Prof Nidom: Cilaka, Divaksin Lengkap Tapi Tak Punya Antibodi dan Daya Protektif

Prof Nidom: Cilaka, Divaksin Lengkap Tapi Tak Punya Antibodi dan Daya Protektif
BENTENGSUMBAR.COM - Guru Besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekular Unair Prof drh Chairul Anwar Nidom atau biasa disapa Prof Nidom menyebutkan bahwa studi terbarunya menemukan banyak orang yang sudah divaksin lengkap tidak memiliki antibodi.


Prof Nido menjelaskan bahwa pihaknya melakukan riset terhadap titer antibodi para tenaga kesehatan (nakes) yang sudah divaksin menggunakan vaksin konvensional.


"Ternyata bahwa ada tiga kelompok. Pertama, kelompok yang punya antibodi dan punya daya protektif atau imunitas. Ini dia bisa membunuh virus," kata Prof Nidom di Channel YouTube Siti Fadilah Supari Channel, Kamis 18 Agustus 2021.


Lebih lanjut, Prof Nidom mengungkapkan, dari hasil studi yang dilakukan terhadap lebih dari 75 orang nakes itu ditemukan kelompok kedua yaitu punya antibodi, tapi tidak punya daya protektif dan bisa sakit lagi.


"Nah kelompok yang ketiga, lebih cilaka; tidak punya antibodi, apalagi punya daya protektif meskipun divaksin," kata Prof Nidom.


Atas temuannya itu, Prof Nidom telah meminta kepada pemerintah untuk segera melakukan pendampingain terhadap orang-orang yang sudah divaksin.


"Jangan sampai dia (orang yang sudah divaksin) sudah percaya diri, ternyata dari faktor (kelompok) kedua dan ketiga," ujar Prof Nidom.


Lebih lanjut, Prof Nidom mengungkapkan, bagi orang yang masuk dalam kelompok satu barangkali kalau masih tetap terinfeksi ini kemungkinan virus baru maka tidak cocok dengan vaksin ini.


"Tpi kalau yang (kelompok dua, tiga, ini 'lubang' sudah, sama saja nggak divaksin dan itu prosentasenya terbesar (dalam riset)," beber Prof Nidom.


Jadi artinya, lanjut Prof Nidom, hasil temuannya ini perlu disampaikan bahwa pemerintah jika ingin terus melanjutkan program vaksinasi maka harus ada pendampingan.


"Bahwa ini perlu saya sampaikan, bahwa pemerintah perlu mendampingi kalau memang program vaksin itu mau diteruskan."


"Karena ini (program vaksinasi) tidak ada artinya kalau vaksin itu, sudah disuntik tapi tidak dikaji titer antibodi dan protektifitasnya," pungkas Prof Nidom.


Source: isubogor

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »