Pentingnya Mempelajari Program Keluarga Berencana Untuk Perempuan

Pentingnya Mempelajari Program Keluarga Berencana Untuk Perempuan
PEREMPUAN dalam masyarakat yang patriarki berada dalam posisi yang kurang menguntung bahkan cenderung berada dalam posisi yang tidak mengenakan. Posisi yang tidak mengenakan ini dapat dilihat dari jarang adanya kesempatan perempuan dalam mengambil keputusan dalam hidupnya termasuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan dirinya sendiri.


Posisi kurang menguntungkan ini menjadikan perempuan dalam kondisi yang berada di pinggir dalam kehidupan bermasyarakat. Tetapi dalam perjalanan waktu dan dipengaruhi oleh berbagai aspek terjadi perubahan dalam persamaan hak dan kewajiban khususnya antara laki-laki dan perempuan.


Perbedaan antara perempuan dan laki-laki ini sangat nyata terlihat pada masyarakat di lingkungan kita, terlebih pada negara berkembang termasuk Indonesia. Dalam program-program ekonomi dari umumnya laki-laki selalu ditempatkan dalam prioritas untuk mendapatkan program tersebut. Maka dari itu perempuan lebih banyak bekerja dalam program informal yang ada di dalam rumah.


Masih rendahnya pengetahuan masyarakat khususnya perempuan mengenai sebelum dan setelah kehamilan. Angka kematian ibu dan bayi ini juga menunjukkan belum berdayanya perempuan dalam menjaga kesehatan sebelum dan sesudah kehamilan. Perempuan jarang untuk memeriksakan kehamilannya serta kurang memakan makanan yang sesuai dengan kebutuhan sewaktu hamil.


Kondisi ini pun terjadi sewaktu bayi lahir, pemeriksaan dan pemberian ASI bagi bayi tidak disertai dengan pengetahuannya. Makanan tambahan pun diberikan tidak sesuai dengan usia dari bayi tersebut, bahkan kadang kala makanan untuk orang tua pun diberikan kepada bayi. Kurang pedulinya laki-laki terhadap kesehatan perempuan dan bayi.


Laki-laki seringkali tidak peduli dengan kehamilan dan kelahiran. Laki-laki sering beranggapan bahwa kehamilan adalah urusan perempuan. Maka dari itu pentingnya pendidikan Keluarga Berencana untuk perempuan guna mengurangi resiko terhadap hal-hal yang tidak diinginkan.


Perlu adanya kegiatan partisipasi Keluarga Berencana yang dapat menekan ketimpangan kepada perempuan baik dalam keluarga maupun masyarakat. Program keluarga berencana misalkan merupakan salah satu program yang diharapkan dapat meningkatkan keberdayaan perempuan. Pembatasan kelahiran anak dalam keluarga diharapkan perempuan dapat bergerak baik dalam keluarga maupun masyarakat.


Karena dengan adanya pembatasan anak dalam keluarga juga akan lebih menjamin masa depan anak itu sendiri untuk kita sebagai orang tua mempersiapkannya. Dengan kondisi ini seorang ibu mempunyai kesempatan yang sama dengan mempunyai anak perempuan.


Partisipasi dan pemberdayaan perempuan dalam program Keluarga Berencana (KB) merupakan strategi yang potensial dalam meningkatkan akses perempuan serta transformasi budaya. Partisipasi perempuan dalam program Keluarga Berencana ini tentunya harus didukung oleh anggota keluarga yang lain. Karena partisipasi perempuan dalam program Keluarga Berencana (KB) bukan semata-mata partisipasi yang terpaksa karena kondisi perempuan dalam keluarganya yang menjadi ketimpangan.


Partisipasi perempuan dalam program Keluarga Berencana justru harus menjadi pendorong untuk meningkatkan keberdayaan perempuan dalam mengambil keputusan baik itu untuk dirinya maupun untuk keluarganya. Oleh sebab itu partisipasi perempuan dalam program Keluarga Berencana mempunyai dua hal yang berhubungan dengan pemberdayaan perempuan yaitu pertama, perempuan dalam hal ini istri harus lebih berdaya setelah terlibat dalam program Keluarga Berencana.


Perempuan dalam berpartisipasi Keluarga Berencana (KB) mempunyai peran yang cukup besar. Karena nantinya hasil dari program Keluarga Berencana yang melibatkan perempuan diharapkan tingkat kelahiran anak dalam keluarga berkurang. Ini berarti perempuan bisa mengontrol dan memilih waktu melahirkan dan merawat anak-anak dalam jangka waktu yang sesuai dengan kondisi kehidupan mereka. Dengan demikian banyak waktu luang yang dapat dimanfaatkan oleh perempuan untuk berkarya dalam masyarakat.


Tidak hanya itu partisipasi perempuan dalam program Keluarga Berencana juga akan meningkatkan keberdayaan anak perempuan dalam suatu keluarga. Jumlah anak yang terbatas menjadikan setiap anak baik perempuan maupun laki-laki memperoleh kesempatan yang sama besar untuk mendapatkan perawatan dan pendidikan.


Partisipasi perempuan dalam program Keluarga Berencana sangat tinggi, akan tetapi itu tidak dapat dijadikan ukuran tentang keberdayaan perempuan dalam program Keluarga Berencana (KB). Hal ini disebabkan ada sebagian perempuan dalam menentukan partisipasi dalam program Keluarga Berencana ditentukan oleh pihak lain, khususnya laki-laki yang menjadi suaminya. Maka dari itu pendidikan terkait Keluarga Berencana sangat pentingkan guys? Gak hanya untuk perempuan aja buat laki-laki juga ga kalah penting. 


Ditulis Oleh: Fitri Ramadhiny, Anggota Perempuas Indonesia Satu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »