Kemenkes Sebut 50 Persen Lebih Kasus Virus Corona Sudah Sembuh


BENTENGSUMBAR.COM - Juru Bicara Indonesia untuk Covid-19 Achmad Yurianto menegaskan pemeriksaan virus corona yang saat ini dilakukan Kemenkes bukan ditujukan untuk pengobatan. Sebab hingga saat ini, belum ditemukan obat untuk Covid-19.

"Tes virus Corona bukan untuk tujuan pengobatan. Karena kita belum punya obatnya," kata Yurianto di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu, 4 Maret 2020.

Tujuannya utama saat ini yakni untuk kepentingan kesehatan masyarakat. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui apakah yang bersangkutan, jika terbukti positif, telah menjadi sumber penularan.

"Oleh karena itu pelan-pelan kita harus meminta masyarakat memahami ini. Dia dites bukan tujuannya untuk, saya sakit, saya tidak sakit, tidak. Bagi kita kepentingannya adalah apakah dia menjadi sumber penularan. Karena konsekuensinya kalau positif, maka kita harus berpikir untuk tracking lagi dia sudah kontak dengan siapa. Ini akan bikin kluster baru lagi," jelas dia.

Dia pun menjelaskan bahwa mereka yang sudah terbukti positif dan sembuh tidak diberikan obat spesifik untuk menyembuhkan Covid-19. Kalau pun ada obat yang diberikan maka itu untuk mengatasi gejala klinis yang muncul.

"Karena positif pun obatnya sama saja. Karena sampai saat ini belum ada obatnya dan self limited. Tapi kita punya data bahwa 50 persen lebih sudah sembuh," urai dia.

"Kasus kita yang positif di Jepang, 9 itu sembuh juga enggak ada intervensi obat-obatan spesifik. Kalau sifatnya hanya suportif enggak ada masalah. Panas kasih obat panas. Lemas kasih obat kaku. Kurang vitamin, tambah vitamin dan seterusnya saja. Jadi kita tidak terlalu kemudian mengatakan spesifik ini obatnya. Itu sampai saat ini belum kita temukan," imbuhnya.

Hal ini mesti dipahami masyarakat agar tidak malah membuat hal-hal yang malah bikin repot. Misalnya dia mencontohkan ada perusahaan yang mensyaratkan surat bebas Corona.

"Ada beberapa perusahaan yang memprasyaratkan di surat bebas Corona. Ini kan menjadi repot lagi. Untuk apa surat bebas Corona. Ini akan menimbulkan permasalahan yang ribet untuk kita. Karena surat bebas Corona itu setelah diobservasi 14 hari enggak ada apa-apa sebenarnya bebas, tapi tidak pokoknya bebas Corona dinyatakan dengan pemeriksaan laboratorium. Ini kan jadi repot lagi. Karena itu kita tidak merekomendasikan ke arah sana," terang Yuri.

"Pada prinsipnya kalau dia tidak merasa sebagai kasus suspect ya untuk apa harus periksa itu. Toh diperiksa enggak diperiksa asal daya tahan tubuhnya bagus juga sembuh," tandasnya. 

(Sumber: Merdeka.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »