Anies Baswedan Tiba-tiba Disebut dalam Polemik Raibnya KH Hasyim Asy'ari dari Kamus Sejarah Indonesia

Anies Baswedan Tiba-tiba Disebut dalam Polemik Raibnya KH Hasyim Asy'ari dari Kamus Sejarah Indonesia
BENTENGSUMBAR.COM - Polemik yang terjadi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) masih pergulir hingga hari ini.


Kritik terus berdatangan menyusul hilangnya nama pendiri NU KH Hasyim Asy'ari dari Kamus Sejarah Indonesia Jilid I yang diterbitkan Kemendikbud.


Seiring polemik yang terus bergulir, kini banyak pihak menyoroti sosok Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Hilmar Farid yang baru-baru ini diketahui ada kecenderungan diduga ingin membelokkan sejarah.


Anggapan itu seperti yang dilontarkan oleh anggota DPR RI dari Partai Gerindra Fadli Zon yang menilai bahwa Hilmar Farid berusaha membelokkan sejarah PKI di Indonesia.


"Dlm soal PKI, Dirjen Kebudayaan ini jelas bela sejarah versi PKI, menyalahkan Orde Baru n TNI. Tak akui PKI lakukan kudeta, malah PKI sbg korban. Ia tdk sebut G30S/PKI tp G30S saja. Ia cb menepis penyiksaan thd para Jenderal di Lubang Buaya dg hasil visum. Ia mau belokkan sejarah," demikian kata Fadli Zon dalam akun Twitternya @fadlizon dikutip Galamedia Kamis, 22 April 2021.


Bukan tanpa alasan, pernyataan itu menyusul beredarnya sebuah video lawas dimana Hilmar Farid yang kini menjabat Dirjen kebudayaan dalam suatu wawancara ada kecenderuangan membela PKI dan menyalahkan rezim orde baru.


"Basis keberadaan ya, basis legitimasi orde baru ya itu memang sejarah ya, jadi dasarnya dia berdiri itu karena melakukan manipulasi sejarah. Dimulai tentunya dengan Gerakan G30S yang ceritanya dikonstruksi sedemikian rupa," demikian petikan ungkapan Hilmar dalam video tersbut.


Namun, di tengah Hilmar yang kini jadi sorotan, nama eks Mendikbud Anies Baswedan justru ikut disbeut. Pasalnya, pengangkatan Hilmar Farid dilakukan oleh Anies Baswedan semasa menjabat sebagai Mendibud.


Tepatnya, Hilmar Farid dilantik oleh Anies Baswedan pada bulan Desember 2015. Sedangkan beberapa sumber menyebutkan bahwa penysusunan buku sejarah dimulai pada 2016.


Berkaitan itu, aktivis sosial kemasyarakatan Zulfery Yusal Koto atau biasa disebut Ferry Koto menyebut bahwa Hilmar Farid adalah teman dekat Anies Baswedan.


"Mas, HF itu konco dekat @aniesbaswedan lho. 2012 bersama Anies yg usung Jokowi jadi Gub DKI. Kemudian 2014 bersama2 lagi dukung di Pilpres 2014," ujarnya saat menanggapai unggahan Mustofa Nahrawardaya di Twitter @ferrykoto Rabu, 21 April 2021.


"Memenangkan Pilpres 2014, Anies jd Mendikbud, dan HF ditarik Anies jadi Dirjen Kebudayaan. Satu2nya Dirjen yg dr Non Kemendikbud," tambahnya.


Kendati begitu, ia mengatakan bahwa hal demikian tidak selalu harus dikait-kaitkan dengan isu PKI karena memang tidak ada kaitannya.


"Sampai sekarang Anies tetap konco kental koq dgn HF. Dan sepengetahuan sy, Anies setuju dgn apa yg diucapkan HF di video lama itu. Makanya Anies jadikan HF Dirjen Kebudayaan. Hahaha," kata dia.


"Kalian ini, semua hal kaitkan dgn PKI. walau jelas2 tak ada kaitannya. Bahlul ndak uwis uwis," tandasnya.


Source: Galamedia

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »