Ketua DPRD DKI Geram! Kapolda Diminta Tembak Mati Sosok Ini, Pengamat Bersuara Tegas

Ketua DPRD DKI Geram! Kapolda Diminta Tembak Mati Sosok Ini
BENTENGSUMBAR.COM - Dugaan kartel kremasi membuat Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi geram. 


Dia langsung meminta Kapolda Metro Jaya tembak mati sosok yang mengambil kesempatan di atas penderitaan orang lain.  


Respons Edi muncul setelah mendengar keluhan warga Jakarta Barat soal harga kremasi puluhan juta. Baginya, itu sangat tidak berempati. 


Banyaknya duka dan penderitaan di tengah pandemi, malah dimanfaatkan untuk mengambil keuntungan untuk diri sendiri. 


“Para pengusaha rumah duka jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan atau penumpukan obat-obatan,” kata Prasetio, dilansir dari GenPI.co pada Rabu, 21 Juli 2021. 


Dia meminta kesadaran tiap pengusaha tentang kondisi warga Jakarta yang terpuruk akibat pandemi covid-19 ini. 


“Saya minta tolong kepada para pengusaha ya sadar diri lah kondisi republik ini, khususnya Jakarta memang sedang force majeure,” ujarnya. 


Menurut Edi, masyarakat saat ini sangat sensitif . Banyak yang tertekan. Banyak yang menderita. 


"Ambulans lewat pakai APD meninggal dunia. Tolong itu dihargai. Kita semua dalam kondisi yang sedang tidak baik,” jelasnya.


Politikus PDIP itu mengaku telah membahas dugaan praktik-praktik tak terpuji tadi bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.


Menurutnya, praktik ini lebih jahat daripada kasus korupsi ataupun narkoba.


“itu lebih jahat daripada narkoba. Lebih jahat dari korupsi. Saya minta kepada Kapolda, tembak mati saja. Saya bilang gitu,” tegasnya.


Pengamat Bersuara Tegas


Pengamat politik Lingkar Wajah Kemanusiaan (LAWAN Institute) Muhammad Mualimin memberikan kritikan keras kepada Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi. 


Pasalnya, Prasetyo minta Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menembak mati kartel kremasi di tengah pandemi Covid-19. 


Mualimin sangat menyayangkan Prasetyo jika menyudutkan para pengusaha kelas bawah. 


"Galak sekali ke pengusaha kecil yang belum tentu terbukti menimbun," ucap dia, dilansir dari GenPI.co pada Rabu, 21 Juli 2021.


Lebih lanjut, menurutnya, giliran temannya, eks Menteri Sosial Juliari Batubara korupsi Bansos. Kenapa tidak minta Juliari dihukum mati? 


"Mulut ketua DPRD tajam ke orang lain, tapi ke rekan sesama partai sendiri yang korupsi lemah lembut. Mana konsistensi anti-korupsinya?," jelas dia.


(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »