Mereka dituntut harus mau untuk salaman dengan seluruh rakyat Indonesia.
Diketahui, anak dari Megawati yang terjun ke politik, salah satunya adalah Ketua DPR RI Puan Maharani.
Menurut dia, memimpin negeri ini tak bisa hanya bermodalkan teori.
Pemimpin harus memahami lapangan dan kondisi rakyatnya.
Terlebih, Indonesia merupakan negara yang besar sehingga pemimpin dituntut untuk mengetahui secara detail kondisi lapangan.
"Saya bilang dengan jari (kepada) anak-anak saya, kamu harus salaman. Ini tangan saya, mungkin pernah salaman sama orang lepra, mungkin sama orang gatelen, tetapi itulah tangan rakyat," kata Megawati saat memperingati HUT Ke-199 Proklamator RI Mohammad Hatta yang digelar oleh Badan Nasional Kebudayaan Pusat (BKNP) PDIP secara virtual, Kamis, 12 Agustus 2021.
Tak hanya itu, ia mengaku selalu mengingatkan kepada jajarannya untuk terus turun ke lapangan melihat kondisi rakyat.
Menjadi pemimpin negeri ini, harus mau blusukan dan tangannya bersalaman dengan rakyat.
Ajaran ini, kata dia, kerap disampaikannya kepada para kader partai, tanpa terkecuali Presiden Joko Widodo.
Ia menyabut, sering mendorong sang presiden untuk melakukan blusukan.
"Makanya saya bilang ke Pak Jokowi, ayo blusukan, pak. Saya dulu itu blusukan. Bukan menyombongkan diri, tidak. Itu sebuah pengalaman hidup. Bahwa luar biasa Indonesia ini," ujarnya.
Selain itu, ia menyatakan tak memiliki kepentingan lain untuk menyampaikan betapa pentingnya blusukan dan salaman ke rakyat.
Karena itu merupakan sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin di Indonesia.
"Saya cuma mau bilang, pemimpin RI adalah harus pemimpin rakyat yang mengerti, mengerti kehidupan rakyat sebenarnya itu seperti apa. Mari kita ikuti lagi UUD kita. Banyak perundangan tidak melihat sumber perundang-perundangan itu," kata Megawati.
Source: Kompas.tv
« Prev Post
Next Post »