Hal itu disampaikan Rocky Gerung ketika berbincang dengan Hersubeno Arif di kanal YouTube-nya pada 7 September 2021.
Diketahui, Rocky Gerung pernah mendukung Jokowi menjadi presiden bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lantaran menganggap RI 1 itu bisa menghidupkan demokrasi atas Hak Asasi Manusia (HAM).
Namun, saat ini Rocky Gerung melihat justru harapan yang ia taruh kepada Jokowi malah berakhir sebaliknya.
"Betul, pada periode pertama itu ada kontras antara Jokowi sebagai orang sipil dan Pak Prabowo itu. Dan LSM memang memihak pada Jokowi," ujarnya dikuti Isu Bogor pada 8 September 2021.
"Karena menganggap bahwa Jokowi bisa menghasilkan demokrasi dan penghargaan atas HAM, tapi yang terjadi justru sebaliknya," sambungnya.
Sehingga, kata dia, dalam perihal HAM Jokowi gagal, karena identitas demokrasi salah satunya diukur oleh penyingkapan soal-soal pelanggaran di masa lalu yang menyangkut pembunuhan politik.
"Sekarang justru Jokowi melakukan sejarah tersamar. Penangkapan aktivis-aktivis politik kan jadi bertolak belakang dengan ide masyarakat sipil yang dulu mendukung okowi," tutur Rocky Gerung.
Ketika ditanya apakah menyesal karena dulu mendukung Jokowi, Rocky Gerung mengatakan tidak tapi memang ia melihat kapasitas RI 1 sekarang tak mampu membuat kebijakan dan menyebut orang-orang istana pengecut.
"Bukan menyesal, sebetulnya saya akhirnya memutuskan untuk menilai bahwa ya memang kapasitas orang dari awal gak mampu untuk membuat kebijakan lebih dangkap," kata Rocky Gerung.
"Juga mereka yang masuk ke istana sebetulnya juga pengecut," tegasnya. (Isubogor)
« Prev Post
Next Post »