BENTENGSUMBAR.COM - Pandemi COVID-19 tiada akhir? Pandemi tidak akan segera berakhir. Seorang ahli epidemiologi mengatakan, sembari mengingat hanya sebagian kecil dari populasi dunia yang telah divaksinasi terhadap Covid-19.
Dr Larry Brilliant, seorang ahli epidemiologi yang merupakan bagian dari tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan varian delta dari virus corona adalah "mungkin virus paling menular" yang pernah ada.
Dilansir CNBC, Selasa, 10 Agustus 2021, dalam beberapa bulan terakhir, AS, India dan China, serta negara-negara lain di Eropa, Afrika, dan Asia telah bergulat dengan varian delta virus yang sangat menular.r
WHO menyatakan Covid-19 sebagai pandemi global Maret lalu —setelah penyakit itu, yang pertama kali muncul di China pada akhir 2019, menyebar ke seluruh dunia.
Kabar baiknya adalah bahwa vaksin –terutama yang menggunakan teknologi messenger RNA dan yang dibuat oleh Johnson & Johnson– bertahan melawan varian delta.
Brilliant mengatakan, nNamun, hanya 15% dari populasi dunia yang telah divaksinasi dan lebih dari 100 negara telah menginokulasi kurang dari 5% penduduk mereka, kata Brilliant.
“Saya pikir kita lebih dekat ke awal daripada akhir [pandemi], dan itu bukan karena varian yang kita lihat sekarang akan bertahan selama itu,” kata Brilliant, yang sekarang pendiri dan CEO konsultan respons pandemi, Pandefense Advisory.
"Kecuali kita memvaksinasi semua orang di 200 lebih negara, masih akan ada varian baru," katanya.
Dia memprediksi bahwa virus corona pada akhirnya akan menjadi "virus selamanya" seperti influenza.
Brilliant mengatakan modelnya tentang wabah Covid di San Francisco dan New York memprediksi "kurva epidemi bentuk-V terbalik." Itu menyiratkan bahwa infeksi meningkat sangat cepat, tetapi juga akan menurun dengan cepat.
Laporan : Reko Suroko
« Prev Post
Next Post »