Melalui cuitan yang ia bagikan pada akun Twitter miliknya, ia berterima kasih kepada media yang menurutnya menyuarakan aspirasi masyarakat mengenai hal ini.
Roy mengatakan bahwa jalan tol diberi sebutan Jalan Kadrun, bukan untuk cebong oleh netizen.
Ia juga menyampaikan bahwa Indonesia tak kekurangan nama tokoh pahlawan atau tokoh penting sehingga tak perlu menggunakan nama tokoh asing.
“Terimakasih kepada media-media yg masih menyuarakan Suara Rakyat (bukan hanya suara penjilat, sebagaimana kata netizen-netizen) ini,” ujar Roy, dikutip dari akun @KRMTRoySuryo2, Selasa, 13 April 2021.
“Indonesia tidak kekurangan nama-nama pahlawan atau tokoh besar, bahkan -sekali lagi Netizen- menjulukinya dgn nama ‘Jalan Tol Kadrun, artinya Cebong dilarang lewat,” imbuhnya.
Di cuitan lainnya, Roy juga sempat membahas mengenai penamaan jalan tol ini.
“Terus terang saya lebih bangga bila Jalan Layang Tol ini mengabadikan Putra2 terbaik bangsa, seperti Soekarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur dibanding Pangeran UEA,” tulis Roy.
“Tetapi ya sudah ini hak pemerintah, apalagi dikait-kaitkan dengan Jalan ‘Jokowi’ di UEA & Investasi Calon IKN ?” tanyanya.
Mengutip dari Hops, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Panjaitan sempat mengatakan alasan di balik penamaan itu.
Ternyata, Pangeran Mohammed bin Zayed telah berinvestasi di Indonesia sebanyak Rp314,9 triliun dalam waktu 6 bulan.
“Ini adalah komitmen investasi tercepat dan terbesar yang didapatkan Indonesia dari negara Timur Tengah,” jelas Luhut.
Source: makassar.terkini.id
« Prev Post
Next Post »