Bom Makassar, Pakar Minta Semua Intel Siaga: Balik ke Markas Segera!

BENTENGSUMBAR.COM - Pengamat intelijen dan terorisme Ridlwan Habib menyebutkan jika ancaman terorisme di Indonesia belum berakhir. Hal ini ditandai dengan pecahnya aksi bom bunuh diri di Makassar, pada sebuah gereja katedral.

Menurut Ridlwan, para teroris di Tanah Air sepertinya tengah merencanakan sesuatu, yakni berupaya menimbulkan kekacauan, bagian dari balas dendam, usai banyak anggota teroris ditangkapi secara massal pada tiga pekan terakhir oleh tim Densus 88.

Maka itu, dia pun meminta seluruh personel intelijen untuk merapatkan barisannya, untuk menyambut kemungkinan terburuk dari ancaman balas dendam para kelompok teror ini, pasca terjadinya bom Makassar

Akibat beramal tanpa tuntunan

“Memang belum berakhir terorisme di Indonesia. Walau era pandemi dan era corona ini datang, tetapi ancamannya belum berakhir. Lihat ini Siaga 1, merah menyala di alarm kita, semua personel intelijen harus kembali ke markas, walau mereka sedang liburan. Supaya tak ada serangan balasan dan susulan di tempat lain,” kata Ridlwan dikutip live di Kompas TV, Minggu 28 Maret 2021.

Sejauh ini, Ridlwan meyakini sebenarnya deteksi sudah dilakukan dengan baik, melibatkan pihak intelijen, Densus 88, dan pihak lain. Itu bisa dilihat dari statistik pergerakan mereka di mana dalam tiga pekan terakhir gencar menangkapi para pelaku teror di berbagai wilayah di Indonesia.

Di satu sisi, jumlah para teror ini cukup banyak, dan jaringannya tersebar di banyak kota di Indonesia. Maka itu, sebelum lebih banyak anggotanya yang ditangkapi, para pelaku teror kemudian memilih melakukan aksinya terlebih dahulu.

“Jadi sebelum ditangkap mereka nyerang duluan, adu cepat antara aparat dean kelompok ini.”

Lebih jauh, kelompok teror ini dianggap Ridwan sengaja melakukan aksi bom bunuh diri di Makassar dengan sejumlah perhitungan. Kata Ridlwan, dalam teori konflik, memang dikenal istilah menciptakan konflik.

“Ini memang ada di kitab-kitab mereka, mereka ingin terjadi kegeraman antarwarga, ketegangan horizontal, sehingga terciptanya kerusuhan yang meluas,” katanya.

Pelaku bom Makassar orang terlatih

Ridwan kemudian coba mengurai jejak pelaku bom bunuh diri. Walau belum bisa menyimpulkan, namun dia menduga jika pelaku berasal dari kelompok Majelis Mujahiddin wilayah Timur, atau JAD, yang selama ini merupakan basis-basis kelompok pro ISIS dan Alqaeda.

Selama ini, kelompok merekalah yang teridentifikasi selalu diberikan support oleh kelompok-kelompok pro ISIS, di daerah Palu, dan Poso. Di mana, wilayah itu pula yang kerap dilakukan melakukan konsolidasi.

Lebih jauh, Ridwan menyebut, dari kemampuan merakit bom yang tersirkulasi melalui potongan video yang viral di sosial media, kualitasnya dianggap membuktikan sesuatu yang serius. Artinya bom yang dirakit ini tidak digarap orang sembarangan. Ridwan memastikan, ada kaitannya dengan jejaring lama.

“Kalau lihat videonya, ini orang terlatih. Sehingga tampaknya membuktikan satu hal serius. Saya menduga ini adalah upaya balas dendam,” katanya lagi.

Source: Hops.ID

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »