Ketua DPR RI Dukung Pembelajaran Tatap Muka, Puan: Belajar di Rumah Bisa Ganggu Psikologis Anak

Ketua DPR RI Dukung Pembelajaran Tatap Muka, Puan: Belajar di Rumah Bisa Ganggu Psikologis Anak
BENTENGSUMBAR.COM - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bakal diselenggarakan lusa ini. Di Jakarta, Sekolah-sekolah mulai bersiap untuk menggelar pembelajaran tatap muka atau PTM pada Senin, 30 Agustus 2021.


Pemprov DKI Jakarta resmi membuka belajar tatap muka terbatas pada Senin, 30 Agustus 2021.


Dalam Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nomor 883 Tahun 2021, terdapat 610 sekolah yang diizinkan untuk menggelar tatap muka terbatas setelah melalui asesmen.


"Menetapkan satuan pendidikan yang melaksanakan pembelajaran tatap muka pembelajaran campuran tahap I pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat sebagaimana tercantum dalam lampiran I dan lampiran II merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan Kepala Dinas Pendidikan ini," tulis Kepala Disdik DKI Jakarta Nahdiana.


Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membeberkan strategi Pemprov DKI Jakarta terkait pelaksanaan pembelajaran atau belajar tatap muka di seluruh satuan pendidikan di Ibu Kota.


Riza mengatakan tahap pertama sebanyak 610 satuan Sekolah Dasar dan Menengah akan memulai PTM terbatas mulai Senin besok.


"PTM, Insya Allah mulai 30 Agustus kita mulai 610 sekolah yang sudah melaksanakan uji coba," ujar Wagub DKI Riza Patria saat meninjau kegiatan vaksinasi massal di Cempaka Putih, Ahad, 29 Agustus 2021.


Daftar 610 sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka terbatas di Jakarta tercantum dalam SK Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Nomor 883 Tahun 2021 tentang Penetapan Satuan Pendidikan yang Melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Pembelajaran Campuran Tahap 1 pada Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.


Dalam SK yang terbit 27 Agustus 2021, satuan pendidikan yang akan mengikuti PTM terbatas harus mematuhi protokol kesehatan yang ketat serta melakukan evaluasi secara berkala.


Dari 610 satuan pendidikan yang masuk dalam daftar itu, sebanyak 138 sekolah sudah pernah menggelar uji coba PTM sejak Juni, tetapi terhenti karena lonjakan kasus Covid-19.


Menurut, Menteri Pendidikan, Nadiem Makari mengatakan rencana ini sudah disiapkan sejak jauh-jauh hari dan sebenarnya sudah berjalan sekitar 30 persen. Namun saat Covid-19 varian Delta menyerang, proses ini harus kembali terhenti. Di tengah kondisi kasus Covid-19 yang sedikit melandai saat ini, Nadiem kembali menggenjot upaya ini.


Setiap rapat dengan kementerian lain, posisi kami sama. Ini sudah terlalu lama, kondisi psikologis dan cognitive learning loss anak-anak kita sudah terlalu kritis. Kita harus secepat mungkin membuka dengan protokol kesehatan yang ketat," kata Mendikbud Ristek Nadiem Makarim.


Sementara itu, Ketua DPR RI Puan Maharani menyambut baik rencana pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada daerah di PPKM Level 1-3. 


"Saya menyambut baik rencana daerah-daerah yang turun status menjadi PPKM level 3 untuk menerapkan pembelajaran tatap muka secara terbatas. Karena sekolah tatap muka dapat memulihkan kognitif dan psikologis anak," kata Puan.


Puan menyebut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah menyampaikan anak-anak cenderung mengalami kognitif learning loss selama mengikuti metode pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pembelajaran secara online yang dilakukan sejak Pandemi Covid-19 dinilai telah mengakibatkan anak kehilangan kesempatan belajar.


"Sekolah daring yang terlalu lama disebut mempengaruhi psikologis anak," kata Puan. 


Puan mengingatkan agar PTM harus mengacu pada Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, serta Mendagri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Ajaran 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19.


"Penerapan protokol kesehatan mutlak dilakukan. Tidak hanya wajib memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, tapi juga sampai kesiapan ruang belajar dan toilet sekolah bagi siswa harus sesuai prokes," tutur dia.


Dalam kebijakan terbaru, sekolah tatap muka dimungkinkan dengan kapasitas yang berbeda setiap jenjangnya. Kapasitas yang diizinkan untuk pelaksanaan PTM terbatas adalah maksimal sebanyak 50 persen, kecuali untuk SDLB, MILB, SMPLB, SMLB, dan MALB maksimal 62 persen, serta PAUD maksimal 33 persen.


"Pemerintah daerah harus membahas secara rinci mengenai skema PTM yang akan digelar, termasuk langkah apa yang harus diambil apabila ditemukan kasus Corona di sekolah," ucap Puan.


Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »