Sampai akhirnya saya hamil.  Saya pun cemas, saya pun meminta Bram menikahi saya.

Tapi,  jangankan menikahi saya,  Bram malah memaksa saya menggugurkan janin dalam kandungan saya,  buah cinta Bram dengan saya.

Bram memaksa saya minum obat untuk menggugurkan kandungan saya.  Berkali-kali dia memaksa saya meminum obat itu, tapi janin yang berumur 1,5 bulan itu tidak juga mau keluar.

Akhirnya Bram membawa saya ke sebuah klinik.  Namun,  karena klinik mensyaratkan harus ada surat nikah,  Bram pun membuat surat nikah palsu untuk memuluskan niatnya.

Janin dalam kandungan saya dikorek.  Darah berbungkah keluar dari rahim saya. Saya menangis,  meratapi nasib janin yang tidak dikehendaki Bram itu.

Setelah kejadian itu,  Bram tetap mengajak saya jalan dan melakukan hubungan terlarang itu. Bahkan sampai empat tahun lamanya,  kami melakukannya.

(Bersambung)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »